02. Pertemuan

193 85 281
                                    

-Pertemuan pertama itu kebetulan, pertemuan kedua itu awal dan pertemuan ketiga itu jodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Pertemuan pertama itu kebetulan, pertemuan kedua itu awal dan pertemuan ketiga itu jodoh. Tapi itu bilang orang-

Sesampainya dikafe...

Riska membuka kunci pintu kafenya, tak lupa dia membalik penanda menjadi 'Open'. Sudah enam bulan yang lalu sejak Riska membuka kafenya, untung dia mendapatkan tempat yang letaknya strategis hingga penjualannya berjalan lancar.

Membuat kopi adalah salah satu keahliannya setelah berbuat onar. Ini yang selalu Riska banggakan, katanya ini seperti pecundang menunjukkan kehebatannya.

Gak paham? Tanya gih sama Riska sendiri, awoks...

Riska mempersiapkan kafenya dengan mengawali menyapu, mengepel, dan mengelap meja. Ini salah satu kegiatan yang tidak pernah dia tunjukkan pada sahabatnya sendiri, alasannya tidak penting  jadi tidak perlu ditunjukkan.

Ya ada benarnya juga, sih. Selang beberapa waktu, pembeli mulai masuk ke kafe satu per satu. Rata-rata pelanggannya adalah pejalan kaki, anak kuliah, anak SMA yang doyan kopi dan beberapa pegawai kantor yang singgah.

Riska melayani pelanggannya dengan cermat hingga mengharuskan dia melayani pelanggan yang seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar, hal yang paling menyebalkan menurutnya.

"Ini pesanan anda, Tuan." ujar Riska dengan senyuman paksanya.

Please kalo mau kelai, noh jalanan lebar. Jangan dikafe gue, bangke! Ntar pelanggan gue kabur, siapa yang mau tanggung jawab?! Anak muda jaman sekarang ahlaknya pada hilang, ya.

"Mau sampai kapan berdiri disitu? Apa ada urusan dengan kami?" kata gadis itu dengan wajah juteknya.

GAK ADA BANGS**!!

Disensor demi kebaikan bersama^^

"Hehe...sejenak saya tadi melamun. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," ujar Riska memaksakan senyumnya.

Tangan gue gatal, boleh gue hempas gak tuh muka pake nampan ditangan gue? Dasar cewek gak waras!

Riska tak henti-hentinya mengumpati gadis itu, sedangkan cowok dihadapan gadis itu memperhatikan Riska.

"Je, kamu dengar aku, gak?!" bentak gadis itu.

"Berapa kali gue bilang gue gak ada urusan sama lo?" Cowok itu menatap datar pada gadis dihadapannya.

"Kamu selalu berurusan denganku, Je. Kamu mau kemana? Je?"

"Bukan urusan lo." Cowok itu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kasir.

1. I&U : Pacar Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang