Chapter 22 : Pengorbanan

1.3K 155 45
                                    

Mereka semua berkumpul. Mikey mengumpulkan empat orang yang sebelum masa depan dirubah Takemichi adalah anggota Bonten dan ia juga mengumpulkan beberapa petinggi Touman di toko.


"Teman-teman kita berkumpul disini untuk membahas tantangan dariku untuk Hanma." Mikey memulai percakapan, mengatakan tujuan mereka dikumpulkan disini.


Draken hanya memalingkan wajahnya, tentu sebelum Mikey mengumpulkan mereka semua disini ia akan bilang dulu pada Draken.


"Aku tidak mau karena Hanma hanya mengincarku tapi dia malah mengganggu kalian semua. Jadi aku menantangnya dalam sebuah pertarungan untuk mengakhiri semua ini."


"Pertarungan? Sepertinya menarik." ucap Sanzu memamerkan senyuman lebar.


"Tapi aku tidak mau sampai ada yang terluka serius dalam pertarungan ini, aku juga tidak mau sampai ada jatuh korban jadi persiapkan diri kalian. Aku harap ini pertarungan terakhir kita."


"Kapan ini akan berlangsung Mikey?" tanya Rindou.


"Tiga hari dari sekarang."


.


Tiga hari kemudian..


Waktu yang telah ditentukan tiba. Mereka berkumpul di lahan kosong yang telah lama ditinggalkan. Mikey hanya dengan anggota inti Touman dan mantan anggota Bonten, disisi lain Hanma mengerahkan dua ratus orang yang terdiri dari berandalan biasa dan mantan narapidana yang telah bebas dari penjara.


"Jumlah yang tak seimbang, tapi aku suka." Rindou memutar tongkat baseball di tangannya, ia terlihat sangat antusias akan pertarungan ini.


"Rin jangan berlebihan, nanti kau masuk penjara." Ran menasehati adiknya karena melihat Rindou yang sepertinya akan menikmati pertarungan ini.


"Tenang saja kak aku bisa mengontrol diri, sepertinya."


Ran menghela nafas mendengar jawaban Rindou, ia tidak yakin Rindou bisa menahan diri. Seringaiannya saja membuat siapapun bergidik ngeri.


"Mikey.." Draken berjalan mendekat kearah Mikey, perasaannya sedikit kalut namun jika Mikey sudah memutuskan keputusan pemuda itu tak akan bisa ditentang dan Draken menghormati keputusan itu walaupun ada perasaan khawatir yang ia rasakan.


"Ini tidak akan lama Kenchin."


"Biarkan aku yang melawan Hanma, kau lawan yang lain saja Mikey."


Mikey tertawa. "Kenchin ingin balas dendam padanya ya."


"Itu sudah jelas bukan? Aku daridulu tidak menyukainya, terlebih sekarang dia mengincarmu."


"Oke kalau Kenchin mau Kenchin saja yang lawan Hanma."


Mereka pun berjalan lebih dekat. Hanma telah berdiri paling depan dengan ratusan orang yang kini berada dibawah komandonya. Di sisi lain Mikey juga berdiri paling depan memimpin kelompoknya yang bahkan kurang dari dua puluh orang tersebut.


"Kalian kalah jumlah." ucap Hanma dengan sombongnya.


"Kau mungkin lupa kami saja cukup untuk mengalahkan kalian semua." Mikey melipat tangannya di depan dada "Sudah terlihat jelas siapa pemenangnya Hanma, kecuali kau curang dengan melanggar perjanjian agar tidak memakai senjata."


"Pfffttt hahahahaha..Mikey kau sama saja daridulu ya hahaha..kau pikir aku akan menurut begitu saja apa yang kau katakan?" Hanma kemudian menjentikkan jarinya, serempak banyak dari bawahannya membawa pisau lipat dalam saku mereka. "Kalian akan tamat disini! Ayo semua serang mereka!" seru Hanma dan semua anak buahnya pun menyerang Mikey dan yang lainnya.


Sebenarnya ini memang benar-benar tidak seimbang. Mikey jelas kalah jumlah dan Hanma dengan curangnya memakai senjata melanggar perjanjian yang telah mereka sepakati agar tidak memakai senjata. Beberapa dari teman-teman Mikey terluka karena goresan senjata tajam.


Untunglah sepertinya tidak ada yang membawa pistol.


