Welcome
Di siang hari yang membuat seluruh siswa dilanda mengantuk secara bersamaan, mendengarkan guru yang sedang menerangkan di depan kelas, meskipun mata yang sudah menyipit lelah.
" Za cubit gue za biar gak tepar kayak Abel." Ujar Gena mengulurkan tangannya kebelakang meja Fiza yang duduk sendirian.
Fiza mencubit lengan Gena sesuai permintaannya. Terdengar ringisan pelan dari Gena akibat cubitan Fiza.
Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi nyaring, sontak semua siswa yang tadinya tertidur diam-diam, bangun seketika dengan mata lebar mereka.
" Oke kita akhiri pembelajaran pada hari ini, Selamat siang anak-anak. Selamat beristirahat." Ujar Bu Agni mengakhiri pembelajarannya.
" Akhirnya!!!." Pekik seluruh siswa dengan girang.
" Seger lagi dah mata gue! Ayo kantin!" Seru Abel menegakkan tubuhnya dan berseru dengan semangat membaranya.
" Sepet banget ini mata, kenapa istirahatnya lama sih." Gerutu Gena.
" Kalian bukannya dengerin malah tidur." Ujar Nala menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Udah lah, Ayo ke kantin! Laper gue." Ajak Abel.
" Eh tunggu! Aku ikut." Ucap Fiza yang masih membereskan buku-bukunya.
" Lo halangan Za?" Tanya Nala.
Fiza mengangguk sebagai jawabannya. Kelima gadis itu lantas berjalan bersamaan menuju kantin, sebelum ramai oleh siswa.
Hingga saat ini teman-temannya belum mengetahui identitas Fiza kecuali Sania tentunya. Bukan maksud Fiza untuk menutupi, tetapi Fiza lebih nyaman seperti ini tanpa embel-embel marga Barunya itu. Sania mengerti dan dirinya tidak mempunyai hak untuk mengungkapkannya, mungkin jika teman-temannya yang lain tahu pasti akan ada kecanggungan diantara mereka.
" Sana! " Tunjuk Abel dengan antusias menunjuk meja yang kosong.
" Kalian duduk dulu disana, biar gue sama Fiza pesen makanan." Ujar Nala yang di setujui oleh teman-temannya.
Fiza memesan makanan bersama Nala di sampingnya. Meskipun tidak terlalu ramai untuk mengantri, tetapi cukup melelahkan untuk Fiza dan juga Nala yang hanya sekedar memesan makanan.
" Za lo mau pesen apa?" Tanya Nala.
" Fiza salad sama Air putih aja Nala." Jawab Fiza.
" Oke."
Setelah memesan makanan lantas mereka duduk bergabung bersama teman-temannya.
" Iya bener!" Seru Gena dengan tatapan seriusnya.
" Kalian lagi ngomongin apa?" Tanya Nala yang baru saja duduk bersama Fiza.
" Lo tau gak si Vania and the genk itu loh yang waktu itu berantem sama Fiza dan Sania , kan udah lama gak ada kabar tuh dari mereka, nah katanya keluarga Si Vania itu bangkrut! Orang tuanya pun udah meninggal dan si Vania itu Depresi katanya, dia jadi salah satu penghuni RSJ sekarang." Jelas Gena panjang.
" Inna lillahi wa inalillahi Raji'un." Ucap Fiza.
" Kena karma kayaknya dia, para culun sama kutu buku kayaknya nunggu waktu-waktu kayak gini."
" Kenapa?" Tanya Fiza dengan tampang tak mengerti.
" Iyalah Za! Mereka kan gak ada yang bully lagi sekarang. Mereka pasti lagi buat pesta denger kabar kayak gini." Ujar Abel.
" Tapi.... Kasihan Vania." Ucap Fiza.
Semua mata para sahabatnya menatap kearah Fiza bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIZA
Teen FictionFiza Ayudia Gadis berhijab yang setelah sekian lama akhirnya bertemu dengan kedua orang tuanya yang justru berbeda keyakinan dengannya. Bersekolah di sekolah milik keluarga barunya yang minoritas islam? Bagaimana tanggapan keluarga besar kedua orang...