1. I&U : Pacar Kontrak [END]

18. Akur

-Lo berharga buat gue, gue gak mau kehilangan lo karena perbedaan perasaan ini.-

Jessen menghela, "Sama aja kan lo sayang gue sebagai teman."

"Emang sama, tapi ntar lo makin sakit hati kalo gue langsung bilang sayang ke lo sebagai teman." balas Riska cepat.

Jessen menatap Riska datar, Gue kira ada alasan lain, ya apa sih yang gue harap sama manusia asburd ini? 

"Je..."

"Apa?" 

Riska menatap Jessen lekat, "Lo berharga buat gue, gue gak mau kehilangan lo karena perbedaan perasaan ini. Tapi kalo emang lo gak nyaman sama kehadiran gue, gue bakal keluar dan kontrak kita bisa dibatalkan." 

Tak mendapat jawaban dari Jessen, Riska menundukkan kepalanya sembari memainkan jari-jemarinya. Dia menunggu dalam suasana canggung.

Puk

Riska tersentak, dia sontak mendongak.

"Lo sendiri bilang jarak gak memudarkan perasaan, kalo gitu lo yang harus sabar sampai perasaan gue hilang. Lo bisa tetap tinggal disini, karna utang lo masih banyak." kata Jessen tanpa menatap Riska dengan tangan yang masih berada dipuncak kepala Riska.

Jessen berjalan, namun langkahnya terhenti ditengah. Dia membalikkan setengah badan menatap Riska.

"Habis makan malam lo gak mau buka kafe? Soalnya gue gak mau partner gue yang udah malu-maluin, sekarang bangkrut." tanya Jessen dengan senyum mengejeknya.

Sudut bibir Riska melebar, "Tenang aja, gue terlalu hebat untuk jadi gelandangan..."

Jessen tersenyum miring lalu berbalik dan kembali ke kamarnya. Riska dengan menghela napas lega, merasa bahwa beban yang sudah membuatnya gundah belakangan ini berhasil diselesaikan. Begitulah cara keduanya berbaikan.

-  -  -

Ting!

Jeje Gila
|Tolongin gue, Riska!!

Otw!|

|Cepat! Masuk sini, jemput!

Bazeng, sabar. Dandan, dulu biar membahana.|

|Gue hitung sampe 5 lo ga datang, gue kirim video ngorok lo pas tdr ke tmn lo.

Alasan, lo mana punya no tmn gue.|

|Kontak : Rafa Tmn Riska.

Wah, anak setan! Gue di gerbang! Mana lo?!|

|Btr

Ini anak anj*ng comel☺|

Disensor demi kebaikan binatang yang disebut^^