Hollaa!!!
Apa kabar guys? Kuy absen dulu di sini 🤗
Ingat! Pencet 🌟 dulu ya sebelum baca! Biar enak baca nya!
Oke, jika sudah ..
Ayo lanjut!!
Happy Reading!!!
******
"Sumpah ya, gue berasa kayak tahanan tau gak! Apaan nih maksudnya dua tangan gue di borgol kayak gini!! Lepasin gak!!"
Demi apa, Zia benar-benar kesal sekarang. Bagaimana tidak, saat kedua tangan nya di borgol satu bersama tangan Dhanny satu nya lagi bersama tangan Kenzo. Alhasil dia tidak bisa berjalan dengan bebas.
"Bagus buat lo, Ya." Cira menyahut santai.
"Ihhh lepasin dong!! Gak enak jalan nya kayak gini! Tangan Zia juga sakit. Kenzo ayo dong lepasin! Dhanny!! Woi Ciraaa!!"
"Aduhh Zia jangan teriak-teriak di tengah mall!" Cira berbalik dan menatap kesal pada Zia.
"Gak usah pelotot-pelototin gue!!" Balas Zia tak kalah nyolot. "Buka gak!"
"Ya, kita itu lagi gak bawa pawang lo si Kinal! Ntar kalau lo kenapa-kenapa atau hilang, yang ada kepala kami di penggal Kinal, ginjal kami di cabutin Kak Zio! Tega lo?!" Sahut Dhanny.
"Usus lo yang gue tarik keluar habis ini!" Dhanny bergidik ngeri saat Zia melotot ke arah nya. "Gue tu bukan anak kecil guys! Ayo dong!" Ujarnya jengah.
"Lo belum punya KTP Zia, berarti masih kecil." Ujar Kenzo.
"Emang lo semua udah?!"
"Ya belum sih. Tapi intinya bukan itu, Ya."
"Terserah!" Zia menghentakkan kaki nya, lalu dengan tanpa otak berjalan cepat membuat Kenzo dan Dhanny yang tangan nya terborgol dengan nya ikut tertarik kencang.
"Astagfirullah Ziaa!! Sakit!!" Teriak kedua nya.
"Bodo amat! Buruan!!"
Cira dan Dinda ikut meringis melihat Kenzo dan Dhanny yang jalan tergopoh-gopoh karna Zia menghentakkan kedua tangan nya, lalu melangkah lebar.
"Kasihan gue lama-lama tu sama dua bocah." Gumam Cira.
Dinda terkekeh pelan, lalu merangkul Cira menyusul mereka di depan sana. Lihatlah, Kenzo dan Dhanny terus berteriak kesakitan karna Zia yang semakin menjadi menarik mereka berdua. Sementara Zia, gadis itu tertawa begitu lepas seakan menikmati kesengsaraan kedua nya.
"Ide lo sih." Giliran Cira yang terkekeh. Iya, itu ide nya dan borgol itu di beli juga pakai uang saku nya.
Ya, begitu lah kalau membawa pergi anak sultan yang tidak boleh lecet.
🔗🔗🔗🔗🔗
"Lo emang sadis, Ya. Lihat nih tangan gue sampai merah lecet-lecet kayak gini gara-gara lo!" Keluh Dhanny.
"Lo sih enak di lampisin pakai kain kayak gitu. Nah kita." Kenzo ikut nimbrung, seraya mengusap pergelangan tangan kanan nya.
Zia memutar bola mata nya malas, ikut melirik pergelangan tangan Kenzo dan Dhanny yang memang tampak memerah. Bukan nya kasihan, dia justru kian kesal dan kembali menyentak tangan kedua nya hingga menjerit kesakitan.
"Arrgwwhh!! Ziaaa!! Sakit!!!"
Zia terkekeh. "Maka nya lepasin dong. Kalau enggak Zia tarik terus nih kayak gini."
"Zia udah dong, ini sakit tau gak. Lo gak bisa tenang apa?" Dhanny menggeram tertahan.
"Gak bisa, gak bisa. Mau apa hah? Orang Zia mau kayak gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZI(A)DIT | (END) | Tersedia Di Google Playstore/Google Playbook
Teen Fiction(BUDAYAKAN FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!) Note: PART SUDAH TIDAK LENGKAP ******* Adithya Rivano Mahendra itu dingin, datar, tempramental dan kejam. Namun, semua sifat itu hilang jika sudah bersama Zia Alfera Queenida Bramasta. Gadis yang di klai...