Chapter 5 : Janji

3.6K 480 61
                                    

Setelah berhasil membuat Mikey tidak sadarkan diri Draken pun menggendong Mikey di kedua lengannya. Draken sepenuhnya mengabaikan tatapan orang-orang yang melihatnya berhasil menggagalkan aksi bunuh diri yang hendak Mikey lakukan.


"Draken/Draken-kun!" seru Mitsuya dan Takemichi yang melihat dirinya yang kini membawa Mikey. Raut wajah panik terlihat jelas di wajah kedua orang itu. Mitsuya yang menganggap Mikey seperti adiknya sendiri dan Takemichi yang menganggap Mikey sebagai sahabatnya tentu merasa khawatir ketika melihat Mikey kini tak sadarkan diri.


"Ada apa dengannya Draken?" tanya Mitsuya.

"Tadi..Mikey mencoba bunuh diri.."

Baik Mitsuya maupun Takemichi terkejut mendengar perkataan Draken. Sang ketua Toman sepertinya benar-benar sudah tidak bisa berpikir dengan jernih.

"Aku akan menjaga Mikey. Tolong untuk sementara kau urus Toman Mitsuya."

Mitsuya mengangguk. "Akan kulakukan semampuku."

"Dan untuk Takemichi...terima kasih."

"Eh?!"

Draken hanya tersenyum sebelum berlalu. "Aku akan membawanya pulang ke rumahnya."

Takemichi dan Mitsuya mengangguk.

.

Kamar Mikey hari ini lebih berantakan dari biasanya. Draken pun sebelumnya merapikan area tempat tidur dulu sebelum membaringkan Mikey ke tempat tidur tersebut.

Draken keluar sebentar untuk mengambil sapu. Lantai kamar Mikey lumayan kotor jadi Draken berinisiatif membersihkannya. Biasanya mungkin Emma yang membersihkan kamar kakaknya namun kini gadis itu sudah pergi dan tak akan kembali lagi.

"Mikey?" Draken mengurungkan niatnya untuk menyapu di kamar Mikey ketika dilihatnya pemuda itu gelisah dalam tidurnya.

"Mikey!" Draken mencoba mengguncang tubuh Mikey namun tidak berefek pada Mikey. Pemuda bertubuh lebih pendek itu kini malah meneteskan air mata dalam tidurnya.

"Mikey bangun!" seru Draken seraya mengguncang tubuh Mikey keras namun hasilnya masih sama, tidak berefek pada Mikey. Ia masih terjebak dalam mimpi buruknya.

Plaakkkk

Pada akhirnya Draken harus menampar Mikey dengan keras dan hal itu berhasil membuat Mikey terbangun dengan mata yang basah oleh air mata.


"Kenchin?" ujar Mikey dengan suara serak seraya memegangi pipinya yang memerah karena ditampar Draken. Itu pasti perih sekali melihat bagaimana Draken memakai tenaga penuh untuk menampar Mikey.

"Maaf kau tidak bisa dibangunkan karena itu aku menamparmu Mikey."

Mikey terkekeh lirih mendengar ucapan maaf Draken. Ia lantas memposisikan dirinya untuk duduk "Itu hanya tamparan Kenchin, sebelumnya juga kau memukulku sampai babak belur."

Draken hampir melupakan itu, padahal memar-memar di wajah Mikey akibat pukulannya masih berbekas.

"Kenchin kalau mau pulang tak apa. Aku tidak mau merepotkan Kenchin."

Mikey berbeda, itu menurut Draken saat ini. Biasanya Mikey seenaknya sendiri pada Draken namun kini pemuda itu tampak segan dengan Draken. Apa karena perkara sebelumnya Mikey jadi seperti ini?

"Aku akan disini. Aku tidak mau sesuatu yang merepotkan terjadi lagi." balas Draken seraya duduk di kursi yang berada di depan meja belajar Mikey.

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang