26. Almost

2.9K 328 50
                                    

Jangan bosen baca sampe ke bawah ya. Scene uwu nya bentar lagi kok😚🗿

Yang gak follow @wattpadnul kita unprend😡😍

Jangan lupa vote😠 yang gak lupa aku sumpahin karakter fiksi nya jadi nyata😏💗

🍂🍂🍂

-Ingin dikatakan tapi gengsi. Tak dikatakan kepikiran. Hingga jalan terakhir hanya tersenyum sambil memandang fotomu.-

🍂🍂🍂

Istirahat tadi, Bu Gendang memanggil Amora untuk mengembalikan hasil ulangan beberapa minggu lalu kepada anak kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat tadi, Bu Gendang memanggil Amora untuk mengembalikan hasil ulangan beberapa minggu lalu kepada anak kelasnya. Guru wanita itu baru sempat memeriksanya tadi malam karena ada banyaknya urusan sekolah yang tidak bisa ia tinggalkan.

Sambil berjalan, Amora tersenyum. Memandang puas pada nilai 100 yang tertera di lembar ulangan fisikanya. Tentu ia merasa sangat bangga melihat itu. Kalau bisa dikatakan mungkin inilah nilai terbaik setelah bertahun-tahun Amora menunggu.

Terlintas satu nama ketika Amora sedang berbangga melihat nilainya. Alden.

Nilai itu jelas ia dapatkan karena hasil belajarnya bersama Alden. Karena bisa dipastikan ia tidak akan mendapatkan nilai 100 jika bukan karena bantuan Alden.

Amora tidak benar-benar marah pada Alden. Seperti biasa ia hanya kesal. Dari kemarin cowok itu memang sudah berusaha mendapatkan maaf dari dirinya. Tapi sulit bagi Amora memaafkan Alden jika cowok itu saja selalu berusaha menggunakan kekuatannya.

Sampai akhirnya netra matanya menangkap sosok yang baru saja ia pikiran. Di depan ruangan OSIS ada Alden yang sepertinya sedang terburu-buru sambil membawa beberapa map berwarna di tangannya. Rambut yang biasanya rapi hari ini terlihat sedikit berantakan. Alden terlihat lebih sibuk.

Dari jauh pandangan mereka bertemu. Amora masih setia memperhatikan Alden hingga Alden berjalan dan melewatinya begitu saja.

Apa dia baru aja pergi tanpa ngucapin apa pun ke gue? Apa sekarang Alden marah ke gue? Amora terheran sambil terus mengikuti arah matanya melihat punggung Alden yang perlahan menjauh. Ia tersenyum kecil melihat dirinya diabaikan seperti itu.

"Woy! Bengong aja!" Seseorang menepuk pundak Amora dari samping membuatnya melempar pandangan. Gerald yang mengejutkannya. Di belakang cowok itu sudah berdiri Draco, Sakti, Geno, Kenand, dan juga Kendra,

Amora tersenyum canggung kemudian menggeser badannya. Ia merasa telah menghalangi jalan yang membuat Gerald menyadarkannya dari lamunan.

ALMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang