"Hmp!"
"Putri ini saya. Ijekiel Alpheus. Tolong tenanglah."
Mendengar itu Athanasia sedikit lega. Setidaknya bukan pengawal ataupun ksatria lain.
Ijekiel secara perlahan melepaskan tangannya dari mulut Athanasia. "Ikuti saya." Ujar Ijekiel yang mau menggenggam tangan gadis itu tapi si gadis malah menolak.
"memang mau ke mana?" Tanya Athanasia dengan suara pelan.
"Menjauh dari sini. Saya tahu tempat yang aman." Jawab Ijekiel.
Mau tak mau, Athanasia akhirnya setuju. Ia sama sekali tidak tahu harus kemana dan anehnya Lucas sama sekali tidak muncul.
Kalau di perhatikan lagi, Ijekiel di depannya menggunakan pakaian rakyat biasa pada umumnya. Hanya sebuah kemeja putih dan celana cokelat sederhana. Di tambah dengan jubah berwarna cokelat juga.
Pantas saja tidak ada yang mengenali Tuan Muda Alpheus berkeliaran.
"Di depan gang ini ada sebuah restoran milik saya. Anda bisa bersembunyi dulu di sana." Ujar Ijekiel sambil menunjuk ke arah depan. Tapi langkah mereka berdua berhenti. Ada sosok penuh warna hitam di padukan dengan mata merah menatap tajam ke arah mereka. Well, tentu saja ini sudut pandang Ijekiel.
Karena dari sudut pandang, Athanasia, gadis berambut pirang itu melihat Lucas yang sedang berdiri di ujung gang itu.
"Lucas!" Ujar Athanasia sambil berlari ke arah Lucas.
"Putri! Bahaya!" ijekiel berusaha mencega tapi percuma. Athanasia lebih dulu berlari ke arah sosok hitam itu.
Lucas yang melihat Athanasia di depannya langsung menghujani gadis itu dengan ribuan pertanyaan. "Kau dari mana, hah? Kok kau bisa nyasar ke sini? Kau tidak terluka, kan? Jika kau tergores sediki saja, akan ku penggal kepala kisar pincang itu."
"Jangan lukai, Paduka!" Tegas Athanasia.
"Hah?! Athy, biar ku ingat kan, dia itu pria bodoh yang hampir menggantung putrinya sendiri. Bagaimana bisa kau meminta ku hanya diam saja?" Ujar Lucas yang geram sekali.
Yang di depannya ini manusia atau malaikat?
"Pokoknya jangan lukai Paduka. Dia tidak boleh terluka sedikit pun!"
"Wah, aku penasaran isi kepala mu itu apa."
Kedua manusia itu asyik beradu mulut sampai tidak sadar suara keras mereka menarik perhatian para ksatria dan penyihir yang ada di sekitar.
Athanasia mulai mendekatkan dirinya ke Lucas saking takutnya.
"Itu benar-benar Putri Athanasia."
"Astaga, beliau bersama siapa?"
"Apa benar dia kekasih Putri Athanasia?"
"Kita harus apa sekarang? Salah langkah nyawa Putri bisa dalam bahaya."
Ucap orang-orang yang merupakan ksatria dan penyihir Obelia itu. Lucas nampaknya lelah mulai berucap, "Kalau mereka boleh ku bunuh?" dengan santainya.
Athanasia tentu saja reflek menyikut perut Lucas. "Jangan! Mereka punya keluarga yang menanti mereka pulang, tahu!" Omel Athanasia.
"hah... kalau begitu," Lucas dengan cepatnya menggendong Athanasia ala bridal style. Athanasia yang kaget dengan sigap melingkarkan tangannya di sekitar bahu Lucas. Tak lama, Lucas terbang dengan sebuah perisai tembus pandangan berwarna merah mengitari mereka.
"A-apa itu?!"
"A-astaga! Mana sangat besar!"
"Jangan takut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)
FanfictionHari dimana Princess Athanasia si Pendosa akan dihukum gantung gagal karena kemunculan pemuda bersurai hitam yang mengaku dirinya sebagai 'kekasih' dari Princess Athanasia. Princess Athanasia dinyatakan menghilang bersama kekasihnya. Lalu... Apa yan...