07. Kemarahan Ferka

5K 591 23
                                    

Hai readers tersayang. Jangan lupa follow akun Ig Vesmoraa team ya✨ @wattpadnul

🍂🍂🍂

-Ini tentang perasaan yang tidak pernah berani aku sampaikan.-

Alden Leon Richardson.

🍂🍂🍂

"Lo kenapa lagi si Mor sama Alden?" tanya Nasywa ketika mereka berdua sudah mendaratkan bokong pada kursi masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa lagi si Mor sama Alden?" tanya Nasywa ketika mereka berdua sudah mendaratkan bokong pada kursi masing-masing.

Amora menoleh. "Kenapa apa? Nggak pa-pa."

"Itu lo nangis?" tanya Nasywa menunjuk mata Amora.

Amora meraba pipi dan matanya. "Ha iya? Keliatan kaya nangis?"

Nasywa geleng-geleng melihat kelakuan Amora. "Coba lo jujur sama gue, lo kenapa?"

"Gue cuma gak suka Alden ikut campur sama masalah gue. Gue gak mau ikut lomba."

"Itu yang jadi permasalahan di gue juga sekarang. Pertama, kenapa lo gak mau ikut lomba? Padahal kan gak biasanya lo begini. Kedua, kenapa juga Alden harus repot-repot lagi sama urusan lo," ujar Nasywa memberhentikan kalimatnya.

Sedetik kemudian Nasywa mendelik, membuka mulutnya lebar-lebar. "Fix si ini mah Alden suka sama lo namanya."

Amora refleks memutar bola matanya melihat kelakuan Nasywa yang sok tahu, sama seperti Alden.

"Jadi gimana? lo mau gue temenin ngomong sama Pak Darga sekarang?"

Buru-buru Amora menggeleng, memegang lengan Nasywa yang berada diatas meja. "Nggak pa-pa, udah terlanjur," ucapnya dengan senyuman rahasia menurut Nasywa.

🍂🍂🍂

Pandangan Alden tidak sungguh-sungguh terpaku pada tulisan yang berjajar di buku sejarahnya. Siang ini sepulang sekolah, Raksa mengajak Alden dan Amora untuk memulai belajar bersama mereka dengan pelajaran Sejarah. Alden mengangguk menyetujui ajakan Raksa. Tapi cowok itu tidak tahu kabarnya tentang Amora.

Sudah 10 menit sejak Raksa dan Alden berada disini— Tribune di lapangan outdoor volley.

"Raksa, Amora gimana?" si empunya nama menoleh, mengangkat bahunya.

"Sorry sorry, gue telat."

Baru saja Alden bertanya tentang Amora, gadis yang dibicarakan datang sambil tergesa-gesa. Amora buru-buru duduk di samping Raksa. Dia mengeluarkan buku sejarah dari dalam tasnya dan langsung membaca buku tersebut.

"Katanya ada urusan?" Alden membuka pembicaraan ketika melihat Amora yang sudah duduk dengan sempurna. Gadis itu melirik kecil pada Alden tanpa menghiraukan cowok itu.

ALMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang