Chapter 6 : Pertanyaan yang sama

3.2K 446 69
                                    

Keadaan geng Toman kini lebih baik dari sebelumnya. Kini tak pernah sekalipun ada perselisihan internal dalam geng tersebut. Jika itu pertengkaran mungkin ada saja yang terjadi namun mereka akan cepat berbaikan. Jika ada pertarungan antar geng pun mereka akan saling bekerja sama untuk menang.

"Kenchin aku lapar."

"Ini." Draken mengambil tiga dorayaki yang ia simpan di tas sekolahnya lalu menyerahkannya pada Mikey.


"Uwaahh!! Arigatou Kenchin!" Mikey langsung mengambil dorayaki itu dengan mata berbinar sebelum membuka dan langsung memakan dorayaki pemberian Draken satu persatu. Mikey benar-benar lapar sehingga ia dengan cepat menghabiskan ketiga dorayaki tersebut.

"Pelan-pelan. Sebaiknya kita mencari tempat duduk dulu."

Draken menarik tangan Mikey dan mendudukkan pemuda tersebut di rerumputan di area taman dekat sekolah mereka. Disini sangat sejuk dan mereka sering datang kesini sekedar untuk tempat singgah.

"Kenchin aku haus."

"Ini." Draken menyodorkan sebotol air mineral dalam tasnya pada Mikey yang baru saja menghabiskan dorayakinya.

"Ah terima kasih Kenchin. Kau tau saja apa yang kubutuhkan." ucap Mikey disertai senyumannya.

"Itu karena kau daridulu tidak pernah berubah." balas Draken datar sebelum merebut botol air mineral yang masih sisa setengah itu dari tangan Mikey sebelum meminumnya. Draken sudah biasa berbagi minuman dalam botol yang sama dengan Mikey.

"Hee? Benarkah?"

"Aku bahkan telah mempersiapkan apa yang kau inginkan selanjutnya." ucap Draken setelah menandaskan sisa air minum Mikey. Diusapnya sisa air yang berada di dekat bibirnya karena Draken meneguknya airnya langsung sampai habis.

Mikey menaikkan sebelah alisnya. "Oh ya? Aku minta permen."

Draken langsung mengambil permen dari dalam tasnya lalu ia serahkan pada Mikey.

"Oh ternyata ada ya. Kalau begitu aku minta susu." Mikey yakin Draken tidak akan membawanya mengingat Mikey tidak suka minum susu.

Namun di luar dugaan Draken kembali mengambil sekotak susu dari tasnya lalu menyerahkannya pada Mikey. "Ini yang kau minta." ucap Draken dengan wajah datar.

"Woaaa tapi aku tidak suka susu Kenchin." ucap Mikey seraya memutar kotak susu itu tidak minat ketika susu tersebut ia ambil dari tangan Draken.

"Aku tau karena itu aku membawanya. Jika aku bilang aku bisa memprediksi apa yang kau inginkan pasti kau akan menyebut sesuatu yang tidak kau sukai agar bisa membantah ucapanku."

"Kenchin memang hebat." puji Mikey.

"Tapi sebaiknya kau rajin minum susu agar tinggi badanmu bertambah Mikey." ucap Draken tanpa dosa sehingga ada aura hitam yang kini menguar dari tubuh pemuda yang lebih pendek dari Draken itu. Mikey paling sensitif jika sudah membahas masalah tinggi badan. Mikey bukannya tidak bisa tinggi tapi belum waktunya saja, setidaknya itu yang selalu Mikey yakini.

"Apa katamu...?"

"Rajinlah minum susu agar tinggi badanmu bertambah Mikey. Itu yang kuucapakan untuk yang kedua kalinya."

Splasshh

Draken dengan cepat menghindari tendangan tiba-tiba Mikey yang hampir mengenai kepalanya. Untung saja Draken sudah hafal gerakan Mikey dan segera menghindar kalau tidak mungkin nasib kepalanya akan mengenaskan.

"Awas kau Kenchin!" Mikey yang kesal kemudian melempar kotak susu tersebut kearah Draken namun pemuda dengan tato di pelipisnya itu mampu menghindar dengan mudah.

"Kejar kalau bisa." ucap Draken. Ia pun lari dari kejaran Mikey yang kini mengejarnya.


.

Draken masih berlari dan sesekali melihat kebelakang untuk melihat Mikey. Langkah Draken baru benar -benar berhenti ketika ia tidak melihat Mikey berlari lagi melainkan terjatuh ke tanah. Draken pun segera menghampiri pemuda tersebut.

"Mikey kau kenapa?! Oi!" Draken khawatir ketika tiba-tiba saja telah melihat Mikey terbaring di tanah namun setelah melihat lebih dekat Draken harus menahan emosinya ketika tau Mikey hanya tertidur. Draken lupa jika Mikey akan tidur begitu saja tak tau tempat setelah selesai makan.

"Haahh..aku seperti tengah mengurus bayi besar jika seperti ini." ucap Draken kesal lalu menggendong Mikey di punggungnya sementara tasnya Mikey dan miliknya ia taruh didepan dadanya

"Entah kenapa aku selalu betah bersama bocah menyebalkan dan merepotkan sepertimu." ucap Draken seraya melangkahkan kakinya dengan Mikey yang berada dipunggungnya.

Draken membawa Mikey ke markas Toman. Beberapa temannya menatap mereka dengan usil dan sesekali Draken akan digoda oleh Mitsuya atau pun anggota lain yang memang berani cari masalah dengannya. Jika ia tidak sedang membawa Mikey mungkin ia bisa saja menghajar orang-orang itu satu persatu.

"Hentikan Mitsuya." ucap Draken untuk yang kesekian kalinya pada pemuda kalem disampingnya.

"Kau kan bisa bawa Mikey ke rumahnya, kau bawa kesini jelas kau jadi bahan gibah anggota lainnya." balas Mitsuya.

"Rumahnya agak jauh dari tempat kami tadi jadi aku bawa kesini saja."

"Ya itu salahmu, apalagi kau sekarang malah memangkunya seperti memangku bocah."

"Mitsuya kau mulai lagi."

Mitsuya tertawa. "Ngomong-ngomong Draken aku ingin menyampaikan pertanyaan anak-anak padamu."


Draken menaikkan sebelah alisnya. "Pertanyaan apa?"

Mitsuya pun langsung memasang wajah serius. "Jadi begini..." Mitsuya menjeda ucapannya.

"Ya?"

"Jadi begini..mereka tidak berani menanyakannya padamu jadi mereka memintaku untuk menanyakan hal penting ini."

"Iya apa yang ingin mereka tanyakan?." Draken semakin penasaran karena Mitsuya memasang wajah serius.

"Pertanyaan mereka..."

"..."

"...sebenarnya Mikey itu sahabatmu atau pacarmu?"


Hening sesaat.


"Mitsuya sialan! Kesini kau!" seru Draken ketika Mitsuya malah melarikan diri sementara Draken tidak akan mampu mengejarnya karena kini tengah memangku Mikey. Ia sudah serius ingin mendengarkan tapi malah pertanyaan itu yang keluar dari bibir Mitsuya. Ingin rasanya ia memberi sedikit 'hadiah' pada pemuda tersebut karena berhasil mengusilinya.


"Hmm... Kenchin ada apa?" Mikey terbangun karena seruan Draken lalu memposisikan dirinya untuk duduk dengan tegak tapi masih berada di pangkuan Draken. Mikey mengucek matanya seraya menguap dan itu menjadi pemandangan yang manis bagi anggota Toman lain yang diam-diam memperhatikan mereka.

'Astaga imut sekali.' kira-kira mereka membatin dalam hati seperti itu karena jika mereka menyuarakannya pasti nanti akan kena tendangan Mikey. Mereka masih sayang nyawa dengan tidak mencari masalah dengan pemuda tersebut.

"Ini salahmu!" ujar Draken seraya menggaruk kepalanya, gugup.

"Haa?" Mikey menoleh kebelakang masih dengan wajah mengantuknya. Wajah Draken langsung memerah melihat ekspresi Mikey yang seperti itu.

"Ck kau sudah bangun kan? Cepat menyingkir dariku Mikey!"

"Oh? Maaf Kenchin." Mikey pun segera berdiri dan Draken langsung meninggalkan Mikey begitu saja.

"Ada apa sih dengan Kenchin?" Mikey hanya bisa mempertanyakan hal itu pada dirinya sendiri karena Draken sendiri sudah pergi, dan kenapa wajah pemuda itu tadi terlihat memerah ya? Sekali lagi Mikey hanya bisa memendam pertanyaan itu untuk dirinya sendiri.


T
B
C

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang