19. James Lin

68 46 7
                                    

-Wahai jantung, tolong bertahan sebentar saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Wahai jantung, tolong bertahan sebentar saja.-

James menghela panjang sembari memijat pangkal hidungnya, ia baru saja menyelesaikan laporannya. James menyimpan laptopnya dan menegak minuman diatas nakas.

Tanpa diundang, tanpa tanda, tiba-tiba terlintas wajah Riska yang sedang tersenyum manis.

"Uhukk-uhuk..." James terbatuk-batuk karena tersedak.

"Shit, what are you doing, James?" monolog James.

Dia menghela untuk menenangkan debaran jantungnya, "Remember, she has a boyfriend..."

James duduk ditepi kasurnya, sembari menutupi wajahnya. Bukannya menghilang, justru tingkah dan suara Riska semakin tergiang dipikirannya seperti rekaman yang diputar.

"Ughh...stop thinking about her, James." Lagi-lagi lelaki itu berbicara pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa waktu, akhirnya James menyerah. Dengan pikiran yang dipenuhi Riska, James menatap langit-langit kamar hotelnya. Dia mengenang kembali ingatan saat bertemu Riska pertama kalinya.

Senyum bisnis Riska saat menyajikan secup kopi original pesanannya, dia malu mengakuinya tetapi dia benar-benar jatuh cinta dengan Riska pada pandangan pertama.

Tak hanya rasa kopi buatannya, tetapi juga dengan pembuatnya. Awalnya James tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Riska saat pesta perayaan perusahaan Kevin.

Riska yang berteriak sembari menunjuk dirinya dan berbicara dengan bahasa yang tidak diketahuinya, senyum manisnya saat memperkenalkan diri, jujur saat itu jga James tidak bisa menahan debaran jantungnya.

Itulah kenapa dia tidak banyak berbicara pada Riska, karena dia tidak ingin debaran jantungnya terdengar oleh Riska. James sangat senang bisa bertemu lagi dengan Riska hingga dia merasa tidak ingin kembali ke negaranya, namun dia juga sedih karena ternyata Riska memiliki seorang pacar.

Walau Riska mengatakan Jessen bukanlah pacarnya, namun James yakin dia berbohong. Karena interaksi antara keduanya sangat dekat hingga membuat James sendiri ragu bahwa Jessen bukan pacarnya.

James pikir mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Riska itu adalah keliru, nyatanya perasaan itu membuncah kembali saat melihat Riska di sekolah adik sepupunya.

James tertawa kecil mengingat ekspresi terkejut Riska saat melihatnya di sekolah kala itu, belum lagi ekspresi marahnya.

"She's really cute..." gumam James.

Entah karena terlalu merindukan gadis itu atau sekedar kasihan karena terjebak dikumpulan gadis lain, tanpa sadar tubuh James bergerak menarik Riska untuk keluar dari gerombolan itu. James berdebar saat memegang tangan kecil Riska, sangking senangnya dia sampai lupa melepaskan tangan Riska jika gadis itu tidak menyadarkannya.

1. I&U : Pacar Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang