Cuma Permainan

33 4 0
                                    

Eliona menatap Fisly remeh, Eliona sudah tau kalau Fisly lupa ingatan dan ini kesempatannya mengambing hitamkan antara Arion dan Fisly agar hubungan di antara mereka Berdua semakin berantakan.

Banar dengan kata ini kaca yang sudah retak maka tinggal menunggu kaca itu hancur dan tak dapat di perbaiki.

"Lo gak tau kan? Lo emang pernah pacaran dengan Arion, tetapi lo cuma sebagai mainan Arion dan bahan taruhan Arion," ucap Eliona menatap Fisly segit.

"Jaga ucapan lo," ucap Valen tak terimah, buktinya Arion tidak seperti itu, Arion menyayangi Fisly sepenuh hati.

"Kan, emang kenyataannya," lanjut Eliona melipatkan tangannya di depan dada.

"Loh yah, lo enggk tau gimana romantisnya Arion ke Fisly, dan lo enggak usah ngarang ngarang, bilang aja lo mau jadi kambing hitam dalam hubungan Arin dan Fisly," jelas Valen, Fisly menatap keduanya secara bergantian.

"Cukup, lo gak usah atur hidup gua, dan lo enggak usah menjadi kambing hitam dalam hidup gua, karna gua enggak ada perasaan sedikit pun dengan Arion," kali ini Fisly yang menjawab ucapan Eliona.

"Dan lo Valen, gak usah ungkit ungkit masa lalu gua sama Arion, karna semakin lo ungkit semuanya semakin gua benci sama Arion yang pernah menjadi bagian dari hidup gua," Lanjut Fisly, dengan tegasnya.

"Elo, jangan pernah ganggu gua," ucap Fisly dan pergi meninggalkan kantin.

Arska yang baru datang dari kantin langsung pergi menyusul Fisly.

"Kenapa?" Tanya Arion menatap Fisly dengan tatapan lembut tatapan yang tidak pernah berubah saat menatap Fisly.

"Bukan urusan lo," jawab Fisly.

"Ini urusan aku Fis," lanjut Arion, Arska yang melihat perdebatan itu hanya memilih menonton selagi Arion tidak melukai Fisly.

"Urusannya sama lo diamana?"

"Karna semuanya menyakut tentang aku."

"Enggk, gak usah GR lo."

"Aku gak GR."

"Lah terus apa? Oh yah gua baru ingat perkataan pampir tadi, berhenti jadiin gua mainan lo," sontak ucapan Fisly membuat Arion bingun, mainan? Mainan apa? Bahkan Arion sangat mencintai Fisly.

"Mainan? Mainan apa yang kamu maksud?" Tanya Arion bingun, Fisly terseyum miring melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Lo pura pura bego atau emeng bego sih? Tadi Eliona bilang sama gua kalo lo pacarin gua dulu, lo cuma jadiin gua bahan maianan lo," jelas Fisly membuat Arion mengerang marah, bukan marah dengan Fisly tapi Arion sangat marah dengan Eliona.

"AH, ABNGSAT," teriak Arion memukul tembok dan pergi menuju kantin di ikuti Helmi, Rezka dan juga Samuel.  Arion yang melihat Arska langsung menyenggol Arska cukup keras.

"awas aja lo," bisik Arion tepat di telingan Arska dengan nada mengancam.

"Gua gak takut," jawab Arska menantang.

"ELIONA," teriak Arion menahan amarahnya, Eliona yang melihat Arion dengan susah payah Eliona  menelan ludahnya.

Seisi kantin mulai heboh menunggu kelanjutannya, Eliona memang tidak ada kapok kaponya berbuat ulah kepada Fisly, pada akhirnya Eliona akan menerima semua kemarahan Arion dengan cara berbeda beda.

Dulu, saat Arion sangat marah dengan Eliona gara gara Eliona mengiris tangan Fisly dengan silet. Hal itu membuat Arion sangat marah dan menghukum Eliona dengan cara menggantung kaki Elioan kepala di bawah, dan dibawah ada dua ekor singa keleparan tentunya itu singa adalah Singa peliharaan Arion.

"Apa sih Rion, dateng dateng marah marah, gua salah apa?" Tanya Eliona dengan nada menantang.

"Salah? Salah lo, kenapa lo ngomong yang enggak enggak ke Fisly haa," teriak Arion dengan api amarahnya, Eliona berwajah biasa saja tapi dalah hatinya sudah meronta ronta ingin di tolong.

"Y ah, e ma ng bener kan  lo cu ma jadi in Fisly Mai nan," jawab Eliona terbata bata detik selanjutnya

Brakkkk

Arion mendorong Eliona cukup keras haingga Eliona terjatuh di antara kursi dan meja, hal itu membuat seluruh badan Eliona terasa hancur dan tulang tulang Eliona terasa patah semua. Rezka, Helmi, dan Samuel sektika langsung ngakak melihat Eliona yang berusaha bangun tetapi tidak bisa, di tambah lagi Eliona harus di jatuhi kursi lagi.

"Eliona, Eliona, cantik cantik kok encok," ucap Helmi tertawa lepas.

"Makanya jangan cari gara gara sama Arion, taukan lo akibatnya," lanjut Samuel menatap dingin Eliona, Samuel sempat punya rasa terhadap Aliona tetapi semuanya memudar di karenakan sifat Aliona yang antagonis dan selalu berusaha menghancurkan hubungan Arion dan Fisly.

"Ah asu, bantuin," ucap Eliona saat anak galaksi sudah tidak ada di depannya.

Mauren langsung membantu sahabatnya untuk berdiri, kasian Eliona yang tidak mampu berdiri sendiri, bokongnya sangat sakit sekali.

"Bawa gua ke uks," pinta Eliona, Maueran lagi lagi menurut, Maueren tau selama ini Aliona hanya menjadikannya sebagai babu. Tetapi dengan bodohnya Maueren selalu menuruti perkataan Eliona.

"El, kapan lo mau berubah?" Tanya Mauren sambil membantu Eliona duduk di brangkar uks.

"Sampai Arion, tidak mempunyai rasa lagi terhadap Fisly," jawab Eliona dengan penuh dendam.

"Kenapa lo mau hancurin hubungan mereka? Bahkan lo gak suka sama Arion?" Tanya Mauren menatap Eliona dengan penuh tanda tanya.

"Asal lo tau, gua emang gak suka sama Arion, tapi gua benci dan gak terima sama hubungan mereka berdua," jawab Eliona, matanya memerah saat mengingat seseorang, seseorang yang sangat Eliona sanyangi, seseorang yang sangat mencintai Arion.

"terus, salah Arion dan Fisly dimana?" Tanya Mauren, Eliona tidak mau ada orang lain yang tau permasalahan antara Arion dan dirinya.

"Lo gak usah banyak tanya, urus aja urusan lo Mauren, lo enggak usah kepo dalam urusan gua," ucap Eliona dengan nada membentak, Maueran menunduk.

"Maaf, tapi gua cuma mau bantuin lo. Karna, gua sahabat lo," ucap Mauren tertunduk, Mauren sayang sama sahabatnya itu.

"lo bukan sahabat gua, ingat lo cuma babu gua," jawab Eliona dengan kesal, hati Mauren sangat sakit mendengar ucapan Eliona.

"Fisly dengerin aku dulu," teriak Arion saat Fisly hendak masuk kedalam mobilnya.

"Apa? Jangan ikutin gua kenapa sih,"  ucap Fisly nyolot, Arion terseyum melihat wajah baru Fisly, wajah kesal dan juga wajah emosi membuat Arion gemes.

"Gemesin banget," ucap Arion mencubit pipi tembem milik Fisly, dengan teganya Fisly menepis tangan Arion.

"Jangan sentuh gua," bentak Fisly.

"Bisa gak, jangan kesel mulu?"

"Enggk. Gua gak bisa enggak kesel kalo ketemu sama cowok kurang ajar kaya lo," jelas Fisly, Arion meneruh telunjuknya di bibi mungil Fisly.

"Jangan banyak omong, nanti kamu bahan liatan cowok cowok, aku enggak suka," ucap Arion lembut, sektika dada Fisly naik turun tidak beraturan, tetapi dengan cepat Fisly menepis fikirannya.

"Loh yah. Lo enggak berhak atas gua," ucap Fisly, dan masuk kedalam mobilnya.

"Fis, aku akan membuat kamu jatuh cinta sama aku lagi," ucap Arion terseyum melihat mobil Fisly yang sudah keluar dari gerbang sekolah.

ARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang