Annoyed

581 47 8
                                    

Di pangkuan Athanasia saat ini, sudah ada makhluk hitam mirip anjing. Bulunya hitam bercampur biru. Ukurannya mungil seperti anak anjing.

'Imutnya...' Batin Athansia.

"Ini apa?" Tanya nya.

"Anak anjing." Jawab Lucas santai.

Hari ini mereka tidak pergi keluar hanya diam di hotel saja. menikmati fasilitas hotel yang ada. Hari ini Athanasia sedang menikmati taman yang ada di belakang hotel. Tamanya lebih mirip labirin tapi tidak terlalu tinggi jadi tidak akan ada orang yang tersesat.

Athanasia duduk di kursi taman yang di sediakan lalu Lucas muncul sambil membawa anak anjing yang imut.

"Aku memungutnya di jalan. Kalau tidak suka biar ku kembalikan saja." Ucap Lucas yang ingin mengambil anak anjing itu tapi langsung di tepis Athanasia.

"Jangan! Aku suka kok!" Tegas nya. Athanasia mengelus bulu anjing itu dengan gemas.

"Eh, apa boleh bawa hewan di hotel?" Tanya Athanasia. Selama ia tinggal di sini, ia belum pernah melihat ada hewan yang berkeliaran.

"Oh, tentu saja tidak." Jawab Lucas yang membuat Athanasia jengkel.

"Lah? Terus bagaimana?" Tanya Athanasia yang panik. Kenapa lelaki ini terlihat santai?

"Asal gak ketahuan ya gak papa." Jawab Lucas dengan tenang. "Sudahlah. Santai saja. lagian besok juga kita pergi dari sini." Ujarnya lagi.

"Maksudnya?" Tanya nya.

"..." Lucas diam dengan pandangan sulit di artikan tapi hanya sementara sebelum dia berucap, "Aku menemukan tempat yang lebih bagus dari ini. Di sana ada gunung salju yang tinggi jadi kita bisa main ski. Lalu ada danau membeku di dekatnya sekalian kita bisa ice skating." Jelas Lucas panjang lebar. Athanasia yang mendengar itu merasa takjub.

"Benarkah? Maksudmu kita akan main ski lalu ice skating? Astaga, aku sungguh tidak sabar. Nona-nona bangsawan sering menceritkan pengalaman mereka saat bermain ski. Kyaa!!! Aku tidak sabar. Jam berapa kita pergi?" Tanya Athanasia dengan kegirangan.

"Jam 10 pagi. Aku sudah memesan vila di sana. Jadi kita langsung pergi saja." Ujar Lucas.

"Kalau begitu aku harus bangun pagi. Aku harus minta Lili membawa syal yang tebal jadi... bla.. bla..." Athanasia terus menggumamkan hal yang menyenangkan. Lucas yang di sampingnya hanya tersenyum kecil saja. ia kembali teringat kejadian beberapa jam yang lalu

.

.

.

.

'Aneh,' Batin Lucas. Entah kenapa Athanasia seolah menghindar darinya. Apa yang membuat gadis itu kesal? Rasanya mereka tidak berdebat sama sekali. Atau ada yang membuat gadis itu marah? Tapi apa?

Banyak sekali pertanyaan di pikiran Lucas dan dia sama sekali tidak bisa menemukan jawabanya.

"Huh... " Pria berambut hitam panjang itu menghela napas panjang. Kenapa perempuan itu susah sekali di mengerti?

Lucas terus berjalan menyusuri jalanan kota yang agak ramai. Lagian ini masih pagi, orang yang keliaran tidak sebanyak di malam hari. Langkah Lucas terhenti di depan cafe yang pernah ia datangi bersama Athanasia kemarin.

'Kue di sini enak. Apa ku beli saja buat Athanasia? Siapa tahu amarah gadis itu bisa mereda.' Batinnya. Baru saja Lucas mau masuk, sebuah suara yang familar masuk ke telinganya.

"Apa kau yakin melihatnya di sini?"

"Benar. Aku bertemua Nona Malaikat di sini."

Tanpa perlu berbalik, Lucas menatap seorang pria berambut silver dan bermata emas. Dia kalau tidak salah Tuan Muda Alpheus. Kalau di sebelahnya siapa? Pria berambut cokelat dan bermata biru. Ah, pria itu membawa artefak anti sihir. Pantas saja sihir operasi plastik Athanasia ketahuan.

(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang