Enambelas

582 61 1
                                    

Welcome

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali di pintu kamar Fiza. Bahkan sudah bisa dibilang gedoran, karena kuatnya ketukan pintu.

" Fizaa!!! Lo tidur ya! Woi bukaaa!"

" Fizaa!!! Gue dobrak lo gak punya pintu lagi nii!!"

Fiza yang baru saja menyelesaikan sholatnya, dengan masih mengenakan mukena Fiza keluar membuka pintu kamarnya.

" Akash."

" Eh... Lo?!?!" Ucap Akash terpotong.

" lagi Ibadah ya, sorry gue gak tau." Lanjut Akash menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Fiza mengangguk pelan. Lantas menatap Akash yang masih berdiri canggung di depan kamarnya.

"Akash ngapain gedor pintu kamar Fiza?" Tanya Fiza.

" Lo lupa?! Kalau malam ini kita ke pesta." Ucap Akash mendelik kearah fiza.

" Akash sendirian ya, Fiza mau istirahat." Ujar Fiza dengan tatapan lelahnya.

Fiza memang sangat lelah setelah seharian ini pergi bersama Galleo. Fiza sudah berencana akan istirahat cepat selesai makan malam dan sholat  isya.

" Oke. Tapi lo punya hutang sama gue." Ujar Akash menepuk pelan kepala Fiza yang tertutupi mukena.

" Have fun Akash." Seru Fiza saat melihat Akash menjauh dari kamarnya.

Dengan tangan mengacungkan kedua jempol Akash berlalu pergi.

👣👣💚👣👣

Di keramaian pesta yang sedang berlangsung, duduk beberapa pemuda mengitari satu meja bundar yang besar dari pada meja lainnya.

" Makasih kalian udah dateng memenuhi undangan kita." Ucap Axel.

" Kita yang terima kasih sama lo udah mau ngundang kita, padahal ini acara privat sekolah lo." Ujar Fabio.

" Kalian selalu menjadi tamu istimewa setiap tahunnya. Gak lihat tuh para siswi kita jerit-jerit gak karuan gitu." Timpal Gio.

" Mereka tahu kalau kalian bakal dateng." Ucap Moreo.

" Sabi ini mah, berangkat gak bawa gandengan pulang bawa gandengan." Sahut Evan dengan wajah sumringahnya.

" Mata buaya lo dasar!" Seru Tian.

"Eh, gue denger salah satu dari kalian kena musibah?" Tanya Axel.

" Tuh si Kevan babak belur!" Tunjuk Evan.

Semua atensi pun tertuju pada Kevan yang sedang menenggak minumannya dengan santai, tanpa memperdulikan orang-orang yang saat ini menatap ke arahnya.

" Kalian masih gak ada niat untuk terima tawaran gue buat gabung? " Tawar Axel.

Semua terdiam, bahkan saat ini sahabat-sahabat Galleo menoleh ke arah Galleo yang duduk dengan tatapan andalannya.

" Sorry." Ucap Galleo singkat dengan penuh ketegasan.

Axel tahu makna dari kata itu, sudah puluhan kali Axel menawarkan diri agar Galleo bergabung di anggota Gengster nya, tetapi penolakan yang selalu di dapatkannya.

" Lo emang Misterius Gal and.... Dangerous."

"Oke Guys gue cabut dulu, Have fun sama pestanya. Semoga kalian puas menikmatinya." Lanjut Axel pergi diikuti anggota nya yang lain.

Tak berselang lama kemudian Akash datang dan langsung menepati kursi kosong yang berada di dekat mereka.

" Woiii guys!" Seru Akash bergabung.

FIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang