I don't Care

1.5K 130 6
                                    

Athanasia mengunyah bubur di mulutnya dengan pelan. Pemuda di sampingnya sibuk mengaduk bubur.

"Jadi... Lily baik-baik saja?" Tanya Athanasia setelah bubur di mulutnya ia telan.

Lucas mengarahkan satu sendok bubur yang langsung di makan gadis bersurai pirang itu.

"Iya. Pengasuhmu itu bersama ksatria berambut merah. Aku yakin ksatria itu bisa menjaganya." Jawab Lucas.

Lucas tau siapa itu Lilian York. Sosok ibu kedua bagi Athanasia dan juga pelindunginya. Hanya Lilian lah yang selalu menyayangi Athanasia.

Sebelum Lucas menyelamatkan gadis itu, ia sempat menemui Lilian York yang terluka parah. Sepertinya ia mencoba menyelamatkan Athanasia dari ekskusi tapi gagal. Lucas juga bisa melihat raut sedih ksatria berambut merah itu untuk Lilian.

"Si-siapa anda?"

"Uhuk... Tuan Lucas... Sela.. matkan Princess Athanasia.... Ku mohon."

"Ck. Merepotkan saja."

Ctak!

Dengan jentikan jari, luka parah di tubuh Lilian York itu menghilang. Ksatria berambut merah itu membelalakkan matanya. Pria di hadapannya ternyata penyihir.

"Kau!" tunjuk Lucas pada ksatria berambut merah itu. "Jaga wanita itu." Ucap Lucas lalu ia menghilang. Pergi menyelamatkan Princess Athanasia akan di hukum.

'Ingatan sialan itu membuat ku kesal. Padahal aku ingin pamer karena mana ku sudah pulih.' batin Lucas yang masih kesal atas insiden kemarin.

"Lucas, aku ingin bertemu Lily." Ucap Athanasia. Dirinya sungguh merindukan sosok Lilian York. Masih ia ingat perjuangan Lily membelanya walau berakhir sia-sia.

"Baiklah. Tapi kau harus pulih dulu. Apa kau ingin menemuinya dengan penampikan jelek seperti itu? Ia akan berpikir jika aku menyiksa mu." Ucap Lucas.

Penampilan yang Lucas maksud adalah kulit pucat, mata bengkak, hidung yang merah, dan jangan lupakan rambut pirang yang acak-acakan.

Dengan pipi menggembung Athanasia menjawab, "Aku tidak sejelek itu-"

"Kau sangat jelek, Princess. Mana ada Princess jelek yang penampilannya seperti belum mandi seharian." Ejek Lucas.

Athanasia tidak menjawab Lucas. Pikirannya malah kemana-mana. 'Benar juga. Sejak dua hari yang lalu aku belum mandi. Astaga! Apa aku bau sekarang? Pantasan saja dia bilang aku jelek! Kyaaa!!!! Bagaimana ini??? Aku seperti tidak punya muka menghadapnya. Apa yang harus ku lakukan??? Aku tidak tau kamar mandi di sini dimana.... '

"..cess? Princess!" sentak Lucas yabg langsung mengembalikan Athanasia ke dunia nyata.

"Eh? Iya? Kenapa?" Athanasia begitu terkejut di saat wajah Lucas dekat sekali dengannya.

"Ada apa? Kau merasa sakit?" Tanya Lucas khawatir.

Bukannya menjawab, Athanasia malah duduk menjauh dari Lucas. Sebuah tanda tanya terlihat jelas di atas kepala pemuda bermata ruby itu.

"Apa yang.... Kau lakukan?"

"Hmm... Itu... Ku-kurasa lebih baik bicaranya agak jauh." Jawab Athanasia gugup. Tidak mungkinkan dia bilang, 'Aku belum mandi 2 hari dan tubuhku bau. Jadi menjauhlah dari ku.'

Mana mungkin Athanasia berbicara seperti itu. Bisa-bisa Lucas semakin mengejeknya!

"Hah? Ada apa lagi dengan mu? Tadi pagi kau sendiri yang menempel padaku. Lalu sekara-hmmm..." Lucas tidak bisa melanjutkan ucapannya karena mulutnya di tutup oleh kedua tangan Athanasia. Wajah gadis itu memerah malu.

'Lucunya...' batin Lucas.

"Dasar Lucas Bodoh!" jerit Athanasia.

"Ahpham?(apa?)"

Kening Lucas berkerut. Ia tidak mengerti ada apa dengan gadis ini.

"Pokoknya... Jangan dekat-dekat dengan ku!" Ucap Athanasia sambil mengambil jarak.

"Phuah! Ada apa dengan mu?" Tanya Lucas yang berhasil melepaskan tangan Athanasia dari mulutnya.

"Akhk! Menjauh sana!" Jerit Athanasia berusaha menjauh dari Lucas walau usahanya sia-sia karena pemuda bersurai hitam itu memegang ke dua tangannya.

"Hei! Ada apa dengan mu? Katakan!" Ucap Lucas yang mulai kesal dengan tindakan aneh Athanasia yang tiba-tiba.

"Kau... Kau tidak akan mengerti!" Ucap Athanasia berusaha melepaskan cengkraman tangan Lucas.

"Bagaimana aku bisa mengerti jika kau tidak memberitahu apa pun." Ucap Lucas. Kenapa perempuan selalu bertindak aneh, pikirnya.

"AKU BELUM MANDI DAN TUBUH KU PASTI BAU JADI MENJAUHLAH DARI KU!!!!" Teriak Athanasia yang membuat Lucas terdiam. Pemuda itu mencerna baik-baik apa yang ia katakan.

"Sikap mu seperti ini hanya karena belum mandi?" Sebuah perempatan siku muncul di kening Lucas.

"Hanya? Itu masalah penting!"

"Itu tidak penting!"

"Mandi itu penting! Tubuh ku pasti bau sekarang!"

Warna merah kini menghiasi semua wajah Athanasia. Athanasia berusaha melepaskan tangan Lucas sedangkan Lucas semakin menggenggam tangannya.

"Tubuh mu tidak bau. Jika iya, maka aku tidak peduli."

"Tapi aku peduli! Lepaskan!"

"Cih... "

"Kyaa.... "

Dengan satu tarikan kuat, Athanasia berada di pelukan Lucas. Kedua tangan Lucas memeluknya dengan erat.

"Le-lepaskan!" Ucap Athanasia. Jantungnya berdetak sangat cepat. Harum khas Lucas dapat ia cium.

"Iya...." Ucap Lucas yang kini mencium rambut emas Athaansia. Gadis di pelukannya ini tidak bau. Justru ia wangi seperti bunga mawar.

"Kau bilang 'iya' tapi tindakan mu berlawanan!" Ucap Athanasia yang wajahnya semakin memanas. Bahkan susah sekali baginya bernapas. Jantungnya tidak bisa diajak kerja sama.

Lucas semakin tidak peduli dengan keluhan gadis di pelukannya itu. Tangannya justru mengacak-ngacak rambut berwarna pirang itu dengan gemas.

"Lucas~~ jangan mainkan rambut ku...." Ucap Athanasia memelas. Tenaganya sudah menghilang.

"Kenapa?"

"Huhuhu.... Aku bau tau. Aku belum mandi."

"Kau harum. Bahkan lebih harum dari bunga yang ada di dunia ini."

Blushh

Wajah gadis bersurai pirang itu seperti kepiting rebus yang sangat merah. Dia bisa gila jika terus berada di rengkuhan Lucas.

"Lucas... Lepaskan~~ aku mau mandi. Tubuh ku terasa lengket." Ucap Athanasia berusaha melepaskan dirinya.

"Baiklah," Lucas melepaskan pelukannya. Ia sudah cukup puas mengerjai gadis itu. Dan lihat, wajahnya sangat merah. Athanasia bisa pingsan jika terus ia goda.

"Di-dimana kamar mandinya?" Tanya Athanasia dengan wajah menunduk.

"Itu." Tunjuk Lucas ke arah pintu yang masih ada di ruangan ini.

"Aku mau mandi, kau keluarlah!" Suruh Athanasia.

"Heee? Tidak mau ku mandikan?"

"TIIDDAKK!!! KELUAR SANA!!!"

Lucas keluar kamar dengan tawa penuh kegembiraan. Menggoda gadis bermata permata itu membuatnya selalu senang dan yang membuatnya tambah senang karena senyuman gadis itu telah kembali.

(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang