treasure 13 - kamu aman

436 63 0
                                    

sementara itu, di dorm treasure mulai ramai. mereka semua berkumpul karena mencari keberadaan yoori yang sampai jam 8 malam belum kunjung pulang.

"udah coba ditelfon lagi?" tanya hyunsuk pada jihoon yang sama paniknya.

"udah. gak ada jawaban sama sekali."

"coba telfon supir yang bawa yoori tadi." usul jeongwoo dan langsung di-iyakan oleh jihoon.

ia menerima nomor sang supir dari manajer.

"sama?" tanya jeongwoo.

"sama. gak diangkat." jawab jihoon pasrah.

"manajer lagi coba keliling daerah sana dulu." timpal hyunsuk.

"udah hubungin yoonbin?" tanya junkyu.

"udah. yoonbin juga lagi coba nyari dia." jawab jihoon lagi.

"kita beneran gak boleh keluar?" tanya jeongwoo.

"gak boleh. semua ngelarang kita keluar." jawab junkyu.

-

mereka pun dikejutkan dengan kedatangan haruto yang sudah berpakaian serba hitam.

"to, mau kemana?" tanya jihoon.

"aku gak bisa diem aja, hyung. aku keluar nyari yoori." jawab haruto tergesa-gesa.

"jangan!" larang hyunsuk.

"minggir! aku mau keluar." tenaga haruto lebih besar dari hyunsuk.

ia akhirnya berhasil keluar dorm dan menaiki sepeda motor yang terparkir disana.

"dia bisa bawa motor?" tanya jihoon.

"bisa." jawab asahi pelan.

"sial."

"tenang, haruto bakal baik-baik aja." ucap yoshi menenangkan jihoon.

"aku pergi juga." jihoon mengambil jaketnya dan pergi menyusul haruto.

"biarin aja. biarin mereka pergi." timpal hyunsuk yang melepaskan adik-adiknya untuk pergi mencari yoori.

**

di tempat lain, yoori mengerjapkan matanya berkali-kali. ia mencoba memahami situasinya saat ini. tangan dan kakinya diikat, sementara mulutnya ditutup oleh perekat.

"udah bangun ternyata." ucap seseorang yang masuk ke ruangan itu.

"ji-jila?" gumam yoori pelan.

"oh iya, lupa dilepas." ucap jila yang akhirnya melepaskan perekat di mulut yoori.

"selamat datang, temanku."

"kamu mau apa, jila?" tanya yoori langsung.

"gampang, yoori. nyawa dibayar dengan nyawa." jawab jila sambil memegang sebuah pisau.

"tapi itu bukan gara-gara aku, jila. itu semua ulah ayah kamu."

"ayahku udah gak tinggal di rumah saat itu. cuma ada ibu dan aku."

"ayahmu kabur lewat jendela, jila."

"tapi pisau itu ada di tanganmu, yoori. bagaimana bisa kamu mengelak?" jila melangkahkan kakinya mendekati yoori.

"tolong, jila. jangan bunuh aku." ucap yoori memohon.

"mau pelan-pelan atau cepat?"

"tolong.." rintih yoori pelan.

**

DUK!

pintu ruangan itu berhasil didobrak oleh lima orang yang datang bersamaan.
yoori bisa bernafas lega karena bantuan telah datang.

"angkat tangan kalian!"

yoori bisa melihat ada tiga orang yang berseragam polisi, dan dua orang yang ia sangat kenali.
jila bersama orang-orang suruhannya pun tak berkutik ketika diciduk oleh polisi.

"ikut kami!" dua orang polisi pun lalu mengikat tangan mereka dan membawa mereka keluar.

haruto dengan cepat langsung menghampiri yoori yang sudah terduduk lemas.

"ruto.." rintihnya pelan.

"tahan ya, yoori. kita ke rumah sakit sekarang."

"gak usah, pulang aja ke dorm."

"kamu gak apa-apa?" tanya haruto.

"enggak kok."

"ayo berdiri." haruto membantu yoori berdiri, namun kakinya sangat lemas untuk melangkah.

"biar aku gendong." jihoon mengambil alih untuk menggendong yoori menuju mobil.

"makasih, oppa."

**

"mereka udah dibawa polisi. kamu aman sekarang." ucap jihoon sambil mengelus rambut yoori lembut di mobil.

"makasih, oppa."

"mereka ngapain kamu aja tadi?" tanya haruto.

"kepalaku dipukul tadi siang sampai aku gak sadar. terus pas aku bangun, ya udah kaki sama tanganku diikat." jelas yoori sambil menunjukkan bekas ikatan tangannya ke haruto.

haruto mengusapnya pelan.

"sakit gak?" tanya haruto.

"agak sakit."

"nanti diobatin ya sampai di dorm."

-

"aku ngantuk." ucap yoori sambil bersandar di bahu jihoon.

"tidur dulu, sayang. nanti aku bangunin." ucap jihoon.

"makasih banyak jihoon oppa, haruto." ucap yoori sambil memandang keduanya dan berjalan menuju alam mimpinya.

**

"urusan jila harus cepat selesai." ucap jihoon dengan orang diseberang sana lewat telepon.

"oke, saya tutup dulu telfonnya. terima kasih." ucap jihoon setelahnya.

"beres, hyung?"

"beres."

-


next?

TREASURE 13 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang