Athanasia telah selesai membersihkan dirinya. Ia keluar dari kamar mandi menggunakan gaun putih terusan yang tadi. Ia tidak mempunyai pakaian di sini dan Lucas pasti tidak punya pakaian perempuan.
Sepertinya ia harus memakai gaun ini sampai esok.
Baru saja ia ingin keluar dari kamar tapi ada sebuah objek di atas kasur menarik perhatiannya. Kakinya melangkah ke arah kasur itu.
Sebuah gaun berwarna pink pucat ada di sana. Di lengan dan leher gaun itu terdapat sebuah bulu yang berwarna putih. Lalu ada pita merah yang menghiasi lengan bajunya.
Cantik sekali, Pikirnya.
Selama di Istana Ruby, Athanasia selalu memakai gaun polos yang seharusnya tidak dipakai seorang Tuan Putri seperti dirinya. Tapi karena keuangan Istana Ruby kurang dan sering di korupsi, membuat hidup Athanasia di sana serba kekurangan. Meskipun begitu, dirinya selalu berusaha yang terbaik agar Ayahnya sayang pada dirinya. Walaupun semua usahanya sia-sia.
'Tidak Athanasia! Lupakan semua itu! Sekarang kau harus hidup. Kau tidak butuh cinta dari kaisar itu. Kau hanya butuh Lily dan... Lucas.' semangatnya dalam hati.
Dengan cepat Athanasia mengganti gaun putih itu dengan gaun yang di kasur.
'Hangat.' Kata pertama yang keluar begitu ia memakai gaun itu.
Di kamar ini tidak memiliki cermin sehingga membuatnya tidak tau seperti apa penampilannya. Tapi setidaknya di sini ada sisir. Tanpa berkaca, Athanasia menyisir rambut pirangnya. Agak susah karena rambutnya ini panjang dan bergelombang terlebih Lilian yang lebih sering menyisir rambutnya.
Athanasia harus cepat. Lucas pasti menunggunya di bawah.
Di sisi lain, Lucas sedang menata meja di depannya sebaik mungkin. Di meja itu sudah ada kue coklat dengan tulisan 'Selamat Ulang Tahun Princess' dengab lilin berbentuk 18. Sesuai umur sang Princess.
"Sepertinya sudah bagus." Gumamnya.
Langkah kaki terdengar dan Lucas langsung menoleh ke sumber suara.
Mata ruby itu membola dengan sempurna. Gadis yang sedang berjalan di tangga memutar itu sangat cantik. Ia menggunakan gaun yang Lucas tinggalkan di kasur. Rambut pirangnya di biarkan terurai. Lucas masih bisa melihat tetesan air dari rambut itu.
Dengan pakaian apapun gadis itu selalu cantik.
Athanasia menuruni tangga yang memutar itu. Mata permatanya menatap Lucas yang hanya diam saja melihat dirinya. Apa ia terlihat aneh?
Begitu ia berjarak 4 langkah dari Lucas, Athanasia berucap, "Lucas, apa aku terlihat aneh?"
Mata ruby itu berkedip beberapa kali seolah tersadar.
"O-oh! Kau sudah turun ternyata. Ehem! Kau cocok sekali menggunakan itu. Tidak aneh kok." Jawab Lucas sedikit gugup.
"Benarkah? Terima kasih atas gaun ini. Gaunnya hangat." Ucap Athanasia sembari tersenyum.
"Tentu. Kau ini perempuan pertama yang ku ajak ke menara ku dan tentu saja aku harus memperlakukan mu dengan baik." Jawab Lucas dengan kedua tangan di lipat di depan dada.
"Pertama?" Ulang Athanasia. Itu berarti dia yang pertama datang ke sini?
"Iya. Pertama. Jadi bersyukurlah karena aku telah menjadi Tuan Rumah yang baik hati." Ucap Lucas sombong.
Athanasia menatap tidak percaya ke Lucas. Bisa-bisanya laki-laki ini bersikap sombong. Tunggu sebentar... Dia memang selalu sombong! Di pertemuan pertama mereka, Lucas bahkan sudah sombong. Ia seperti penyihir yang bisa menghancurkan dunia saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)
FanfictionHari dimana Princess Athanasia si Pendosa akan dihukum gantung gagal karena kemunculan pemuda bersurai hitam yang mengaku dirinya sebagai 'kekasih' dari Princess Athanasia. Princess Athanasia dinyatakan menghilang bersama kekasihnya. Lalu... Apa yan...