7 | I Was Made for Loving You

332 63 10
                                    

I will never stop loving you

No matter what happens later, I'll still love you

Because I was made for loving you

— Jeffrey Liu


*


Jakarta, April 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, April 2018

"Aku suka lihat kamu pakai model gaun yang itu." Jef melangkah melewati ambang pintu ruang fitting tempat Joyce sedang mencoba beberapa sampel gaun yang akan dikenakannya nanti di acara pernikahan mereka dengan senyum dan sorot mata nakal menari-nari di dalam raut wajahnya. Dia menutup pintu di belakangnya dan memutar kuncinya hingga terdengar bunyi 'klik' pelan tanpa sedikit pun mengalihkan atensinya dari Joyce yang balas menatapnya dari pantulan cermin. "Sederhana tapi elegan, dan yang pasti bakal bikin kamu makin kelihatan cantik di hari pernikahan kita nanti."

"Emang boleh ya calon mempelai laki-laki lihat gaun mana yang mau dipakai mempelai perempuannya sebelum hari pernikahan?" Joyce kembali memandang pantulan bayangannya di permukaan cermin dan berusaha mengabaikan Jef yang perlahan menghampirinya seperti seekor puma sedang mengintai mangsa. "Kata Mama sih nggak boleh, soalnya nanti jadi nggak surprise cantiknya."

"Kalau kamu sih, mau pakai baju yang udah pernah aku lihat seratus kalipun tetap ngagetin cantiknya." Jef meletakkan tangannya ke atas bahu Joyce yang terbuka karena model gaun off-shoulder yang dia kenakan, lalu dengan sengaja meluncurkannya menuruni lengan dengan jenis sentuhan yang mampu membuat seluruh kulit Joyce meremang. Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Joyce untuk berbisik rendah dengan nada menggoda. "Nggak pakai baju pun juga cantik, asal yang lihat aku doang."

Dari cermin yang memantulkan wajah mereka, Joyce menatap Jef yang berdiri di belakangnya sambil tersenyum-senyum nakal dengan ekspresi yang kental oleh sarkasme

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari cermin yang memantulkan wajah mereka, Joyce menatap Jef yang berdiri di belakangnya sambil tersenyum-senyum nakal dengan ekspresi yang kental oleh sarkasme. "Cih. Emangnya kamu pikir aku ini apa? Penari striptease pribadi kamu?"

"Emangnya kamu nggak mau jadi penari striptease pribadiku?" Jef membalikkan pertanyaan yang Joyce lemparkan padanya sambil memasang raut wajah cheeky andalannya. Dia kemudian sedikit menundukkan kepalanya untuk memberikan kecupan singkat pada lekuk bahu Joyce. "Aku bakal merasa jadi laki-laki paling beruntung sedunia sih kalau sampai punya istri secantik kamu yang mau jadi penari striptease pribadiku nanti setelah kita nikah."

IMPERFECTLY PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang