08. Gadis pertama untuk yang pertama

5.4K 578 8
                                    

Hai readers tersayang. Jangan lupa follow akun Ig Vesmoraa team ya✨ @wattpadnul

🍂🍂🍂

-Sebenarnya aku bertahan memang karena perasaan, atau sebatas penasaran?-

Sakti Radhian.

🍂🍂🍂

Di luar gerimis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di luar gerimis. Aroma tanah sehabis hujan menyeruak masuk melalui celah-celah jendela kelas yang terbuka. Dinginnya udara pagi ini mampu menyelinap ke tubuh Amora meski gadis ini telah menggunakan jaket.

Mukanya sembab. Pipinya merah. Dan badannya lemas. Gadis ini duduk termenung di dalam kelasnya sendirian. Masih sangat pagi untuk murid-murid datang sekarang, karena Amora yang memang sengaja datang lebih cepat setelah kejadian tadi malam.

Hatchih!

Amora bersin beberapa kali. Setelah merasakan perih menjalar di pipinya, kini gadis itu merasa hidungnya gatal dan mungkin semerah pipinya sekarang. Gadis itu bangkit dan bergegas menuju UKS.

🍂🍂🍂

Siswa yang baru saja sampai ke sekolah itu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Keadaan cowok ini cukup basah karena sempat terkena gerimis saat berangkat sekolah.

"Gue keringin di UKS aja kali ya. Pagi-pagi gini ruangannya pasti dingin banget jadi bisa cepet kering."

Dengan langkahnya yang besar, Alden menuju ruang UKS untuk mengeringkan bajunya. Meski tidak yakin akan kering, kaki Alden tetap menuntunnya melangkah ke UKS.

Hatchih!

Tepat di depan pintu UKS, beberapa kali Alden mendengar suara bersin dari dalam sana. Bukan beberapa kali, bahkan sampai sekarang suara itu masih terdengar.

Alden memutuskan untuk masuk ke dalam dan memeriksa siapa murid yang sakit di dalamnya. Bukan suatu hal yang mengherankan, keadaan yang tidak bagus pagi ini pasti bisa membuat siapapun kedinginan atau flu.

Saat membuka kenop pintu, Alden terkejut melihat Amora duduk di atas ranjang UKS dengan susah payah mengelap hidungnya akibat bersin yang terus menerus. Alden membawa langkahnya dengan pelan menuju Amora yang kini tengah menatapnya.

"Lo sakit?" tanya Alden to the point setelah berdiri di samping Amora.

Amora menggeleng tanpa menoleh ke Alden. Kini gadis itu mengarahkan minyak kayu putih ke depan hidungnya.

Alden duduk pada kursi yang tersedia di samping ranjang Amora. Ia menatap lekat-lekat wajah lesu Amora dari samping sampai pada akhirnya mata Alden menangkap pipi Amora yang memerah.

ALMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang