4 | In the Midnight Hour

416 63 14
                                    

I love you, with no beginning and no end

I love you, without fear and without expectations

I want nothing in return, except that you allow me to keep you here in my heart

— Jeffrey Liu


***


Jakarta, July 2017

Berbeda dari tempat mereka kencan untuk pertama kali sepekan sebelumnya, Sabtu malam ini Jef membawa Joyce ke sebuah restoran seafood yang sudah dia booking bagian rooftop-nya khusus untuk mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda dari tempat mereka kencan untuk pertama kali sepekan sebelumnya, Sabtu malam ini Jef membawa Joyce ke sebuah restoran seafood yang sudah dia booking bagian rooftop-nya khusus untuk mereka berdua. Pemandangannya langsung menghadap ke arah pantai dan kerlip lampu dari bangunan-bangunan lain yang bermukim di sekeliling restoran membuat suasana jadi terkesan lebih romantis. Jef jadi tidak merasa sia-sia menggelontorkan nominal yang tidak sedikit jumlahnya untuk mengosongkan area rooftop dari restoran ini.

"Ya ampun, Jef." Tiga patah kata tersebut yang pertama kali Joyce katakan begitu Jef membawanya ke rooftop yang sudah dia booking. Dia berjalan menghampiri satu-satunya meja yang terletak tepat di tengah-tengah area terbuka tersebut dan meletakkan sling bag-nya di sana. Joyce kemudian memutar lagi tubuhnya untuk berhadapan dengan Jef yang berdiri beberapa langkah di belakangnya. "What are you? Some kind of royalty or what? This is too much even for my taste, Jeffrey." Kedua matanya melengkung ketika dia mengulas senyum. "But still, I appreciate it. Thank you."

"Not royalty, but the type of hard-working person

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Not royalty, but the type of hard-working person." Jef berjalan mendekati Joyce, kemudian meraih salah satu tangannya untuk mengamati dan memainkan kuku-kuku jarinya yang lentik. "Oh ya, aku juga punya satu prinsip ini: perempuan spesial juga harus diperlakukan spesial. And you? You're special."

"Terkadang, Jeffrey," Joyce menarik tangannya dari tangan Jef dan menunjukkan sikap playing hard to get-nya yang tidak ayal membuat salah satu sudut mulut laki-laki itu bergetar membentuk seringai. "Diperlakukan spesial dan diperlakukan berlebihan itu perbedaannya cuma setipis kertas tisu. Dan aku? Aku nggak terlalu suka diperlakukan berlebihan, sespesial apapun aku di mata seseorang."

IMPERFECTLY PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang