13.

18 2 0
                                    


"Pergi."

"Gak, siapa yang jagain kamu?"

"Pergi, mama bentar lagi kesini," ucap Fisly menatap Arion tidak suka.

"Fisly, gimana kalau dia ada disini," ucap Arion.

"Pergi, kalo lo dekat sama gua, di situ semua bahaya akan datang ," teriak Fisly.

"Tapi, se enggaknya aku bisa jagain kamu Fis, Harzkel akan ngelakuin hal hal yang akan buat kamu menderita."

"Harusnya tadi lo gak dateng."

"Kamu akan mati."

"Biarin, asal dendam mereka terbalaskan," ucap Fisly mengingat perkataan Harzkel tadi.

"Itu bukan salah kamu Fis,Weilona sendiri yang bunuh diri."

"Berhenti, gua gak kenal sama Weilona, mungkin ini cara tuhan buat gua melupakan masa lalu gua, yang seperti neraka, masa lalu yang buat gua rumit, dan masa lalu di mana lo masuk kedalam hidup gua."

"Fisly, dengarin kata hati kamu, mungkin pikiran kamu yang melupakan segala galanya, tapi hati kamu gak akan melupakan segalanya, apa kamu gak pernah cinta sama aku dari hati kamu, bohong kalau hati kamu tidak mengenal aku Fisly, bohong kalau hati kamu tidak mempunyai rasa terhadap aku, dan bohong kalau kamu gak nyaman di dekat aku. dan pikiran kamu saja yang melupakan segala galanya."

Mata Fisly berkaca kaca, hatinya berkata benar apa yang di ucapkan Arion sekarang, tetapi egonya sangat tinggi, Fisly berusaha bertarung dengan hati dan pikirannya.

"Cukup Arion, hati gua gak pernah berkata itu, jangan Sotoy, udah pergi, lo penyakit bagi gua kalau lo ada di dekat gua. kepala gua sakit. pergi," jelas Fisly, Arion sangat kecewa dengan apa yang di katakan oleh Fisly, dengan kecewa Arion keluar dari ruang rawat Fisly, Arion tidak mau kalau Fisly sakit.

"Gua Enggk guna," ucap Arion setengah sadar, kini Arion mabuk mabukan di salah satu club terkenal yang ada di bandung, sudah berapa botol minuman keras habis di minum Arion, pikiran dan hatinya sangat kacau sekarang.

"Udah, lo sangat berguna dalam hidup Fisly," ucap Rezka menenangkan Arion.

"Bener Arion, Fisly sangat beruntung memeiliki lo, cuma waktu yang akan membawa semuanya untuk kembali," ucap Helmi.

"Tapi gua gak guna, tadi Fisly hampir mati, Fisly kecelakaan gara gara gua juga, gua penyakit di dalam hidup Fisly," jelas Arion berguman tak jelas.

"sekarang kita bawa Arion ke markas," pinta Samuel yang di anggukin yang lain, tidak mungkin juga mereka membawa Arion kerumahnya bisa bisa bokap Arion menggoreng mereka berempat.

________

"Wita," panggil Rezka, Wita berbalik dan melihat Rezka terseyum kepadanya, jantung Wita kini berdebar debar tak karuan.

Sumpah demi apa, Rezka memanggil dirinya di tengah lapangan yang sangat ramai ini.

Wita terbelalak kaget saat melihat Rezka berjongkok di hadapan Wita, kini semua  siswi yang ada di lapangan berteriak histeris tak percaya.

Wita juga anak yang cantik dan baik hati, berhati lembut, Rezka tak percaya bisa menyukai gadis secantik dan selembut Wita, tetapi Rezka tidak yakin kalau Wita bisa mencintai Rezka juga, pasalnya Rezka bukan anak baik baik, dan itu di luar tipe Wita pastinya.

"Wit, gua gak tau perasaan apa ini, dan gua gak tau kenapa hati gua ingin memiliki lo, dan gua gak tau kenapa perasaan ini ada saat menatap mata lo, mungkin ini terlalu alay, tapi ini kenyataanya,  perasaan yang gak pernah ada sebelumnya, gua cinta sama lo, gua sayang sama lo, tapi gua gak berharap lo nerima gua, karna gua sadar gua laki laki yang gak pantas buat lo, gua laki laki bajingan yang gak pantas memiliki gadis sebaik dan selembut lo, terserah lo mau ngomong apa yang intinya gua udah mengeluarkan semua perasaan ini," jelas Rezka, semua anak Nusa Bangsa menatap Rezka haru.

Tak terasa air mata Wita jatuh membasahi pipinya, Wita gak tau mau bilang apa lagi, kini Wita sangat bahagia perasaanya selama ini terbalaskan, Wita tau Rezka anak yang baik.

Wita membantu Rezka untuk berdiri dan terseyum menatap Rezka, Rezka mengusap air mata Wita dengan kedua telapak tangan Rezka.

"Anjir, Rezka juga bisa romantis gitu," ucap Helmi.

"Sirik aja lo," jawab Samuel, Arion hanya bisa menyaksikan Rezka dan Wita sekarang.

"kak  Rezka emang bukan cowok baik baik, setaip orang pasti pernah melakukan kesalahan, maupun itu kecil atau besar."

"Tapi gua gak pantes buat lo," potong Rezka.

"Siapa bilang gak pantes? Bahkan kata pantes tidak bisa menggambarkan seberapa beruntungnya Wita di cintai sama sosok laki laki mandiri seperti kakak, yang jago berantem dan di takuti semua anak anak di sekolah ini, dan pastinya gak akan ada yang ganggu Wita, dan-" Wita menjeda ucapannya.

"Dan?"

"Dan Wita juga cinta sama kak Rezka, Wita sanyang sama kak Rezka, dan Wita memiliki perasaan sama seperti kaka Rezka, Wita bahagia bisa di cintai sama kak Rezka," jelas Wita, demi apa Rezka sangat sangat bahagia.

"Sungguh?"

"Wita sungguh sungguh," jawab Wita, Rezka terseyum dan memeluk Wita.

Nyaman? Sangat nyaman berada di pelukan Rezka, Wita mencium bau maskulin dari Rezka yang tersa enak di penciuman, seketika hati Wita sangat hangat di dalam pelukan Rezka.

"gua cinta sama lo sayang," sumpah demi apa kini pipi Wita sudah seperti kepting rebus, Wita menyembunyikan mukanya di dalam pelukan Rezka.

"Aku juga kak," jawab Wita pelan tetapi masih dapat di dengar oleh Rezka.

Kini beberapa siswi iri dan memebnci Wita, apa bagusnya Wita di mata Rezka bahkan Wita lebih catik darinya, dan sebagian juga menatap bahagia dan baper terhadap Wita dan Rezka, Wita benar benar cewek beruntung yang bisa menjadi pacar seorang Rezka Handani cowok badboy, dingin dan juga anggota inti geng Galaksi.

Rezka merangkul Wita, Rezka berjanji Wita adalah cewek pertama dan terakhir dalam hidupnya.

"Wis, bisa romantis juga lo," ucap Helmi menyenggol lengang Rezka.

"Hadeh, yang namanya cinta bisa apa," ucap Arion terseyum dan ikut bahagia melihat sahabatnya

"Selamat yah," ucap Samuel dengan senyumnya.

"Makasih bro," jawab Rezka.

"Ati ati, Rezka biasanya main ehem ehem sama gadisnya," bisik Helmi membuat Wita melotot, dengan segera Rezka meninju muka Helmi.

"Santay santay," ucap Helmi.

"Makanya jangan bacot. sayang jangan percaya, dia boong," Wita terseyum dan mengagguk.

"Pasti."

"Cieee."

Teriak anak anak Nusa bangsa keculai siswi yang membenci Wita.

Valen yang hendak pergi dari lapangan bersama Fisly tiba tiba Valen menginjak tali sepatunya sendiri dan.

Tatapan Valen dan Samuel saling bertemu, tatapan dingin yang di berikan samuel dan tatapan takut di berikan Valen.

Kini Valen berada di pelukan Samuel, untung tadi Samuel dengan cepat menangkap tubuh mungil Valen dan membuat Valen tidak jadi jatuh.

Valen segera sadar dan berdiri tegap, Valen mengusap baju Samuel dan merapikannya, Valen baru sadar apa yang Valen lakukan dengan cepat Valen menjauhkan tanganya.

"Ehh, ma maaf," ucap Velen gugup.

"Hems," ucap Samuel dan memilih pergi dengan baju berantakan kancing baju ia biarkan terbuka lebar dan memperlihatkan kaus hitam dalamnya.

ARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang