10.

30 3 0
                                    

"Lo jangan sampai suka sama dia," ucap Eliona menatap supupunya itu, Sepupu Eliona mengagguk.

"Lo fikir, gua akan suka sama dia? Enggak akan, gara gara dia, dia harus kehilangan nyawanya," jawab sepupu Eliona, Eliona terseyum manis.

"Bagus," ucap Eliona dan pergi meninggalkan sepupunya di koridor sekolah.

Fisly yang tengah makan kentang bersama Valen sektika di kagetkan oleh Arska.

"Ah anjing, lo ngagetin gua," ucap Fisly berdesak kesal , Arska tertawa melihat ekspresi Fisly yang menurutnya sangat lucu.

"Dari mana lo?" Tanya Fisly, Arska memlih duduk terlebih dahulu di samping Fisly.

"dari toilet sih," jawab Arska, Fisly mengagguk.

"Fis, katanya Rezka kemarin kerumah lo yah?" Tanya Valen.

Fisly mengagguk "kok lo tau?" Tanya Fisly.

"Yah taulah, orang Rezka ngabarin dulu baru kerumah lo," jawab Valen, Fisly mengagguk mengerti.

Dari arah belakang, Arion merangkul bahu Fisly membuat Fisly terpingkal keget, dengan segara Fialy menghampaskan tangan Arion.

"Jangan kasar gitu dong sayang," ucap Arion dan

Cup

Arion mencium pipi Fisly, membuat Fisly kaget dan sangat marah.

"Ah bangsat, lo gak tau malu apa. main nyosor aja," teriak Fisly dengan kesalnya, Arska yang melihat itu seketika marah.

"Apa apaan lo? Kenapa lo cium cium Fisly," ucap Arska dengan dingin.

"Apa urusannya dengan lo haa?" jawab Arion menatap Arska dengan tidak suka.

"Dan lo gak berhak cium cium  Fisly."

"Ahh, banyak bacot lo," ucap Helmi langsung meninju muka Arska. Arska memegang sudut bibirnya,baru Arska mau melawan Fisly menahan Arska dan menatap Arska, Arska mengerti arti tatapan Fisly, Arska mengagguk dan menarik tangan Fisly menjauh dari Arion.

Samuel menatap Valen dingin, Valen hanya terseyum menatap Samuel dan ikut menyusul Fisly dan Arska.

"Jangan benci," ucap Rezka.

"Gua gak benci, cuma gua enggak suka sama dia," jawab Samuel menatap punggung Valen.

Arion memilih duduk di kursi yang tadi Fisly duduki dan dikuti yang lain.

"Valennya anak baik lo," lanjut Arion menatap Valen.

"Gau tau dia orang baik, tapi dia udah ada yang punya, dan gua bisa apa?"

"its oke itu rerserah lo," ucap Rezka.

"Tapi kenapa lo gak usaha dapetin dia, seperti kasih dia perhatian kecil, dan lo juga jangan dingin terus sama Valen,"  jelas Helmi.

"Dah lah, gua cape sama dunia percintaan, mending gua berada di dunia perang di bandingkan harus berada di dunia percintaan, karna ketika gua ada di dunia perang dan gua terluka otomatis masih bisa di sembuhkan dengan waktu cepat, tetapi kalau gua ada di dunia percintaan di saat gua terluka itu butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka di hati gua, itu pun kalau bisa," jelas Samuel membuat Arion tertampar.

Benar saja apa yang di ucapkan Samuel, lebih baik terluka karna fisik dari pada harus terluka karna cinta,

"Apa lo gak terluka di saat lo tau Valen udah punya cowo?" Tanya Helmi, Samuel menggeleng.

"Enggak buat apa? Bahkan gua belum pernah di lukai sama dia," jawab Samuel.

"WEHH ASUU," Teriak Halmi saat Rezka menyodorkan sebuah laba laba besar entah dari mana datangnya laba laba itu.

ARION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang