orang baru.

47 7 0
                                    

Setelah mengganti pakaian yang lebih rapi lagi, Fisly masuk kedalam kelasnya, di sana sudah ada Arion, Rezka dan Valen, Fisly memilih duduk di samping Valen, dari pada harus duduk dengan Arion, cowok yang sangat Fisly benci.

Guru masuk kedalam kelas dua belas MIA 1 dan disusul  oleh salah satu siswa, siswa yang tidak pernah di lihat sebelumnya di SMA Nusa Bangsa, ganteng, siswa itu cukup ganteng dan cool, tatapan dingin membuat para siswi beebisik bisik tentang siswa baru itu, tetapi siswa itu masih kalah dengan Arion, bagaimana pun siswa Nusa Bangsa yang terganteng dan tercool adalah Arion hanya Arion dan tak akan ada yang lain.

Fisly mulai risih dengan siswi siswi yang heboh dan dengan muka genit genitnya, membuat Fisly kesal dan memukul meja, Fisly kemudian berdiri.

"Kalian bisa enggak alay gak? Eneg gua liatnya, dasar cewek ganjeng," teriak Fisly, seketika semua siswa siswi yang ada di kelas ini menatap Fisly begitupun dengan ibu Eni,Arion dan Rezka. Begitu juga dengan anak baru itu.

"Cewek lo kenapa? Gak biasanya," bisik Rezka pelan, takutnya Fisly mendengar ucapannya dan ujung ujungnya Rezka sendiri yang di amuk.

"gua juga enggak tau, sekarang dia udah beda banget, gua ngerasa dia bukan Fisly yang aku kenal dulu," jawab Arion sendu, ketika mengingat itu semua Arion akan sedih.

"Sabar Rin, suatu saat nanti, Fisly akan kembali lagi kedalam pelukan lo," ucap Rezka menenagkan Arion, Rezka tau sekarang Arion butuh penyemangat.

"Fisly jaga etika kamu Fisly," bentak bu Eni, bagaimana tidak, ucapannya dapat menyakiti hati teman temannya.

"Yah emang benar kan bu, mereka semua ganjeng, gitu aja udah berlebihan," jawan Fisly melipatkan tangannya di depan dada.

"Fisly, keluar sekarang juga, saya tidak percaya kamu bisa melawan ibu, apa kamu sudah merasa hebat sekarang. Sering di puji puji dengan guru, di kasih hati kamu malah minta jantung," ucap bu Eni dengan tegasnya, bu Eni juga salah satu guru yang sangat menyayangi Fisly, tetapi bu Eni sangat kecewa dengan perlakuan Fialy sekarang.

Fisly keluar dengan dagu iya angkat, tetapi sebelum itu bu Eni mengatakan sesuatu.

"Keluar dan lari keliling lapangan sampai selesai jam istirahat," ucap bu Eni, Fisly hanya menurut  saja dan pergi menuju lapangan.

"Yah sudah, maafyah Arska kamu menyaksikan perdebatan sedikit, yah sudah kamu duduk di sana yah," ucap bu Eni, Arska mengagguk dan segera duduk.

Arion langsung keluar dari kelas, tampa memperdulikan kalau di kelas ada guru, ibu Eni hanya bisa sabar meghadapi Arion yang tidak mempunyai sopan santun.

Sudah beberapa putaran Fisly berlari membuat kakinya sakit dan juga capek, tetapi Fisly tetap menjalankan hukumannya, Fisly tau kalau Filsy salah dan siap untuk menjalankan hukumannya.

Dari kejauhan Arion menatap Fisly, andai Fisly tidak berubah pasti Arion masih bisa merasakan hal hal Romantis bersama Fisly, tertawa bersama, hal itu membuag Arion kangen mencubit pipi mungil Fisly, menggendong Fisly, megusap kepala dan pipi Fisly, Fisly yang dulunya sangat manja di pelukan Arion sekarang itu tidak lagi.

"Sampai kapan Fis, semuanya akan berakhir," ucap Arion pelan, tentunya Fisly tidak dapan mendengar ucapan Arion.

"Sabar bro, pasti semuanya akan kembali lagi," ucap Rezka menepuk bahi Arion, sekarang Helmi dan Samuel ada di kelasnya karna mereka tidak satu kelas dengan Arion dan Rezka.

"Tapi sampai kapan, gua enggk bisa nunggu lama lama," jawab Arion dan memilih duduk di atas sandaran kursi, kaki iya injakan di kursi.

Fisly baru sadar, kalau sedari tadi Arion memperhatikan dirinya, tanpa menunggu lama lama Fisly memutuskan untuk pergi dari lapangan itu tanpa menyelesaikan hukumannya.

"Dia menghindar lagi," ucap Arion dan berlalu pergi ke markasnya.

Valen yang dari tadi menunggu Fisly akhirnya memperlihatkan batang hidungnya, Valen terseyum melihat Fisly begitupun dengan Fisly terseyum melihat Valen.

"Gua capek, pesanin dong," ucap Fisly mendudukan bokongnnya di kursi depan Valen duduk.

"Oky, bentar," jawab Valen, Fisly mengagguk.

Fisly yang sibuk meng Scroll tiktok di kagetkan dengan sebuah tangan, tadinya Fisly kira itu Arion tapi ternyata.

"Gua boleh duduk," tanya cowok itu sambil tangan iya tumpukkan di atas meja, Fisly mengagguk, cowok itu memilih duduk di samping Fisly, karna ia tau kursi di depan Fisly sudah di huni orang yang entah itu siapa.

Cowok itu megulurkan tangannya kedepan Fisly, "nama gua Arska, murid baru yang tadi," ucap Arska dengan senyumnya,Fisly membalas uluran tangan Arska.

"Fisly," jawab Fisly singkat dengan muka datarnya.

"Gua, salut sama lo deh bisa marah marah depan teman lo, gua enggak pernah lihat cewek kek lo," ucap Arska mencoba mencari pembahasan.

"Oh, tapi udah liat kan tadi," jawab Fisly, Arska mengangguk, mungkin Arska ada perasaan dengan Fisly tetapi itu tidak mungkin, Arska juga tipekal cowok yang tidak mudah mencintai dan Arska juga cowok dingin dan cuek, tetapi saat bersama Fisly Arska lebih hangat.

Dari kejauhan, Arion mengepalkan tangannya tidak terima ceweknya di dekatin sama cowok lain, kini emosi Arion di atas ubun ubun, begitulah Arion yang sangat cemburu jika Fisly dekat dengan cowok lain.

"gua harus kasih dia pelajaran," ucap Arion dengan mata tajamnya menatap Arska.

"Yok, gua lagi ingin mukul orang," balas Helmi.

"sama," pintah Samuel, Rezka yang tidak banyak bacot langsung menghampiri Fisly, Valen dan juga Arska.

PRAKKKKK

Arska terpental kelantai saat Arion dengan sadisnya memukul wajah Arska, Fisly dan Valen yang melihat itu langsung berdiri tak percaya tapi itu bagi Fisly, tetapi bagi Valen itu biasa.

BUGHHH

Satu tendangan keras mengenai perut Arska dari Samuel, Arska tidak terimah dan berdiri memukul wajah tampan Arion, kini seisi kantin menatap kearah kegaduhan itu.

Tidak tinggal diam, Rezka dan Helmi langsung memegang kedua lengan Arska. Arion dan Samuel langsung memukul wajah, dan perut Arska. Sekarang Fisly sangat emosi karna ketenangannya di ganggu dan juga merasa kasihan dengan Arska.

Menurut Fisly Arska orang baik dan gampang di ajak berteman tetapi tidak dengan Arion, Fisly semakin membenci Arion.

"BERANI, BERANINYA LO DEKETIN CEWEK GUA ANJING," bentak Arion membuat Fisly mebelalakan matanya.

Arska hanya menatap Arion datar, "Cewek lo? Mana mungkin cewek sebaik Fisly mau jadi cewek lo," jawab Arska menantang, muka Arska di penuhin dengan lebam di mukannya.

"Arion, berapa kali gua bilang. Gua bukan cewek lo Arion, kalau emang gua pernah jadi cewek lo. sebelum gua lupa ingatan, gua harap gua enggak akan mengingat semuanya lagi,  karna gua enggak mau suatu saat nanti ingatan gua kembali lagi dan gua juga kembali lagi ke orang jahat seperti lo," teriak Fisly dengan nafas naik turun, sektika dada Arion sesak.

"Fisly," ucap Valen menenangkan sahabatnya, Valen ingat saat Fisly mengucapkan janji kepada Arion sebelum pacaran,  Fisly ingin pacaran dengan Arion agar Arion bisa berubah lebih baik lagi, mungkim dengan cara itu Arion akan berubah.

Arion, Samuel, Rezka dan juga Helmi sektika diam, tanpa menunggu jawaban dari Arion, Fisly membawa Arska pergi menjauh dari empat cowok kejam itu.

"Rin, gua harap lo gak nyerah, gua tau lo cinta sama Fisly," ucap Valen dan pergi meninggalkan Arion dan anak anak Galaksi.

Arion memilih untuk pergi ke markasnya, perasaannya sekarang sangat kacau, dan di susul oleh anak Galaksi.

ARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang