11. Alden Pengecut

4.8K 485 23
                                    

Hai hai fwennn🌚

Ramein setiap paragraf yaa😻💞

Jangan lupa juga follow akun Ig Vesmoraa team ya✨ @wattpadnul

Btw, komen di part 10 sepi banget, ramein geh fweennn😍💗

🍂🍂🍂

-Ada yang lebih aku takuti dari pada ditolak olehmu, yaitu rasa payah dalam diriku yang tidak bisa menyatakan perasaanku, lalu melihat kamu bahagia dengan yang lain.-

🍂🍂🍂

Hari ini, Amora memutuskan untuk tidak masuk sekolah dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Amora memutuskan untuk tidak masuk sekolah dulu. Kemarin setelah Alden mengantarkannya dengan selamat sampai ke rumah, Amora pura-pura masuk ke dalam rumah. Tujuan sebelum itu adalah pergi Konsul menemui dokternya, tapi karena Amora sedang diantar oleh Alden, jelas saja Amora tidak ingin Alden tau tentang kegiatan rutinnya setiap habis pulang sekolah.

Dokternya bilang kalau Amora harus beristirahat besok dan tidak memaksakan masuk sekolah. Jika dalam keadaan demam Amora masih memaksakan diri melakukan aktivitas, itu akan menjadi parah terkait dengan Asma yang gadis itu miliki. Amora menurut, untuk satu hari ini dia juga butuh mengistirahatkan badannya.

Tadi pagi-pagi sekali saat mamanya membangunkan dirinya, Minka memaksa Amora untuk berobat ke rumah sakit. Tapi Amora lagi-lagi menolak dengan alasan bibinya telah memberikan panadol untuk meredakan pusing kepalanya.

Hal itu jelas membuat Minka tidak bisa memaksakan. Selain karena Amora yang baru saja mengkonsumsi obat lain, gadis keras kepala itu juga sangat tidak suka terlalu dipaksa.

🍂🍂🍂

"Eh Sak, jadi gimana kemaren?"

Sakti menggeleng. "Gue gak nembak Nasywa, Ger."

Saat ini Gerald, Sakti, Alden, Draco dan Kenand sedang menyempatkan diri untuk sekedar nongkrong di depan pintu kelas.

Sebetulnya Gerald memberi ide kepada Sakti untuk mengajak Nasywa bertemu berdua agar Sakti bisa dengan leluasa menyatakan perasaannya. Tapi Sakti tetaplah Sakti. Dia terlalu takut untuk menyatakan perasaan yang sudah dia pendam selama setahun ini.

Gerald memukul bahu Sakti kesal. Padahal cowok itu sudah menyiapkan rencana terbaik tapi Sakti masih kalah akan ketakutannya.

"Bego banget si lo, Sak! Gue kata nyatain ya nyatain, kampret! Keburu diambil cowok lain mampus lu," gerutu Gerald. Sakti hanya menatapnya nanar.

"Lo sendiri Al, gimana?" tanya Gerald mengalihkan pandangannya menghadap Alden.

Alden menaikkan alisnya. "Gue?"

ALMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang