-Part 05-

91 5 0
                                    

Aku pikir bakal berjalan seperti rencana aku. Tapi yah udah lah. Aku gak mau banyak nuntut ke kalian. Yang penting kalian baca dan enjoy aku bahagia.

Happy reading❤

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________

Farrell meng-gas motornya dengan kecepatan tinggi, berusaha semampunya menghindari kejaraan mobil polisi yang entah bagaimana tahu lokasi balap motor kali ini.
Sialan! Dia merasa seperti seorang buronan! Lagian siapa sih yang berani membocorkan rencana balapan kali ini pada polisi? Dan kenapa harus saat dia yang sedang hendak bertanding?

Membelokan arah motor nya menuju taman yang ramai Farrell menoleh sekilas kebelakang untuk memastikan kalau polisi polisi yang mengejarnya tadi sudah tidak ada. Tapi memang dasarnya dia sedang sial, hingga entah bagaimana dari arah berlawanan mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya cukup kuat. Membuat tubuh Farrell yang semula berada di atas motor harus rela jatuh berguling sebelum akhirnya menabrak trotoar. Sedangkan si pengemudi mobil melaju tanpa perduli.

Farrell mengerjap, berusaha mengumpulkan kesadarannya namun sialnya darah yang keluar dari kepalanya yang terbentur membuat Farrell tak mampu untuk beranjak, bahkan saat sayup sayup dia mendengar sepasang kekasih menghampirinya pun Farrell hanya bisa memejamkan mata namun suara yang dia dengar sebelum kesadarannya benar benar hilang berhasil membuatnya dirundung keingin tahuan tapi saat dia ingin membuka mata untuk memastikan sialnya kesadaran hilang dari tubuhnya.

-*-

Farrell membuka matanya menatap atap ruangan yang bernuansa putih dengan kernyitan di dahi berbarengan dengan munculnya kedua orang tua dari cowok itu yang menatapnya cemas.

"Rell? Kamu udah sadar sayang?" Farrell mengangguk dengan senyum kecil berusaha menunjukan kalau dia baik baik saja walau rasanya punggung cowok itu ingin remuk.

"Siapa yang nolong Farrell Mah?" Arini, memasang senyum bersahaja. Dengan iringan rasa syukur yang wanita itu panjatkan untuk sang putra tersayang.

"Mamah sama Papah tadi ketemu sama yang nolong kamu. Mamah gak tau mereka tapi si cewek yang nolong kamu manis banget kalo gak salah namanya Adi..Aditsya. Yau Aditsya!" Arini berusaha mengingat

"Katanya dia juga kenal sama kamu. Kok kamu gak pernah ngenalin ke mamah sih Rell?" Farrell mengulas senyum canggung.

"Lagian yah Papah gak ngerti kok kamu bisa kaya gini itu cerita nya gimana? Kamu balapan atau tauran?" kini Arsyad yang bertanya, menatap Farrell dengan tatapan sendu juga kekhawatiran yang berusaha di tutupi lewat seulas senyum.

"Farrell balapan heheh..au" Arini meringis bersamaan dengan Farrell yang merintih. Lain hal dengan Arsyad yang sekarang memasang senyum berbinar.

Past | Na Jaemin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang