Haaiiii ....
Kaget ya? 😅
Monmaap, yang sore tadi
salah post 🤣🤣🤣
*****Enjoy reading ❤️🔥
****Every night
You spin me up high
The moon that embraces you
Let me have a taste
Give me a good ride, Oh I'm fallin'
~Like Crazy - Jimin~
****PROLOG
Sore itu, di salah satu meja coffee shop yang berada di lantai lobi gedung Karim group, duduklah dua orang perempuan yang terlihat terburu-buru menghabiskan makanan dan minuman yang mereka pesan. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore lewat lima belas menit tapi sepertinya mereka baru dapat menyantap makan siang mereka. Well, that's how the dark side of a budak korporat, Wak!
"Ra, gimana bos baru?" tanya Anita, rekan satu divisi Rara di sekretariat perusahaan.
"Gila! Nggak banget!" serunya kesal setelah menyesap ice Americano on the rock double shots coffee with lemonade syrup berukuran venti. Jika Rara sampai memesan jenis minuman ini, tandanya perempuan berumur dua puluh enam tahun ini sedang stres berat.
"Ampun! Baru kerja sama dia tiga hari rasanya gue udah pengen resign!" gerutunya lagi seraya menggigit smoke tuna sandwich sebagai menu makan siang sekaligus snack sorenya.
Kening Anita berkerut mendengarnya.
"Masa sih, Ra?" tanyanya polos. "Memangnya ada yang lebih gila kerja dan lebih sadis dari Pak Bara?" Dia tetap tak percaya. "Perasaan gue lihat Pak Steven mukanya menenangkan gitu deh!" ucapnya, lalu menyesap Asian Dolce Latte dingin miliknya.
"Iya! Saking menenangkannya bikin tahu-tahu lo tenggelam!" balas Rara keki.
"Yeee, lo kira berenang di rawa?!" sanggah Anita. "Benaran ini gue nanya, Ra! Memang lo disuruh ngapain sama Pak Steven sampai uring-uringan, begini?" tanyanya lagi.
"Nit, coba gue tanya sama lo! Kantor kita punya jam masuk dan jam pulang 'kan?" tatap Rara ke Anita dengan sorot mata berapi-api.
Anita mengangguk.
"Punya lah. Masuk jam setengah sembilan pagi, pulang jam setengah enam sore," jawabnya. "Tapiiii, nggak berlaku untuk kita yang terbiasa pulang di atas jam tujuh malam. Ya, nggak sih?" tekan Anita. Sengaja semakin menyiram bensin pada emosi Rara yang sedang terbakar.
"Nah! Apa selama ini gue pernah komplain kalau jadwal kepulangan gue selalu di atas jam tujuh malam? Apa gue pernah komplain kalau jam kerja gue lebih dari delapan jam sehari? Nggak kan?!" sewotnya.
Sekali lagi Anita mengangguk.
"Iya, nggak pernah," jawabnya cepat. "Jam masuk dan jam pulang kerja lo 'kan tergantung Pak Bara bagaimana."
"Correct!" seru Rara. "Ya, gue tahu diri dong! Selama bos gue masih di kantor, ya gue harus tetap stay di kantor," paparnya. "Tahu sendiri 'kan atasan kita itu walau sangar tapi manjanya kayak gimana? Nyari pulpennya sendiri aja nggak bisa! Padahal jelas-jelas ada di atas meja."
"Betul!" timpal Anita. "Job desk kita tuh selain jadi sekretarisnya juga sekaligus jadi babysitter mereka. Sarapan, makan siang, makan malam sampai minumnya saja harus kita pesanin. Mana harus hafal, kalau pagi si Bapak minum apa, siang apa, sore apa. Gulanya berapa sendok, panas atau dingin. Belum lagi daily report sama jadwal meeting. Hih! Sampai suka kebawa mimpi gue!" Anita bergidik ngeri membayangkan beban pekerjaannya yang kurang lebih sama porsi seperti yang Rara miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kisah Kita Vol.1 (Kumpulan Short Story)
RomanceJust another love story by Adellelia. Kumpulan cerita pendek tentang cinta, tangis, tawa, penyesalan dan perjuangan lalu berakhir bahagia. Just read if you like, and just go if you don't! ============ Warning! Cerita ini mengandung unsur dewasa. D...