03. Benih cinta

6.8K 720 12
                                    

Hai readers tersayang. Jangan lupa follow akun Ig Vesmoraa team ya✨ @wattpadnul

🍂🍂🍂

-Aku ingin menikmati senja bersamamu. Karena aku selalu berharap, kamu tidak akan pergi bersamaan dengan hilangnya senja.-

🍂🍂🍂

"Alden," panggil Amora. Alden bergumam.

"Lo yakin kita gak akan dihukum? Gue gak mau ya kalau sampe di jemur lagi kaya waktu sama lo," sarkas Amora.

Alden memberhentikan langkahnya diikuti Amora. Tangan mereka masih bertaut. "Gak ada yang berani hukum lo kalau lo lagi sama gue," ucap Alden. Cowo itu kemudian melanjutkan jalannya sambil tetap menggandeng tangan Amora.

Sampainya di depan kelas, Amora terpaku karena Bu Aley yang sedang menerangkan materi di tengah kelas. Ia diam. Mengangkat wajahnya. "Alden ...," lirih Amora, takut. Alden tersenyum kecil mengelus tangan Amora.

"Assalamualaikum," ucap Alden sambil menarik Amora untuk berdiri di ujung kelas. Amora berdiri tegak sesekali menyengir.

"Waalaikumussalam." Bu Aley menoleh, kemudian melotot melihat siapa yang berada di sana. "Dari mana saja kamu Amora? Kamu niat bolos? Pelajaran ibu sudah mau selesai dan kamu baru datang?"

Amora tampak sangat takut, itu bisa dirasakan oleh Alden karena tangan Amora yang menggenggamnya semakin erat.

Alden tersenyum, membuat seisi kelas menatapnya tidak percaya. Suatu hal yang jarang melihat Alden tersenyum seperti itu. "Amora habis ada urusan sama saya, Bu. Dia gak salah dan gak niat bolos. Kalau ibu mau marah, marahnya ke saya aja, jangan Amora," ujar Alden tenang.

Mendengar jawaban Alden, seluruh kelas langsung heboh dibuatnya.

Ah, ingin sekali rasanya menjadi Amora.

"Baiklah, Amora kamu silahkan masuk. Kerjakan tugas saya."

Amora mengangkat kepalanya. Kemudian mengangguk penuh semangat.

Sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas, Amora lebih dulu menatap Alden dan tersenyum tulus. Alden membalasnya dengan senyum kecil diakhiri dengan kedipan sebelah matanya. Amora terkekeh, melambaikan tangannya pada Alden dan berjalan menuju bangkunya.

Di ujung sana, terlihat Nasywa yang menatapnya tajam. Amora tahu betul, habis ini pasti Nasywa akan melemparkan banyak pertanyaan padanya.

Dan benar saja, saat Amora baru mendaratkan bokongnya, gadis itu langsung disambut banyak pertanyaan dari Nasywa.

"Lo bilang lo ke toilet ya, Mor." Nasywa mendekat, menghunuskan tajam tatapannya. "Lo habis ngapain aja di toilet sama Alden?"

Amora yang mendengar itu refleks menoleh dan memukul lengan Nasywa. Berefek membuat Nasywa meringis mengelus lengannya.

"Nyosor aja lo kalau ngomong. Nanti gue ceritain. Gue gak mau nambah masalah lagi nih sama Bu Aley," jelas Amora sambil menulis tugas yang ada di papan tulis. Nasywa memutar bola matanya sebal.

🍂🍂🍂

Mata pelajaran Bu Aley selesai. Kini semua murid 12 IPA 1 berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka yang sudah meronta sedari tadi. Sedangkan dua gadis yang kerjaannya berdebat masih tinggal di dalam kelas ini entah sampai kapan menyelesaikan perdebatan mereka.

"Ya udah gitu doang, Nas. Pas gue keluar toilet gak sengaja pas-pas an sama Alden, karena gue iseng ya gue ikutin deh. Eh ampe sana ketahuan sama dia," ujar Amora tanpa menoleh ke samping.

ALMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang