**Kini Farrell tengah duduk bersama teman teman barunya yang tak lain adalah Raka and the gang juga Aditsya yang setia berada di sisi Raka dengan tawa wanita itu yang Farrell rindu.
Sungguh, dulu saat mereka masih SMP Farrell akan diam diam lewat depan kelas Aditsya hanya untuk melihat setiap perubahan ekspresi dari wajah lugu wanita itu. Menatap dari balik jendela saat Aditsya tersenyum, mengangguk saat ada guru yang menerangkan juga tertawa bersama sahabat sahabat cewek itu.
Tapi sekarang, Farrel bahkan bisa menghitung berapa banyak dia melihat tawa Aditsya sejak pertama kali mereka bertemu di Sekolah ini. Dan itu bisa di hitung jari. Dia rindu, sungguh Farrel rindu saat saat dia tertawa lepas bersama Aditsya di rumah yang jadi markasnya bersama teman teman. Rindu saat saat melihat Aditsya yang fokus mengerjakan semua tugas sekolahnya. Tapi sekarang. Semua itu hanya masa lalu. Farrel hanya akan mendapati sorot benci setiap kali matanya dan mata Aditsya tak sengaja bersitatap.
Tak ada lagi sorot kagum, atau sayang dari mata cewek itu saat menatapnya kini. Dan Farrel merindukan hal itu sekarang. Sungguh bodoh dirinya, dulu saat mereka masih SMP, dan Aditsya masih menjadi gadis lugu yang mengangguminya dia dengan brengseknya merubah gadis itu. Menghancurkan hatinya dan meninggalkannya. Sekarang? Dia sendiri yang merindukan masa masa itu. Dia benar benar bodoh.
"Udah jam 10 ka, aku harus ke ruang BK. Ada urusan" Farrel kembali pada kesadarannya saat melihat Aditsya yang mulai beranjak dari duduk cewek itu di iringi ungkapan tak rela dari mereka yang berada di lingkaran mereka.
"Aku pergi" dan berakhir cewek itu yang berlalu pergi, sesuai keinginannya, bersamaan dengan hati Farrel yang tergores karena Aditsya yang mencium pipi Raka tepat didepan matanya.
Farrel beranjak dari duduknya saat dia liat Aditsya berbelok ke arah kelas cewek itu. Menatap teman temannya, Farrel pamit untuk ke toilet. Mengabaikan tanya Hilmi dan memilih berlalu pergi. Meninggalkan tatapan curiga di hati Raka yang hanya bisa menggelengkan kepala, mencoba mengabaikan kecurigaan di hatinya.
*
*Menarik tangan Aditsya, Farrel menuntun langkah keduanya menuju roof top sekolah. Tempat yang sepi di jam pelajaran kedua.
Di hentak keras, Farrel tau Aditsya akan melakukan itu. Tapi melihat Aditsya yang tidak memberontak saat dirinya memeluk cewek itu membuat Farrel sedikit menghangat.
Menghirup aroma shampo dengan aroma menenangkan bunga lavender membuat Farrel sedikit tersentil, karena pasalnya dia lebih suka aroma rambut Aditsya dulu yang tak lain dari shampo rentengan berwarna biru dengan tag line 'kan rambut kita sudah terlindungi' Farrel merindukan aroma itu sekarang.
Didorong keras, Farrel merasa mendapat perubahan dari ekspresi wajah cewek di depannya.
"Apa apaan sih Lo?!"
"Sya, aku kangen kamu. Aku sayang sama kamu. Aku benci sya, aku gak suka liat kamu di peluk Raka, di cium Raka. Aku gak suka, tolong berhenti Sya, tolong kembali sama aku" lagi, Farrel mendapat hentakan keras dari Aditsya yang semula tangannya dia genggam.
"Kamu gak suka? Kamu marah? Cih! Apa hak kamu?! Kamu lupa siapa yang buat aku kaya gini? Dan kamu bilang apa? Kamu mau aku kembali sama kamu?" Farrel mengangguk meng iya kan
"Heh! Buang mimpi kamu Farrel! Karena sampe kapan pun aku gak bakal mau balik lagi sama kamu! Jadi lebur semua mimpi kamu itu!" Aditsya berlalu, meninggalkan Farrel yang menarik rambutnya frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past | Na Jaemin✅
Short StoryFollow sebelum baca oke? 🔞 BOYFRIENDS SERIES 01 "Kak Farrell! Kakak dari mana aja sih? Kok baru sampe? Sya sya udah nunggu dari jam 2 loh?" Aditsya dibalik kaca mata cewek itu menatap kesal Farrel yang baru saja tiba. Padahal mereka sudah berjanji...