06. Marah

5.6K 590 23
                                    

Hai readers tersayang. Jangan lupa follow akun Ig Vesmoraa team ya✨ @wattpadnul

🍂🍂🍂

-Aku hanya sekedar lama menatap fotomu, tapi kenapa aku malah jatuh cinta?-

🍂🍂🍂

Senin pagi adalah hari di mana kebanyakan murid-murid berusaha menghindarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin pagi adalah hari di mana kebanyakan murid-murid berusaha menghindarinya. Tapi lain lagi dengan gadis ini. Amora menyukai hari Senin. Di hari ini, semua mata pelajaran favoritnya berkumpul menjadi satu.

Kimia, matematika peminatan, biologi dan bahasa Inggris.

Mata pelajaran yang Amora sukai justru mata pelajaran yang juga dihindari kebanyakan murid-murid diluar sana. Wajar, anak seperti Amora memang justru menyukai sesuatu yang tidak disukai banyak orang.

tapi beda lagi jika untuk Alden.
Kalau pada fakta ini, Amora menyukai seseorang yang bahkan disukai oleh satu sekolah juga. Banyak saingan? Tentu.

Apa? Suka?
Gak lah.

Itu kalau kata Amora. Kita semua juga tahu, terkadang mulut dan hati adalah organ tubuh yang tidak bisa bekerjasama satu sama lain.

Amora datang tepat waktu pagi ini. Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar, ia turun dan berjalan santai menuju kelasnya.

Rambut coklat halus dan sedikit bergelombang dibagian bawah milik Amora beterbangan mengikuti arah angin. Rambut itu sesekali mengusap wajah cantik Amora.

Semua pasang mata tertuju pada Amora. Gadis itu hanya tersenyum kembali menyapa murid-murid yang juga menyapanya.

"Amora!"

Amora menoleh ke sumber suara. Di ujung koridor, ada Alden yang sedang menyandarkan tubuhnya pada dinding dengan satu kaki yang ia tumpu di lantai. Sedang kaki kanannya terlipat ikut menahan beban tubuh di dinding.

Amora membalas sapaan itu dengan senyuman, gadis itu kini berlari kecil menghampiri Alden.

"Tolong jangan kasih gue senyuman itu lagi Amora. I'm addicted."

Alden yang melihat Amora menghampirinya menegakkan badan. Cowok itu menyampirkan tas pada bahu sebelah kirinya.

"Kenapa?" tanya Amora.

"Pulang sekolah sibuk?"

Amora tidak langsung menjawab, gadis itu meletakkan jari telunjuknya pada kening sebagai tanda sedang berpikir.

"Lumayan sibuk sih, apalagi kalau buat lo," ujar Amora. Beberapa detik kemudian gadis itu tertawa kecil dan menunjukkan jarinya yang sudah berbentuk 'V'

Alden mengembus napas malas. "Ajarin gue sejarah pulang sekolah."

"Ah gue? Gak bisa. Gue nggak jago sejarah."

ALMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang