Empat

12.9K 1.2K 168
                                    

Part 4 ...

Jangan lupa pencet 🌟 dulu ya sebelum mulai membaca 😊

Happy Reading!!!

******

"Sumpah ya ni si kumis! Ketek gue aja masih basah, udah di kasih kuis beginian."

"Berisik lo tau gak!"

"Eh! Emang otak lo kagak gosong apa?"

"Idih gue mah gak kayak lo yah! Sorry!"

"Emang lo udah selesai?"

Billy tersenyum lebar ketika melihat senyuman sinis dari Edo. Angin surga nih, seperti nya dia bisa mencontek pada Edo.

"Nih!"

Tanpa pikir dua kali, Billy merebut kertas jawaban milik Edo. Dia baru saja tersenyum sumringah beberapa detik yang lalu, sebelum senyuman itu hilang berganti dengan sorot mata datar pada siempunya kertas yang menaik turunkan alis nya.

"Apaan nih?! Kagak ada isi nya goblok! Kertas lo depan belakang cuma coretan nama Cira!"

"Elo goblok! Tiap jam pelajaran aja gue molor, ya pasti gak ngerti lah! Lagian ya, di otak gue itu cuma ada Cira, Cira dan Cira. Masya Allah, dia manis banget."

Billy menatap jijik wajah Edo yang mengulas senyum tidak jelas seraya memejamkan mata. Seakan membayangkan hal yang begitu nikmat seperti nya. Dia remukkan kertas di tangan nya lantas melemparkan nya tepat ke wajah mesum Edo.

"Goblok teriak goblok! Mesum tau gak! Di kubur Adit baru tahu rasa lo!"

"Berisik!"

Arumi yang duduk di bangku depan Edo dan Billy merasa terusik dengan keributan dua manusia tidak jelas itu.

"Rum! Ayolah cabut! Puyeng nih kepala gue sama soal-soal beginian. Kuis apaan soal sampai 30 biji!"

Arumi tampak memutar tubuhnya dan menatap datar pada Billy. "Maka nya otak tu jangan di tinggal, di pake! Minta ke Zio lah, ngapain ke gue!"

"Ini ngapain lagi nih? Ngebayangin apaan lo setan!"

PUK

Arumi melempar pena nya tepat ke kepala Edo, membuat siempunya meringis dan menatap tajam pada nya.

"Sakit Rum!"

"Jangan main-main lo ya! Lupa Cira adik siapa? Mau mati cepat hah?!"

Edo menyengir, lalu menatap ke luar jendela. Tepat nya ke arah lapangan basket outdoor yang memang bila di lihat dari kelas XII IPS 1 ini memang terlihat jelas. Kini lapangan itu di penuhi oleh siswa siswi kelas X IPA 3 yang sedang berolahraga.

"Benar-benar nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustai!"

Billy mendengus dan mendorong kepala Edo. Lalu ikut menatap ke bawah sana. "Kelas si Queen Bramasta olahraga."

Queen Bramasta?

Adit yang tadi nya menyembunyikan wajah di lipatan tangan setelah menyelesaikan 30 soal kuis matematika dalam waktu kurang dari 10 menit, kali ini ikut menatap ke luar jendela.

ZI(A)DIT | (END) | Tersedia Di Google Playstore/Google PlaybookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang