Hulaaaaa...
Sesuai janji, jumat ini aku kembaliii 😎😎😎
****Vote dan komennya jangan lupa ya
Happy Reading
🤗🤗🤗
*****
"Bagaimana ini, Ay?" Albert menggeram disela-sela hujamannya di dalam inti gairah Ayu. Mereka bertatapan dengan nafas terengah dan tubuh yang terus bergerak. "Aku belum puas, Ay!" Suaranya terdengar begitu frustasi. "Rasanya, aku ingin kurung kamu di kamar aku sampai aku puas." Dia lalu menatap Ayu serius. "Kamu mau jadi teman tidur aku, Ay?" pinta Albert kepada Ayu yang sontak kehilangan kata-kata.Sepanjang perjalanannya pulang ke rumah, Ayu menggelengkan kepalanya berulang kali. Masih jelas di dalam otaknya perkataan Albert yang memintanya untuk menjadi teman tidurnya.
Gila!
Belum lagi adegan panas dan erotis yang mereka lakukan terbayang berulang kali dan berputar-putar seperti kaset kusut di dalam pikirannya. Adegan saat pria itu mencumbunya. Saat pria itu mendekap tubuhnya erat. Saat kepalanya berada di antara kedua kakinya. Hingga, saat tubuh mereka berdua akhirnya bersatu.
Mengingat hal tersebut tubuh Ayu meremang. Seketika wajahnya merah merona.
Ah, Ya Tuhan!
Mungkin, jika memang ia wanita gampangan dan juga mata duitan, sudah pasti, tanpa berpikir dua kali dia akan menerima tawaran menggiurkan Albert.
Tak main-main, pria itu mau membayarnya seratus juta untuk satu minggu bersama. Syaratnya, Ayu hanya perlu tinggal di apartemen Albert selama satu minggu penuh. Melayani nafsunya kapan pun pria itu menginginkannya.
Well, seratus juta dalam satu minggu, siapa yang tidak mau? Tentu saja sebenarnya Ayu ingin menerima tawaran tersebut. Apalagi, dia masih membutuhkan banyak uang untuk keperluan berobat ayahnya yang ia tahu nominalnya pasti tidak akan sedikit.
Lagipula, wanita mana yang mampu menolak pesona Albert Marciano? Dokter spesialis penyakit dalam dengan pesona memabukkan. Sosoknya terkenal misterius dan dingin. Membuat banyak wanita penasaran. Tapi siapa sangka? Sosok misterius dan dingin itu nyatanya begitu hangat bahkan panas saat berada di ranjang.
Damn it! Mengingat bagaimana keras dan liat tubuh pria itu saja sudah membuat Ayu ingin sekali lagi melemparkan tubuhnya secara sukarela ke dalam pelukan Albert.
Tapi, tentu saja semuanya tidak sesederhana itu, saudara-saudara. Ayu masih tahu diri. Untung saja otaknya masih dapat digunakan untuk berpikir secara jernih. Cukup sekali dia terjerumus ke dalam lembah dosa. Dia tak ingin semakin terjerumus masuk ke dalamnya. Ditambah lagi, dia seorang wanita yang masih mengutamakan hati dibanding logika.
Albert, adalah pria pertama yang menyentuh tubuh, juga menyentuh hatinya lewat tatapan dan kata-kata lembut yang ia berikan untuknya saat mereka bercinta, ah ralat... saat mereka melakukan seks.
Lalu, bagaimana jika nantinya dia menginginkan lebih? Bagaimana jika nanti dia menginginkan cinta Albert untuknya. Sedang ia tahu, pria itu tak akan pernah membalas cintanya. Albert hanya menganggap dirinya sebagai pemuas nafsu. Lagipula, perbedaan derajat mereka bagaikan bumi dan langit.
Albert adalah sosok ningrat. Keluarga besarnya adalah pemilik jaringan rumah sakit tempatnya bekerja. Dibanding Albert, dia hanyalah sosok rakyat jelata. Bahkan mendapatkan uang untuk pengobatan ayahnya saja sampai harus menjual diri.
Miris.
Karena itulah, dia sadar diri. Cukup kesuciannya saja yang ia berikan untuk Albert. Hatinya, jangan. Atau dirinya akan patah hati, nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kisah Kita Vol.1 (Kumpulan Short Story)
RomanceJust another love story by Adellelia. Kumpulan cerita pendek tentang cinta, tangis, tawa, penyesalan dan perjuangan lalu berakhir bahagia. Just read if you like, and just go if you don't! ============ Warning! Cerita ini mengandung unsur dewasa. D...