Tujuh

629 60 4
                                    

Welcome

" Si Mas sekarang turun pangkat ya dari CEO jadi tukang cuci mobil." Ejek Akash pada Erlan yang saat ini sedang berkutat dengan busa-busa sabun.

Semalam mereka berempat mendapat hukuman dari Mahendra akibat pulang terlalu larut malam.

Flash back on

"Dari mana saja kalian?" Suara seseorang mengintimidasi keempat cucu Derwanta yang baru saja menginjakkan kaki mereka di mansion keluarga Derwanta.

Keempat orang itu adalah Fiza, Erlan, Akash, dan juga Septian. Ditempatnya berdiri Fiza menunduk ketakutan melihat aura intimidasi yang dikeluarkan oleh Mahendra.

" Erlan, jawab pertanyaan Opa! Darimana saja kalian!" Tegas Mahendra.

Tidak ada yang mendekati ke empat Cucu Keluarga Derwanta itu. Bahkan Megan menangis dalam diamnya di pelukan Rajasa karena tidak kuat melihat Fiza yang terkena intimidasi dari Mahendra. Disana hanya terdapat para orang tua dan juga Arlan yang melihat mereka.

" Mas! Ada Fiza." Ucap Meliana menegur Sang Suami.

Meliana menghampiri Fiza yang menunduk diapit oleh Erlan dan juga Akash.

" Sayang." Panggil Meliana memegang dagu Fiza agar menatapnya.

" Astaga dahi kamu kenapa?!" Pekik Meliana mengusap Dahi Fiza yang memerah.

" Oma jangan panik, Dahi Fiza sudah mendapat pertolongan Oma." Jawab Akash memperlihatkan plastik yang berisikan salep di dalamnya.

" Lalu? Kenapa Dahi Fiza bisa sampai seperti ini?" Tanya Meliana menatap Erlan, Akash dan juga Septian meminta penjelasan.

" Fiza terhantuk mobil karena kesalahan Erlan menge Rem mendadak Oma."  Jawab Erlan mewakili mereka selaku Cucu tertua dari ke empat Cucu Derwanta yang sedang di introgasi.

Sebenarnya Mahendra sudah tahu karena Tian yang menghubunginya, selain itu ada mata-mata yang Mahendra kirim untuk mengawasi mereka tanpa sepengetahuan mereka tentunya.

" Jadi kalian tidak ikut ke Pesta karena mengantar Fiza ke Rumah sakit? Sayang kamu ke atas ya istirahat. Kamu pasti sangat lelah. Kalian ju....." Tanya Meliana.

" Tidak Meliana, mereka bertiga harus mendapat kan hukuman." Timpal Mahendra.

Fiza yang akan pergi ke kamarnya ter urung dan kembali ke tempatnya semula.

" Ada apa Fiza?" Tanya Meliana melihat Fiza yang kembali ketempat sebelumnya.

" Fiza juga salah oma, jadi Fiza juga harus dihukum." Ujar Fiza menautkan kedua jari meredam rasa takutnya.

" Tidak sayang, kamu harus istirahat, biarkan mereka bertiga yang mendapatkan hukuman."

" Maaf Oma, tetapi mereka terlambat pulang karena Fiza, jadi biarkan Fiza juga mendapatkan hukuman seperti mereka." Ujar Fiza.

" Baiklah Fiza, kamu juga akan di hukum bersama ketiga kakak sepupumu." Putus Mahendra yang akan mendapati bantahan dari meliana tetapi terurung karena Mahendra yang menyuruhnya untuk tetap diam.

" Besok pagi kalian berempat harus mencuci mobil yang ada di garasi sebagai hukuman kalian." Ucap Mahendra.

" Tap...." Sanggah Meliana yang terpotong oleh Mahendra.

FIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang