Chapter 1 : Perselisihan

8K 755 89
                                    

Ketika dua orang terkuat Touman itu sedang bertengkar maka saat itulah   Hanagaki Takemichi harus memiliki stok kesabaran yang cukup. Mereka yang bertengkar barang berharga Takemichi yang jadi korban. Takemichi awalnya pasrah namun karena dukungan Hinata selaku kekasihnya ia pun berusaha agar kedua orang itu segera berdamai.

"Kita buat rencana untuk menyatukan mereka Takemichi-kun." ucap Hinata seraya memegang bahu Takemichi.

"Heee??!! Rencana apa?! Nanti kalau mereka membunuhku bagaimana?!"

Hinata mendengus. "Kalau Takemichi-kun penakut seperti itu bagaimana membuat mereka damai?"

"T-tapi kalau m-mereka marah bagaimana?"

Hinata tersenyum. "Daijoubu, serahkan itu padaku."

Takemichi menghela nafas. "Baiklah apa rencananya?"

Hinata tersenyum misterius. "Ikuti saja aku.."

.

Ryuguji Ken atau biasa dipanggil Draken kini berada di sebuah gudang terbengkalai di sudut kota. Ada yang mengirim foto Takemichi dengan posisi terikat lakban dan wajahnya  penuh memar lewat ponselnya. Sang pengirim meminta Draken datang sendirian dan tentu Draken benar-benar datang sendirian. Lagipula orang sekuat dirinya tidak memerlukan pengawal.

"Eh?" Draken menghentikan langkahnya ketika melihat Sano Manjiro atau biasa dipanggil Mikey berada di depan tempat itu lebih dulu ketimbang dirinya.

"Teme..!! Apa yang kau lakukan disini?" ujar Draken seraya menunjuk pemuda pendek yang kini juga sama terkejutnya dengan kehadiran dirinya.

"Tentu aku kesini menyelamatkan Takemichi, temanku."

"Takemichi itu temanku!"

"Temank--"

Drrrrtt drrrtt drrrttt

Ponsel mereka bergetar disaat yang bersamaan. Ada pesan lagi yang masuk agar mereka segera datang sebelum hal yang buruk terjadi pada Takemichi. Mereka pun masuk gudang dengan jarak yang saling berjauhan.

Draken mencoba menggeser pintu besi yang menjadi pintu masuk gudang. Pintu itu susah dibuka karena ada beberapa bagian yang telah berkarat. Draken sampai harus mengeluarkan tenaga ekstra agar bisa membukanya.

"Takemichi! Oi kau dimana?!!" teriak Draken karena gudang itu hanya terdiri dari satu ruangan dengan lantai yang dingin. Tidak ada benda apapun disana selain lantai yang berdebu.

"Takemichi!" Mikey juga ikut memanggil Takemichi.

Braaakkk

Baik Draken maupun Mikey terkejut karena pintu gudang tiba-tiba tertutup sendiri.

"Oi jangan bercanda!" Draken mencoba membuka pintunya namun tak berhasil. Pintu itu adalah pintu besi, ditendang dan dipukul berkali-kali pun tidak akan terbuka kecuali dibuka dari luar.

"Apa ini jebakan musuh?" ujar Mikey yang juga menggunakan tendangannya untuk menghancurkan pintu itu namun tak berhasil.

"Ck lewat ventilasi juga percuma, itu terlalu tinggi." ujar Draken karena satu-satu jalan keluar selain pintu adalah sebuah ventilasi yang sangat tinggi dan tidak akan bisa ia raih walaupun ia bisa menyuruh Mikey naik ke bahunya. Tapi hei, mereka saat ini tengah berselisih mana mungkin Draken sudi meminta si cebol itu naik ke bahunya.

Kriuukkk

Wajah Draken maupun Mikey sama-sama memerah. Mereka lapar, tentu saja karena mereka belum sempat sarapan karena bangun siang di hari minggu. Mereka juga mencoba menghubungi teman-teman mereka tapi tidak ada sinyal di tempat ini.

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang