9. Mimpi Yang Hancur di Waktu Berduka (2)

393 42 5
                                    

Waktu berlalu, cahaya matahari yang terbenam menyimpan nostalgia terakhir terhadap bumi, menyimpan masuk di pelukan langit barat yang luas dan tidak terbatas, tirai langit kehitaman perlahan turun menutupi bumi, menyembunyikan pemandangan indah gunung dan sungai, bunga berwarna merah dan hamparan padang rumput hijau.

"Memangnya kamu berniat membangun pondok untuk menjaga kubur?" Diantara samar-samar sisa cahaya senja, bayangan Hei Fengxi yang anggun perlahan berjalan mendekat.

Tiba-tiba, sebuah bayangan putih terbang keluar, dalam sekejap sudah membelit lehernya.

Bai Fengxi berbalik badan, tangannya memegang erat-erat selendang putih, sepasang matanya dingin seperti es.

Hei Fengxi juga tidak bergerak, tetap berdiri dengan tegak dan anggun, membiarkan selendang putih yang ada di lehernya semakin kencang membelit dan semakin kencang membelit.

"Mengapa? Mengapa harus begitu kejam tanpa ampun?" Suara Bai Fengxi keluar dari celah gertakan giginya, bagaikan ujung tajam pisau yang membeku.

"Kamu sudah tahu." Suara Hei Fengxi masih sama tenang dan tidak terburu-buru.

"Di keempat mulut gunung timur utara barat selatan, walaupun kamu sudah membersihkan semuanya, tetapi batu dan jejak darah yang tersisa cukup untuk membuat saya mengerti, disitu pernah disebar formasi Asura! Tidak disangka kamu benar-benar menyebar formasi Asura! Malam itu berarti ribuan orang lebih yang berada di gunung Xuan tidak ada satupun yang melangkah keluar dari gunung, semuanya meregang nyawa disini!" Tangan Bai Fengxi yang mencengkeram selendang putih menjadi gemetar, tidak tahu apakah karena geram atau sedih, "Demi sebuah Xuanji kamu bisa begitu kejam, bukankah kamu dan orang-orang itu sama saja memakai segala cara untuk mendapatkan Xuanji? Kamu juga berpikir begitu mendapat segel berarti bisa memerintah semua yang ada di bawah langit?"

"Memang benar, segala yang saya perbuat bisa disembunyikan dari orang-orang di bawah langit, tetapi justru satu-satunya tidak bisa menyembunyikannya darimu." Hei Fengxi menghela nafas pelan, "Tidak salah, saya yang menyebar formasi Asura, malam itu semua orang yang ada di gunung Xuan, kecuali kamu, semuanya meregangkan nyawanya disini."

Dia berkata seperti hanya sekedar mengungkitnya saja, seperti nyawa ribuan orang tidak lebih dari satu jentikan jarinya semuanya menjadi abu. Baru saja perkataannya selesai, selendang putih yang ada di lehernya semakin mengencang.

"Xuanji terakhir jatuh ke tanganmu? Supaya tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, jadi malam itu kamu membunuh semua orang yang ada di gunung Xuan malam itu?" Bai Fengxi melihatnya, orang di depannya tiba-tiba berubah menjadi begitu asing, benarkah ini adalah Hei Fengxi yang dia kenal belasan tahun, yang selalu menggoda atau memarahinya? Dia tidak pernah begitu kejam sebelumnya!

"Benar." Hei Fengxi menjawabnya dengan lugas, "Malam itu hampir semua peristiwa yang terjadi berada di bawah kendaliku, tetapi Xuanji itu ternyata palsu, ini justru diluar perkiraanku."

"Palsu?" Selendang putih di tangan Bai Fengxi meregang sedikit.

"Asumsiku Yan Yingzhou tidak memberitahumu, Xuanji yang ada di tangannya itu palsu. Setelah mendapat Xuanji, mereka menyebarkan berita kalau jenderal Liefeng mendapat perintah membawa pulang Xuanji ke negaranya, memancing semua orang di bawah langit ini mengejar untuk merebutnya, tetapi diam-diam mengatur orang lain untuk mengantar Xuanji yang asli." Hei Fengxi diam-diam menghembuskan nafas.

Begitu mendengarnya Bai Fengxi langsung tertawa keras, "Pantas ketika saya bertanya tentang Xuanji, kamu jawab 'tidak memilikinya', membuat begitu banyak orang mengantarkan nyawa hanya demi sebuah segel palsu, benar-benar lucu!" Matanya berputar dan melihat ke arah batu nisan, "Sedangkan dia walaupun terancam bisa mati tetap mati-matian melindungi segel palsu itu."

Who Rules The World (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang