One Snowy Night (Part 3)

1.7K 238 32
                                    

Biar kalian senang, aku update 😙
Jangan lupa vote dan komen ya!
***

Part 3

Drama before London


"Mba Rara, ini visanya sudah jadi," ucap Angga─staf bagian perjalanan yang bertugas membantu Rara mendapatkan visa perjalanan ke London esok hari.

"Visanya berlaku sampai enam bulan terhitung dari hari ini ya, Mba," imbuhnya lagi seraya memberikan paspor yang sudah berisi visa di dalamnya kepada Rara.

"Terima kasih ya, Mas Angga," balas Rara tersenyum.

"Sama-sama, Mba Rara. Cantik banget sih hari ini," goda Angga yang membuat senyum Rara semakin lebar.

"Bisa saja, Mas Angga," kekehnya.

"Saya senang kalau ketemu Mba Rara, pasti penampilannya selalu cantik," pujinya. "Beda sama perempuan-perempuan di divisi saya yang seringnya dandan ala kadarnya."

Lah, kenapa Angga malah curhat? Batin Rara.

Rara akui, memang hari ini dia sedikit effort dengan penampilannya. Setelah Steven membuatnya kembali lembur kemarin malam dan membuat mood-nya terus menurun, akhirnya dia memutuskan untuk berdandan lebih cantik untuk menaikkan mood-nya. Ya, berdandan cantik adalah salah satu cara Rara untuk tetap menghargai diri dan kerja kerasnya selama ini.

Saat ini, Rara mengenakan wrap dress hitam selutut dengan aksen pita berwarna gold di bagian pinggang. Sebuah heels hitam mengilat berwarna hitam menjadi alas kakinya. Satu buah cincin emas putih melingkar ditangan kirinya. Rambut hitamnya dibiarkan tergerai. Namun, sebuah jepit rambut mungil dengan mutiara juga berwarna gold semakin mempercantik penampilannya. Sederhana tapi tetap terlihat elegan.

Melihat penampilannya yang terlihat cantik, bahkan mendapat pujian dari orang lain yang mengagumi penampilannya, membawa kepuasan tersendiri di hati Rara.

"By the way, Mba." Suara Angga membuat Rara kembali fokus kepada sosoknya. "Untung ada surat rekomendasi dari Pak Steven, jadi bisa cepat keluar visanya ini. Biasanya paling cepat dua sampai tiga hari loh, Mba Rara," celoteh Angga lagi setelah selesai memberikan berkas-berkas pendukung milik Rara.

Rara tersenyum tipis menanggapi celotehan Angga lalu menatap visa yang didapatnya dari kedutaan Inggris tersebut.

Luar biasa! Belum ada dua puluh empat jam tapi visa negara Britania Raya ini berhasil dia dapat. Nama besar Karim dan Arthur's corp memang tidak diragukan lagi kekuatannya.

"Oh iya, Mba. Pak Steven nggak mau naik penerbangan komersial untuk perjalanannya ke London," ucap Angga.

"Pakai private jet Pak Dimas?" tanya Rara lugu.

Mendengar itu Angga terkekeh lalu menggeleng pelan.

"Pak Steven punya private jet sendiri, Mba Rara," jawabnya.

"Ooohh," sahut Rara canggung.

Well, bukan hal mengagetkan lagi sebenarnya jika seorang taipan seperti Steven Arthur mempunyai kendaraan mewah seperti itu. Hampir semua pengusaha yang Rara pernah temui mempunyai setidaknya satu atau dua private jet guna memudahkan perjalanan bisnis mereka. Apalagi, Steven adalah keturunan langsung dari Daniel Arthur─taipan terkenal di daratan Eropa. Rara jadi penasaran, selain apartemen mewah yang kemarin dia datangi dan private jet yang nanti akan dia tumpangi, kira-kira apalagi yang Steven miliki?

Tentang Kisah Kita Vol.1 (Kumpulan Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang