Chapter 19 : Ancaman

1.3K 169 8
                                    

Hari ini Mikey, Draken, Haitani bersaudara, Sanzu dan Koko berkumpul di toko. Mereka tengah membahas penyerangan yang terjadi belakangan ini, Rindou bahkan dua kali menerima serangan dan dua kali pula harus dibawa ke rumah sakit

"Hanma bekerjasama dengan para narapidana yang telah keluar dari penjara. Tujuannya tidak diketahui tapi dugaan sementara dia dendam karena kematian Kisaki." ucap Mikey yang duduk di sofa single sementara yang lainnya duduk di sofa panjang.

"Sasarannya hanya kita, atau mungkin beberapa orang diantara kita. Kita hanya perlu lebih waspada." Draken menatap Rindou lalu Sanzu. "Sebaiknya kallian jika bepergian harus dua orang. Rindou jika keluar bersama Sanzu."

Ran tampak keberatan. "Kami tidak pernah terpisahkan sebelumnya ngomong-ngomong." protes Ran. Bukankah seharusnya ia tetap bersama sang adik? kenapa Draken harus meminta Rindou bersama Sanzu?

"Baiklah terserah kalian mau dengan siapa yang pasti aku akan selalu bersama Mikey. " ucap Draken.

"Oke kalian kembalilah bekerja." ucap Mikey sebelum beranjak pergi terlebih dulu diikuti Draken.

"Rin kau sudah tidak apa-apa?" tanya Ran meraba luka di wajah adiknya.

"Aku tidak apa-apa kak. Aku tidak selemah itu." balas Rindou mengundang senyuman dari sang kakak.

"Aku tau kau kuat Rin."

Sanzu melirik sesekali kearah Ran. Ia ingin segera menyelesaikan perang dingin ini jadi mau tidak mau ia harus merendahkan harga dirinya kali ini. "Ran aku minta maaf soal aku yang tidak mengutamakan Rindou terlebih dulu." ucap Sanzu seraya menatap Ran yang kini menatapnya dengan tatapan sinis.

"Kenapa minta maaf padaku? Minta maaflah pada Rin." ucap Ran ketus.

"Aku sudah meminta maaf padanya, sekarang aku harus mendapat maafmu juga." balas Sanzu.

"..." Ran hanya menatap Sanzu dengan tatapan tajam.

"Aku bukanlah tipe yang suka meminta maaf. Aku sungguh ingin mendapat maaf darimu dan Rin. Aku tidak mau hubungan kami merenggang seperti ini."

Rindou cukup takjub dengan perkataan Sanzu. Ia bahkan merendahkan dirinya untuk meminta maaf, Ran juga cukup terkesan.

"Baiklah aku maafkan tapi jika sekali lagi kau melakukannya kepalamu yang jadi taruhan." ujar Ran sebelum beranjak pergi.

"Aku juga akan pergi, sampai jumpa." Koko juga beranjak meninggalkan toko, menyisakan Sanzu dan Rindou saja disana.

"Rin..."

Rindou menghela nafas. "Baiklah aku maafkan tapi--"

Ucapan Rindou terpotong ketika Sanzu memeluknya. "Terima kasih, aku akan lakukan apapun untukmu."

Rindou hanya terdiam namun ia membalas pelukan Sanzu.

.

Sesuai keinginan Mikey, mereka pun pergi ke taman rekreasi. Setiap wahana mereka coba dan Draken tampak senang melihat Mikey begitu bahagia menikmati setiap wahana yang ada disini.

"Mikey ayo makan dulu." Draken menarik tangan Mikey ke tempat makan terdekat. Memesan makanan dan melahapnya dengan tidak sabaran karena memang mereka tengah lapar.

"Nah selesai kan? Ayo kita pulang." ajak Draken. Ia menarik tangan Mikey menuju tempat parkir untuk mengambil motor mereka. Saat hendak menyebrang Draken membelalakan matanya melihat sebuah mobil yang menuju kearah mereka dengan kecepatan tinggi. Dengan cepat ia meninggalkan motornya tak lupa menarik tangan Mikey agar menghindar. Benar dugaan Draken, mobil itu malah menabrak motor mereka sampai motor itu terpental beberapa meter. Bagian depan mobil juga hancur karena tabrakan tersebut.

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang