13. Tentang Jessen

103 56 69
                                    

-Apa pun kata orang pilihan gue cuman satu, pertahanin perasaan ini sampai capek sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Apa pun kata orang pilihan gue cuman satu, pertahanin perasaan ini sampai capek sendiri.-

Sudah lewat beberapa hari sejak pernyataan waktu itu, awalnya memang canggung tapi Riska dengan 1001 cara berusaha mencairkan suasana. 

Jessen juga mahir dalam menyimpan perasaannya rapat-rapat, jadi tindakan mereka ini tidak dikatakan salah, bukan? Karna dengan mereka bertindak seperti biasa, artinya mereka berdua sepakat melupakan kejadian itu.

Tok tok tok

"Ris, Mama lo nelpon," lapor Jessen sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Bentarrrr....tahi gue masih proses keluar! Lo angkatin dulu....errggghhh..." 

"Jorok banget lo! Gak usah pake lapor juga kali, awas lo gak cuci pake sabun. Ntar bau kamar mandinya."

"Iya-ahhh...udah sana lo, orang lagi boker lo ajak ngobrol! Gak keluar tahi gue, mau tanggung jawab lo?" 

"Udah sana boker aja, nyahut aja lo dari tadi!" 

Jessen menggerutu, sejak dia menyatakan perasaannya kelakuan Riska makin hari makin diluar nalar. Bahkan lusa kemarin dia melapor sedang membersihkan darah haidnya saat Jessen menggedor kamar mandi karna kebelet.

Luar biasa sekali bukan Riska ini? Jessen menggeser ikon hijau dilayar ponsel Riska dan menempelkan ponsel Riska ditelinganya.

"Selamat malam, tante." sapa Jessen ramah.

Ri-eh? Jessen, ya? Riska kemana lagi gak angkat teleponnya? Dia gak sakit lagi, kan?

Gak, tante. Dia sehat, dia lagi dikamar mandi buang air besar.

Oh bagus, deh. Tahinya banyak gak? 

Jessen terpatung, Kotoran anaknya kok ditanyakan padanya? Memangnya dia ini kloset? Dan apa Mamanya nelpon cuman nanya banyak kotoran yang dikeluarkan anaknya?

Ehehe...kurang tahu, tante. Hal seperti itu tidak perlu saya ketahui, kan? 

Eh, iya juga. Maaf, suka kebiasaan soalnya. Oh, iya tante nelpon karna mau kasih tahu kalian besok perusahan Papanya akan mengadakan acara ulang tahun ke-49. Jadi nanti besok malam datang, ya. 

Kalian ke rumah dulu, karna mau ngurus Riska. Soalnya waktu dulu Riska dibiarkan datang ke pesta sendiri cuman pakai baju rumah, katanya malas ganti baju dan dandan. 

Anak itu kalo gak diperhatikan, aneh-aneh nantinya. Oke, kasih tahu dia ya. Pukul 17.30 kalian datang ke rumah. 

Oke, tante. Nanti saya kasih tahu ke Riska.

Sip, tante tutup dulu. Makasi banyak ya, Jessen.

Iya, tante. Sama-sama.

1. I&U : Pacar Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang