🎶 Sammy Simorangkir - Tak Mampu Pergi 🎶
(Aku bikin part ini sambil dengar lagu itu. Gak tahu suka aja sama lagu nya 🤭😅)
Hallo!!
Assalamu'alaikum 🤗
Dari sub judul nya udah siapkah dengan part ini? 🤭
Oya, seperti biasa pencet 🌟 dulu sebelum baca!
Yang blm vote di part sebelum nya, silahkan vote dulu ya!!
Okedeh ....
Happy Reading!!!
******
Pagi hari di kediaman keluarga Bramasta.
Seperti biasa semua anggota keluarga tengah menikmati sarapan mereka. Kali ini sedikit berbeda karna kehadiran Keluarga Nathaniel, alias Marvel, Kintan dan juga Kinal. Mereka memang sengaja menginap di kediaman keluarga Bramasta.
"Pokoknya kamu gak boleh ke sekolah hari ini. Mami gak ngizinin kamu!"
"Mami gak bisa gitu dong. Zia hari ini ada kuis."
"Nanti mami telfon guru kamu supaya kamu ngerjain kuis nya di rumah. Biar Pak Andi yang nganter ke sekolah kamu nanti! Gampang kan?"
"Arghh mami kok gitu sih?!" Rengek Zia, menghentakkan kaki nya kesal.
Semua orang di meja makan itu hanya mampu menyaksikan ibu dan anak yang tengah bertengkar di tangga rumah. Bagaimana Zia merengek dan duduk di anak tangga layaknya anak kecil yang tidak di turuti keinginan nya. Dan bagaimana Zara yang terus mengomeli gadis itu.
"Gak usah ngelawan Zia. Orang ya dimana-mana kalau di suruh libur tu senang." Sahut Zara.
"Tapi Zia gak suka Mami. Emang Zia Kinal yang kalau bolos senang! Kalau Kinal sih iya, bolos sepanjang hari juga dia bahagia."
Uhukk
Kinal tersedak ketika nama nya di bawa-bawa. "Apaan lo bawa-bawa gue?!" Semprot nya.
"Kan emang iya. Kemarin Kinal kemana aja, huh? Di cariin di sekolah gak ada. Pasti bolos kan?!"
"LO!" Kinal menggeram tertahan. Dia tanpa sengaja melirik pada Marvel yang kini menatapnya seakan-akan ingin menelan nya hidup-hidup.
"Jadi Kinal kemarin gak masuk sekolah?"
Nah kan! Marvel sudah bersuara.
"Enggak, Om. Bolos dia." Profokator Zia.
"Kamu kemana, huh?" Geram Marvel pada Kinal.
"Tuh Kinal di tanyain kemana sama Om Marvel." Beo Zia polos.
Ingin rasa nya Kinal menghantam wajah polos milik sepupu nya itu.
"Jawab Kinal!" Desis Marvel lagi.
"Ayo jawab Kinal." Zia ikut-ikutan.
"Gue tebas lo ya." Pelotot Kinal pada Zia.
Sedangkan Zia menjulurkan lidah nya pada Kinal. Lalu terkikik pelan, melihat Kinal yang kalang kabut karna di tatap tajam oleh Marvel.
"Kinal!" Suara peringatan Marvel membuat Kinal mendesah gelisah. "Kamu gak mau jawab?"
"Udah lah Vel. Kelas 2 SMA itu emang masa-masa nya nakal. Gak papa lah." Sahut Zico.
Merasa mendapat dukungan. Kinal menegakkan posisi duduknya. Baru akan menyahut, tapi melihat sorot mata tajam milik Marvel membuat nyali nya menciut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZI(A)DIT | (END) | Tersedia Di Google Playstore/Google Playbook
Jugendliteratur(BUDAYAKAN FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!) Note: PART SUDAH TIDAK LENGKAP ******* Adithya Rivano Mahendra itu dingin, datar, tempramental dan kejam. Namun, semua sifat itu hilang jika sudah bersama Zia Alfera Queenida Bramasta. Gadis yang di klai...