Chapter 24 : End

2K 195 31
                                    

Air mata mengalir dengan deras ketika Draken melihat sosok yang ia cintai telah membuka matanya. Setelah sempat dinyatakan koma karena luka tembak yang ia terima kini Mikey telah sadar. Ia tidak bisa bergerak banyak karena tertidur cukup lama.



"Mikey..kau..kau membuatku takut..syukurlah.." Draken berjalan kearah ranjang yang ditempati Mikey lalu memeluk dengan hati-hati tubuh kekasihnya tersebut. Draken terisak, merapalkan kata 'terima kasih' berkali-kali karena Kami-sama telah membuat Mikey terbangun kembali. Draken masih trauma dengan ini, ia pernah kehilangan Mikey ingat? Saat itu Mikey telah tiada karena dijatuhi hukuman mati sebelum Takemichi berhasil mengubah takdir sehingga kini Mikey masih ada bersamanya. Ia tidak bisa membayangkan jika ia akan benar-benar kehilangan Mikey lagi.



"H..h.haus.." Mikey berujar dengan terbata.



"Ah maaf, sebentar ya.." Draken melepaskan pelukannya pada Mikey, ia mengambil gelas berisi air di nakas sebelum meminumkan cairan bening itu dengan hati-hati pada Mikey.



"Jangan memaksakan diri untuk bicara dulu, kau baru saja bangun dari tidur panjangmu." Draken kembali membaringkan Mikey di ranjangnya. Ia mengusap dahi Mikey yang hanya terdiam dengan wajahnya yang nampak kelelahan. Ia belum bisa banyak bergerak dan bicara, bisa bicara satu kata saja itu sudah suatu keberuntungan. Mikey kelelahan tentu karena memaksa untuk bisa berbicara.



"Draken, Mikey.."



Sanzu dan Rindou memasuki ruangan. Mata mereka terbelalak ketika melihat Mikey telah bangun dari komanya.



"Mikey?! Lihat Chiyo! Mataku tidak salah lihat tadi jari Mikey bergerak!" seru Rindou karena memang ialah orang pertama yang melihat pergerakan di jari Mikey saat tadi menjenguknya karena itu mereka langsung memanggil dokter. Siapa yang menyangka Mikey langsung bisa bangkit dari komanya setelah dokter memasuki ruangan.



"Iya iya, matamu tidak salah lihat Rin." Sanzu tersenyum dan mengacak rambut Rindou dengan gemas. Rindou langsung cemberut dengan wajah bersemu ketika mendapat perlakuan seperti itu.



"Ah kalian disini rupanya." Terdengar suara Ran memasuki ruangan, ia juga menggandeng Mitsuya bersamanya karena ia tidak mau Mitsuya jatuh kalau tidak dipegangi. Padahal Mitsuya sudah bilang ia tidak apa-apa dan bisa jalan sendiri.



"M-mikey?!" seru Mitsuya ketika melihat Mikey yang sebelumnya dinyatakan koma kini telah terbangun. Air mata langsung menggenang di pelupuk mata Mitsuya. "Syukurlah kau sudah bangun Mikey."



Ran mengusap air mata di pelupuk mata Mitsuya dengan lembut. Ah rasanya lengkap jika mereka bisa berkumpul seperti ini lagi.



"Mikey cepatlah sembuh, setelah kau dan Mitsuya keluar darisini ayo kita liburan bersama untuk merayakan kesembuhan kalian." ucap Ran.



"Ah benar juga! Ayo liburan untuk merayakannya!" seru Sanzu dengan semangat.



Rindou menggeplak kepala Sanzu karena ia cukup berisik, mengundang tawa dari semua penghuni ruangan.



.



Selama di rumah sakit Draken menjaga Mikey dengan sangat baik. Semenjak sadar dari koma tiga hari lalu Mikey tidak bisa keluar dari kamar inapnya. Kondisinya belum memungkinkan bahkan untuk sekedar berjalan.



"Kenchin aku bosan diam terus disini." Mikey yang duduk bersandar di kepala ranjang berujar pada Draken yang baru saja akan menyuapi makan siang Mikey hari ini.



"Coba aku tanyakan dokter dulu, kalau memang boleh aku akan mengantar kemanapun kau mau." balas Draken.



"Kalau begitu cepat Kenchin~ aku bosan tau~"



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang