-Dia bukan yang disukai, tapi apa mungkin dia bisa menjadi yang dicintai?-
"Okay, Sir. I'll res send you the report..."
Tut...
James menghela panjang sembari memegangi kepalanya yang berdenyut. Bagaimana bisa dia salah mengirim laporan ke perusahaan yang sudah dia selesaikan dengan susah payah? Hanya memikirkan dampaknya saja membuat kepala James pusing, untung saja laporan yang dia kirim khusus untuk Ayahnya, Tony Lin.
Apa mungkin karena semalam dia gelisah ingin menelpon Riska membuatnya gagal fokus? Lagi-lagi James menghela, dia benar-benar bingung pada dirinya sendiri. Padahal ia sudah tahu tidak ada peluang untuknya mendapatkan Riska.
James melihat jam pada ponselnya yang menunjukkan pukul 11.05. Ia menimang-nimang lagi untuk menelpon Riska atau tidak, It's Sunday and it's still early in the morning, it doesn't seem to matter if I call her...
"I had no other intentions, just wanted to tell her my number. It's okay, isn't it?" monolog James sambil menatap ponselnya.
Dengan niat yang terkumpul penuh, James menekan ikon panggil pada kontak nama Riska. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, dia gugup menunggu panggilannya diangkat oleh Riska.
Tep
"Ekhm...halo."
James menahan napasnya sesaat begitu mendengar sapaan ramah Riska, sangking gugupnya dia sampai tidak bisa memikirkan kata apa yang harus dia ucapkan. Dia juga sedikit tidak percaya bahwa Riska akan menerima panggilannya.
"Hellowww..."
James tersentak kembali pada kenyataan dan menyebut nama Riska, "Riska..."
James mengutuk dirinya sendiri dalam hati, dari sekian banyak kata kenapa dia harus menyebut nama Riska terlebih dahulu? Itu tidak sopan, menurutnya. Tak ada sahutan dari sebrang telepon membuat James kembali menyapa.
"Hello, Riska?"
"Y-ya? Be-bukan, is this James?"
"Eum...yes, am I bothering you?" tanya James balik sedikit gugup, ia sangat takut bahwa dia mengganggu Riska.
"W-wait a minute, James..." balas gadis itu terbata, tak lama panggilannya tak terdengar suara.
Maybe she's getting another call...
James berusaha berpikir positif, kurang lebih butuh dari 10 menit untuk James menunggu. Karena merasa tidak enak, James ingin menutup panggilan. Namun, Riska tak kunjung bersuara.
Tut...
James mematung, sepertinya panggilannya ditutup sepihak oleh Riska. Ia menghela, "It's true that I bothered her. What do you expect, James? You have no hope for a moment..."
KAMU SEDANG MEMBACA
1. I&U : Pacar Kontrak [END]
Humor[Jika ada kesamaan nama tokoh, alur, dan lain-lain harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste. Jangan plagiat!] ⚠Warning : Kata kasar berserakan, retceh tapi garing, typo udah hobi, yang mampir langsung terima gaji⚠ I and U series #1 "Oke, mi...