-Part 10-

45 2 0
                                    


**
*
*
*
*
*

A

ditsya berjanji dia tidak akan menyesali hal ini. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa setelah ini, dia akan menjadi anak baik baik dan bersanding dengan pantas di samping Farrel. Bahkan Aditsya yakin dia akan bahagia setelah ini. Dan tak adalah perselingkuhan yang dilakukan Farrel dengan alasan karena cowok itu butuh pelpasaan. Tidak, dia yakin setelah ini Farrel hanya akan mencintainya, tak pernah meninggalkannya, dan bahkan mungkin mengatakan pada semua orang kalau dia adalah kekasih cowok itu.

Aditsya yakin, dia sangat yakin untuk itu. Perduli setan pada keprawanannya yang akan hilang, karena dia yakin Farrel akan selalu ada di sisinya dan mungkin mereka akan menikah. Aditsya yakin itu.

Aditsya menoleh, saat Farrel datang dan menyerahkan segelas jus mangga padanya sebelum duduk dan ikut meminum jus untuk dirinya sendiri.

"Kamu mau ngomong apa sya?" Aditsya menggigit sudut bibirnya gelisah.

"Aku takut ka"

"Ngomong aja sya. Gak perlu takut dirumah gak ada siapa siapa, kalo kamu takut orang tua aku tau" Aditsya menunduk gemetar.

"Umm aku mau ngelakuin itu sama kakak" Farrel sedikit terkejut mendengarnya.

"Kamu serius?" Aditsya mengangguk walau ragu.

"Tapi, asal kakak janji gak bakal selingkuh dan ninggalin aku" Farrel mengangguk antusias dengan senyum lebar.

"Aku janji" jawab cowok itu cepat. Sebelum dengan sama cepatnya memeluk Aditsya erat.

"Ya ampun Sya, aku udah nunggu ini lama banget. Makasih Sayang" Aditsya mengangguk, dengan senyum lebar walau terselip ragu.

*

*

Berada berdua dengan Farrel didalam kamar cowok itu tak bisa Aditsya sembunyikan berhasil membuatnya lebih gugup. Apa lagi suasana kamar yang sengaja dibuat minim cahaya oleh sang pemilik. Ini sungguh sangat mendebarkan bagi Aditsya.

Farrel duduk, tepat di samping Aditsya yang memang sudah mendahului duduk di tepi ranjang, mendekat cowok itu mengikis jarak yang ada.

"Buat terakhir kali. Aku nanya sama kamu. Kamu serius? " Aditsya mengangguk cepat.

"Aku gak bakal berhenti walau kamu minta buat itu nantinya. Dan kamu harus bisa ngimbangin aku dalam hal ini" Aditsya mengangguk mantap. Tak perduli pada hatinya yang berteriak ragu.

"Ini agak sakit awalnya, tapi aku yakin kamu bakal suka lama kelamaan. Aku janji" Aditsya mengangguk, menatap Farrel yang juga menatapnya intens.

Mendekat, Farrel berhasil membuat Aditsya semakin berdebar. Apalagi saat cowok itu mulai menempelkan bibirnya pada bibir Aditsya yang hanya diam Sebelum kemudian berusaha keras untuk mengimbangi setiap gerakan bibir Farrel saat cowok itu mulai meremas pinggulnya. Seolah mengingatkan Aditsya.

Farrel mendorong pelan tubuh Aditsya tanpa melepaskan ciuman cowok itu, dengan tangan yang bergerak lihay melepaskan kacamata Aditsya sebelum beranjak turun untuk membuka setiap kancing baju Aditsya.
Merasa gerakannya terlalu lambat. Farrel dengan cepat menyudahi cumbuannya sebelum kemudian berdiri dan melepas rastleting celananya. Mengeluarkan benda panjang dan berubah yang belum pernah Aditsya lihat sebelumnya.

Past | Na Jaemin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang