Welcome
Pagi-pagi buta Fiza telah bangun dari tidurnya, tujuan pertamanya adalah dapur karena Fiza akan memasak sesuatu untuk kedua orang tuanya. Fiza masih berhalangan, dengan memakai piyama Doraemon panjang yang dipadukan jilbab instannya Fiza pergi bergegas ke dapur.
" Bismillahirrahmanirrohim."
Fiza memulai kegiatan memasaknya, memotong bahan-bahan yang di perlukan untuk di olah menjadi sebuah masakan, beberapa pelayan koki di rumah juga terkejut melihat nona muda mereka memasuki dapur, tidak hanya terkejut tetapi mereka juga melarang nona muda mereka untuk memasak karena takut jika Tuan mereka akan marah saat melihat Fiza berada di area dapur, tetapi berkat bujukan Fiza akhirnya dirinya dapat menyentuh peralatan dapur untuk mengolah makanan.
" Nona ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu koki pria pada Fiza.
" Tolong tunjukkan dimana garamnya paman? Fiza tidak menemukannya." Ujar Fiza yang masih dengan raut bingungnya mencari dimana letak garam itu berada.
" Ini nona." Ucap koki itu menyerahkan garam yang diminta oleh Fiza.
" Terima kasih paman."
Fiza memasak ikan bumbu kuning, Fiza tidak yakin dengan masakannya karena sudah terbilang sangat lama Fiza memasak, bahkan ketika di kontrakan dirinya hanya terus memasak mie instan yang harganya sangat sesuai dengan kantong Fiza saat itu dari pada membeli beras serta sayur dan juga lauk pauk. Efisiensi waktu juga menjadi salah satu faktor penting Fiza jarang mengolah masakan, karena Fiza juga harus bekerja menghidupi dirinya sendiri.
" Papa sama Mama bakal suka gak ya." Gumam Fiza saat mencicipi masakannya.
" Nona memerlukan sesuatu?" Tanya paman koki membuat Fiza sedikit terkejut.
" Paman, sepertinya paman saja yang membuat sarapan pagi ini." Ucap Fiza sembari menunduk.
" Tetapi bukankah nona sudah membuat makanan?" Tanya koki itu.
"Fiza tidak yakin paman, dari pada nanti Papa sama Mama makan masakan Fiza yang belum tentu enak. Maaf sudah mengganggu tugas paman pagi-pagi." Jelas Fiza,
Rasanya Fiza ingin menangis saat ini, Niatnya hanya ingin membuatkan sarapan untuk orang tuanya sebagai tanda perminta maafan nya semalam diacara pesta.
" Fiza pergi ke kamar mau siap-siap ke sekolah, sekali lagi Fiza Minta Maaf Paman." Ucap Fiza melangkah pergi meninggalkan dapur untuk bersiap ke sekolah.
Tidak membutuhkan waktu lama Fiza untuk bersiap-siap, setelah selesai semua Fiza bergegas untuk turun kelantai dasar dengan tas sekolah di punggungnya.
" Pagi Papa, Mama." Sapa Fiza mencium pipi kanan kedua orang tuanya.
Fiza sudah mulai terbiasa dengan hal itu saat di pagi hari, meskipun awalnya terasa asing namun lama-kelamaan Fiza sudah mulai nyaman dengan rutinitas paginya itu.
" Morning Baby." Jawab Rajasa.
" Pagi Sayang. Ayo duduk makan sarapannya." Ucap Megan yang duduk di kursi kanan Rajasa.
Fiza duduk di kursinya, tatapan Fiza terkejut saat melihat menu makanan yang sudah tertata rapi diatas meja makan.
' bukan kah ini masakan..... Mungkin Paman tadi membuat nya yang baru." Fikir Fiza.
" Tumben menu pagi ini berbeda." Ujar Rajasa.
" Kata koki di dapur, ada yang rela bangun pagi untuk buat makanan ini. Mas wajib coba makanannya, karena putri kita yang sudah memasak dengan susah payah." Timpal Megan dengan senyumannya menghiasi wajah yang terlihat masih muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIZA
Genç KurguFiza Ayudia Gadis berhijab yang setelah sekian lama akhirnya bertemu dengan kedua orang tuanya yang justru berbeda keyakinan dengannya. Bersekolah di sekolah milik keluarga barunya yang minoritas islam? Bagaimana tanggapan keluarga besar kedua orang...