-Part 03-

117 3 1
                                    

15 vote untuk part ini aku Up hari itu juga!

Oke?

Enjoy Reading❤

___*___

Pagi pagi sekali Farrell sudah berangkat ke sekolah tanpa perdulikan pertanyaan sang Mamah yang bingung akan sikap putra sematawayangnya itu.

Bahkan jam di tembok kelas 11 Ipa 2 yang menggantung diatas papan tulis white board pun masih menunjukan pukul 6 lewat 5 menit sejak cowok yang lengkap dengan seragam Harbang itu menunggu sejak 10 menit yang lalu.

Kembali menoleh ke pintu masuk kelas, Farrell menatap cemas juga tak sabaran. Pasalnya dia sangat ingin dan berharap penuh kalau Aditsya akan memaafkannya seperti dulu dan mau menerimanya kembali dalam hidup cewek itu setidaknya sebagai teman.
Walau sebenarnya dia sendiri ragu akan hal itu hanya saja dia berharap dengan amat untuk hari ini.
Sekali lagi menoleh, Farrell mengulas senyum saat mendapati cewek yang paling ingin dia temui datang.
Menggenggam tangan Aditsya, Farrell tau kalau sang pemilik tangan enggan akan hal itu dan dengan sabar, Farrell melepasnya walau terbesit rasa tak ingin dalam hati.

"Gwe mau ngomong sama lo Sya" ucap Farrel dengan nada penekanan.

"Sorry gwe gak ada waktu buat ngomong sama orang kaya lo!" bentak Tsya dan berlalu, saat tanganya sudah lepas dari cekalan Farrel. Meninggalkan Farrel yang masih berdiam diri di dalam kelas Tsya, mematung dengan berjuta pikiran cara apa agar Aditsya mau memaafkannya. Sebelum kesadaran memaksanya untuk mengikuti langkah Aditsya yang sudah cukup berjarak.

Memasuki area kantin, Farrell disuguhkan dengan pandangan yang menusuk hatinya, saat dengan jelas dan nyata Aditsya didepan sana sedang berciuman dengan seorang cowok yang bahkan Farrell tak tau siapa.

Membuang nafasnya kesamping, Farrell berusaha tetap tenang saat keinginan untuk memukul cowok disamping Aditsya itu memupuk dalam dada. Memutar haluan, Farrell dengan cepat beranjak. Mencoba mencari tempat dimana dia bisa menenangkan hatinya yang bergejolak marah.
Hingga akhirnya Farrell mendudukan dirinya di bangku taman belakang sekolah yang masih sepi di jam 6. 35 ini.

Mengusap wajah dan rambutnya kasar, Farrell berusaha untuk tidak melampiaskan emosinya pada benda yang berada di sekitar cowok itu yang mungkin akan semakin memperburuk keadaan.

Memejamkan matanya dengan nafas yang sedikit memburu, Farrell mencoba menenangkan diri. Tapi sialnya semakin dia berfikir positif semakin rasa bersalah dalam dirinya semakin menjadi.

Dia yang salah...

Dia yang membuat Aditsya menjadi seperti sekarang...

Aditsya-nya...

Cewek lugu-nya...

"Ahhkk!!"  Farrell berteriak keras, menumpahkan emosi pada dirinya lewat teriakan yang cowok itu gemakan.

Past | Na Jaemin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang