17.

5 2 0
                                    

"Arion bangun," ucap Fisly menatap mata tertutup itu.

"lo harus bangun,  lo pasti kuat, masih banyak yang ingin lo ada di dunia ini,  banyak orang di luar sana takut kehilangan nyawanya demi orang yang dia sayang,  apa lo juga gak mau seperti mereka,  bangun yah,gua akan berusa nerima lo walau gua belum ingat lo, " ucap Fisly yang sedang duduk di kursi samping brangkar Arion sambil memegang tangan Arion.

"Bangun,  gua ngaku gua salah sama lo,  lo harus bantu gua menemukan ingatan gua,  bangun yah, lo bukan pembawa sial seperti apa yang gua katakan, lo adalah anugrah yang dikirmkan tuhan, jadi lo harus bangun, " ucap Fisly,  sedari tadi Fisly berusaha membangunkan Arion tetapi Arion belum juga sadar.

"Bangun yah gantengnya Fisly,  kita sama sama cari jatih diri cantiknya Arion, soalnya Fisly ngerasa kehilangan, gua baru sadar gua telah mencintai lo secepat ini,  yah walau kemarin gua sempat marah marah sama lo,  semesta gak adil kanapa gua barus mencintai lo di saat gua ngerasa kehilangan, " bisik Fisly di telinga Arion.

"Banguun. "

Teriak Fisly tepat di telinga Arion.

"Fisly. "

Ucapan itu sontak membuat Fisly berhenti teriak teriak dan senyumannya mengembang.

"lo udah sadarkan,  gua mau pergi,  pergi jauh dari hidup lo,  tapi gua gak janji bisa pergi jauh dari lo,  dan gua akan mencari jati diri gua, " ucap Fisly, tampa menunggu jawaban dari Arion, Fisly keluar dari ruangan Arion.

"Pergi Fisly,  pergi sejauh apa yang kamu mau, tapi jangan lupa kembali di saat kamu telah menemukan jati diri kamu, " batin Arion,  Arion bangun dari koma tetapi tidak seperti Fisly yang harus kehilangan ingatannya.

Dokter kini masuk kedalam ruangan Arion dan segera memeriksa keadaan Arion.

"Makasih Fisly, om harap kamu bisa kembali kepelukan Arion yah,  jangan menyerah," ucap Ariend menatap Fisly. Fisly hanya mengagguk.

"Udah selesai?" Tanya Arska.

"Iya."

"Yah udah,  gua anter lo pulang yah, udah malem," lanjut Arska, Fisly mengagguk dan segera masuk kedalam mobil Arska.

Sepanjang jalan Fisly banyak melamun,  tampa berniat membuka suara.

"Lo kenapa?" Tanya Arska sesekali melihat Fisly dan kembali fokus kedepan.

"Gak apa apa," jawab Fisly.

"Beneran?"

"hmm. "

"Jangan bohong."

"Gua gak bohong Arska,  udahlah jangan banyak nanya,  gua pusing, " ucap Fisly dengan  mood yang tidak baik baik saja.

"Oke."

ARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang