ALMORA [On Going]

14. Sate ayam🐔

Hai readers tersayang. Jangan lupa follow akun Ig Vesmoraa team ya✨ @wattpadnul

Aku boom update nih. Jangan lupa ramaikan kolom komentar, ok😆😍

🍂🍂🍂

-Jangan bertindak seolah-olah dunia berpihak padamu.-

🍂🍂🍂

Langit di luar sana tampak mulai menggelap. Mobil berlalu lalang di jalan memecah keheningan kala Maghrib yang akan segera tiba. Burung-burung masih berkicau semangat sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke sarang.

Pria berambut hitam legam yang sedikit berantakan menatap lurus jalan di depan sana. Matanya fokus mengendarai meski sesekali melirik gadis yang masih cemberut di sebelahnya.

"Ra," panggil Alden.

"Hm."

"Gara-gara gue?" tanya Alden membuat gadis itu sontak menggeleng.

"Trus?"

Sebetulnya pikiran Amora berkelana tentang Instagram Alden. Dia ingin sekali menanyakan itu langsung saat belajar kemarin, tapi Alden tidak datang.

"Nggak ada apa-apa," balasnya tenang.

Antara kepo dan penasaran, mungkin arti kalimat ini kian menyatu. Ekor mata Amora melirik Alden yang masih fokus pada jalanan. Sekali lagi, perlukah dia bertanya?

"Gue baru tahu kalau jatuh cinta sesakit ini," ucap Amora. Fokus Alden teralihkan ke Amora.

Cowok itu hanya menoleh sebentar, menunggu Amora melanjutkan kalimatnya.

"Terkadang, apa yang kita harapin gak bakal selalu satu jalan sama apa yang kita alami. Ada kalanya kita harus bisa mandiri dan menerima semuanya."

Kalimat yang panjang itu membuat Alden makin tidak mengerti. Apa yang sebenarnya sedang Amora bahas.

"U fine?" Amora mengangguk, menyelesaikan kalimatnya. "Gue gak pernah ngerasain jatuh cinta sama siapa pun. Tapi ketika gue bisa kenal dia tanpa disengaja. Gue merasakan sakit dan senang menjadi satu."

"Gue seneng karena tahu, seindah itu ketika kita bisa merasakan cinta. Meski tidak terlihat, rasa itu benar-benar nyata. Gue juga sakit, ketika tau kenyataan kalau ternyata dia udah punya pawangnya sendiri."

Gadis itu Menolehkan kepalanya menghadap Alden. Tersenyum simpul dengan arti yang lain.

Alden memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Dengan cepat, cowok itu menyentuh kening dan pipi Amora. Mengecek apakah ada yang salah dengan gadis di sampingnya.