"Mitsuya kau masih bisa bertarung?" Ran dan Mitsuya saling membelakangi melawan musuh di depan mereka masing-masing. Mitsuya terluka dibagian bahunya dan Ran yang mengetahui hal itu mendekat memastikan keadaan Mitsuya.


"Luka begini saja tidak akan menghentikanku Ran." Mitsuya menahan tangan lawan yang membawa pisau lalu memelintir tangan musuh sehingga pisau itu terlepas. Sesaat setelah pisau terjatuh ke tanah Mitsuya menendang kepala musuhnya tersebut sampai tak bisa bergerak lagi.


"Jangan sampai terluka lagi " Ran sendiri sekali pukul langsung bisa menumbangkan musuh di depannya, ia kemudian menyikut satu lagi musuh yang ada dibelakang. "Kita taruhan, siapa yang lukanya nanti paling banyak harus melayani yang menang."


"Chee aku terima tantanganmu Ran."


Setelahnya gaya bertarung baik Ran maupun Mitsuya jadi lebih serius. Lalu yang tadi? Itu hanya pemanasan.


Di lain pihak Sanzu dan Rindou malah sangat menikmati pertarungan ini. Setelah menumbangkan lawan dengan tangan kosong mereka merampas senjata lawan dan tidak berpikir apa-apa lagi selain menikmati darah lawan yang mereka cipratkan ke tanah.


"Kita lihat siapa yang paling banyak menumbangkan musuh." Sanzu menusuk dada salah satu lawan lalu mencabut lagi pisau tersebut sebelum menusuk lagi musuh lain yang ada di depannya.


"Aku pasti menumbangkan lebih banyak darimu sialan." ucap Rindou yang juga tak mau kalah. Ia memakai pisau itu tidak sering, ia lebih suka memakai tangan kosong untuk menjatuhkan musuhnya.


Orang-orang yang ikut bertarung bersama Mikey diantaranya adalah Haitani bersaudara, Sanzu, Koko dan Kakucho. Selain itu mantan anggota Touman seperti Mitsuya, Kembar Kawata, Pehyan, Pachin, Inupi, Draken dan Mikey. Mereka adalah sosok yang kuat, karena itu walaupun harus melawan 200 orang mereka masih bisa berdiri tegak sementara seperempat dari musuh telah berhasil mereka kalahkan.


Di lain pihak Draken kini berhadapan langsung dengan Hanma. Mereka bertarung dengan tangan kosong. Mikey yang berada tak jauh darisana juga telah berhasil melumpuhkan kira-kira 20 orang musuh. Itu adalah  hal yang biasa, Mikey adalah yang terkuat ingat?


"Ayolah Draken apa hanya ini yang kau punya hm?" Hanma selalu bisa menghindari serangan Draken namun Draken sudah beberapa kali terkena pukulan dari Hanma.


"Ini masih pemanasan Hanma." Draken mencoba menyelengkat kaki Hanma, namun Hanma berhasil menghindar. Sebenarnya itulah yang diincar Draken, ketika Hanma menghindar Draken langsung berdiri dan meninju rahang Hanma sampai ia jatuh tersungkur namun sebelum terjatuh Hanma juga sempat melayangkan pukulan pada Draken sehingga Draken juga tersungkur di tanah.


"Cih aku kena juga pada akhirnya." Hanma terkekeh dan mengusap bekas pukulan Draken tadi. "Tapi.." pemuda itu tiba-tiba melebarkan senyuman, tanpa disangka ia mengambil sesuatu di balik saku jasnya dan...



Dor dor dor


Tiga peluru langsung bersarang di tubuh yang jadi sasaran bidik Hanma. Draken terbelalak dengan darah yang kini menyiprat sedikit di wajahnya. Mata pemuda dengan rambut dikepang itu kini dibasahi air mata ketika tiga peluru yang harusnya bersarang pada tubuhnya kini malah mengenai tubuh sosok berambut hitam yang tersenyum manis kearah Draken.


"MIKEY!!!"




T
B
C

Pendek ya? Sudah biasa kalau ide lagi gk ada wkwkwk..dua atau tiga chapter lagi ini bakal end biar gk dibilang dadakan dan maaf gk ada bonus chapter. Ide buat book ini udah mentok, untuk preman baik hati mungkin nanti yang banyak chapternya.

Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang