Laba-laba

68 9 0
                                    

"Lo kan, cowok gila itu.  Ngpain lo disini, belum puas dengan ucapan gua tadi haa," bentak Fisly, Arion hanya terseyum menatap Fisly.

"kamu emang beda sekarang, tapi perasaan aku tetap cinta sama kamu," ucap Arion, membuat Fisly melotot.

"Pergi lo dari rumah gua, lo enggak usah halu bisa cinta sama gua, asal lo tau, lo itu cuma orang baru di dalam hidup gua," jelas Fisly dengan nada membentak.

"kamu mungkin lupa ingatan, tapi kamu enggak lupa kalau kamu lupa ingatan sekarang, jadi kamu enggak akan ingat aku, aku siapa," ucap Arion dengan senyumnya.

"Lo, kok lo tau, gua lupa ingatan? Dah yah, mau lo siapa, lo pernah jadi apa gua, musuh gua, lo punya dedam ke gua lo......!!

"kamu pacar aku," potong Arion membuat Fesly berhenti menye menye. Fisly tidak percaya akan hal itu tapi kenapa perasaannya bilang iya.

"Wah wah, selain mesum, gila, aneh, lo juga suka halu yah, siapa sih lo? Jungkok? Yugyeom? Jay B ? Atau tehyung? Gua gak akan pernah mau pacaran sama lo, ingat itu," jawab Fisly.

"Tapi itu kenyataannya Fisly," ucap Arion yang mulai habis akal, untuk mendekati Fisly lagi, sekarang Fisly benar benar berunah.

"Udah, udah, jangan banyak bacot lagi, gua mau lo pergi sekarang dari rumah gua, kepala gua sakit, pusing, jadi jangan ganggu ketenangan gua paham?" jelas Fisly dan pergi ke kamarnya tampa banyak bicara.

Arion melangkah keluar dari rumah Fisly, dengan perasaan kecewa, tapi Arion harus menakluki Fisly lagi untuk kedua kalinya, tapi ini sangat sulit dari yang pertama.

"Fisly, kamu akan kembali kedalam pelukan aku," ucap Arion dan pergi meninggalkan rumah Fisly.

"Kesel, kesel, kenapa coba cowok gila itu bisa tau rumah gua, dasar jalangkung, gak tau malu," oceh Fisly tak jelas yang penting seluruh kekesalannya hilang.

"Awas aja, sampai dia munculin muka Mesumnya itu, gua bakal goreng dia sama masako biar garing," lanjut Fisly berkacak pinggang.

~♥~~♥~~♥~

"Lo harus atur Strategi, agar satu dari di antara mereka mati," ucap Arion dengan tatapan penuh dendam.dan sekarang Arion berada di markas Galaksi.

"Bener, seenggaknya salah satu dari mereka Membayar semuanya," lanjut Helmi.

"Enggak bisa gutu juga dong, kan Fisly gak apa apa, masa kita harus bunuh salah satu dari mereka," bantah Samuel, membuat Arios emosi.

"Maksud lo apa haa? Lo gak mau kakak lo kenpa napa, apa lo yang penghianat disini" ucap Arion sambil berdiri dan menarik kera baju Samuel dengan cukup keras.

"Bukan gitu maksud gua Ar, lo salah faham," bela Samuel, sementara anak anak yang lain hanya menyaksikannya, takut kalau mereka yang dapat getahnya

"Salah faham lo bilang, kalo gak bisa ngomomg gak usah ngomong, dasar enggak becus lo,"  jawab Arion dan

BUGHHH

"Lo bilang gua enggak becus, lo yang gak becus jagain Fisly," ucap Samuel dengan nafas naik turun menahan emosinya, baru Arion ingin membalas tetapi sudah di cegah oleh Halmi, Rezka, dan Zekal.

"Udah, kalian bisa gak ribut gak, lo juga Samuel, enggak usah keluarin pendapat lo yang membuat Arion Emosi," teriak Halmi.

Arion dan Samel memang selalu  beda pendapat dan ujung ujungnya menjadi konflik. Arion dan Samuel kembali duduk untuk menstabilkan Emosi masing tiba tiba

WAAAAAAAA....

Teriak Helmi ketakutan dan naik di atas meja, seketika tawa Galaksi pecah, saat menyaksikan Helmi teriak histeris saat melihat ada laba laba di lantai, Helmi sangat takut dengan laba laba, pasalnya Helmi Trauma dengan laba laba yang sudah mengigit Helmi sewaktu kecil.

Sungguh kalau lihat kelakuan Helmi sekarang tidak pantas di sebut badboy, jago berantem, aslinya Halmi banci kalau ketemu sama laba laba, beda dengan Zekal yang sangat suka dengan laba laba, dengan jahilnya Zekal mengambil laba laba itu dan mendekatkan kearah Helmi.

"Whh Bangsat, jauhin gak. Makhluk aneh itu dari gua, lo mau mati haa, gua bunuh lo sekarang," teriak Helmi membuat anak Galaksi tertawa lepas begitupun dengan Arion dan Samuel.

"sok so'an mau bunuh gua, sama laba laba aja lo takut," jawab Zekal, dengan santainya Zekal menaruh laba laba itu dI tangan  Helmi, membuat Helmi teriak Histeris.

~♥~~♥~~♥~

"Dari mana saja kau?" Suara keras itu menggema di seluruh ruang tamu, Arion hanya menatap datar sosok pria paru baya itu.

"Dari nogkrong sama teman teman," jawan Arion dengan santainya.

"Nongkrong kamu bilang? Ulangan kamu bahkan hancur,  gimana kamu bisa jadi penerus papa nantinya, bukannya perusahaan papa bertambah maju nanti malah Bangkrut," jelas Ariend menatap putranya dengan tatapan marah.

"pa, kesuksesan seseorang bukan dari angka, bukan dari peringkat dan nilai, tapi kesuksesan sesungguhnya itu dari diri kita sendiri pa, gimana kita menghargai waktu, karna waktu adalah uang, dan uang adalah segala galanya, jadi stop kekang aku pa, aku tau batasannya dan tau bedakan yang salah dan benar,"  jelas Arion membuat Ariend bungkam dengan penjelasan putranya, tapi tetap saja Arion harus jadi anak yang pintar.

"Kamu harus jadi anak pintar Arion, agar kamu tidak di rendahkan," jelas Ariend pelan, yang masih di dengar oleh Arion.

~♥~~♥~~♥~

"Fisly makan sayang," ucap Weni membujuk putrinya, dulu Fisly tidak pernah begini bahkan Fisly yang menyediakan makan malam untuk mama dan papanya.

"Apaan sih, mama.  Aku bilang eggak mau yah enggak mau, Fisly enggak suka di pakasa," jawab Fisly, jujur hati Weni sakit saat mendemgar penuturan putrinya, tapi Weni mengerti kalau Fisly sedang lupa ingatan.

"Yah udah, tapi kalau kamu mau makan, bangunin mama yah sayang, biar mama siapin makan malam untuk kamu," ucap Weni, Fisly mengagguk dan memilih untuk tidur.

Fisly anayah putri Amardana

Fisly anayah putri Amardana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang