ENDING

326 19 6
                                    

Seorang gadis berambut pirang sedang menatapi tumpukan kayu yang dilahap api. Perapian di ruang tamu yang dinyalakan karena memang cuaca malam ini sedang hujan dan sangat dingin. Athanasia yang berbaring dekat perapian pun tetap harus menggunakan selimut tebal di tubuhnya.

"Apa yang Anda pikirkan, Puri?" Wanita berambut cokelat yang sedang merajut itu heran melihat Athanasia yang menatap kosong ke arah perapian.

"Lucas hilang lagi," jawab Athanasia.

Saat Athanasia mau mengajak Lucas makan malam, pria berambut hitam itu sudah tidak ada. Para pelayan di kediaman York juga tidak tahu dimana keberadaannya.

Pikiran-pikiran negatif lantas hinggap di kepala gadis berambut pirang itu.

'Jangan bilang Lucas hanya mempermainkanku?'

'Masa' sih? Padahal kami sudah ciuman.'

'Eh! Jangan bilang Lucas meninggalkanku setelah mencicipiku? Itukan tindakan bajingan!'

'Lucas gak mungkin kayak begitu...'

'....tapi bisa jadi juga sih!'

'akh! pusing!'

"Putri, Anda kenapa?" tanya Lilian panik melihat Athanasia yang menjambak rambutnya sendiri.

~o0o~

Zenit meringkuk ketakutan di balik pohon. Tubuhnya itu bergetar hebat yang diakibatkan oleh air hujan dan rasa takutnya.

"Kenapa ini bisa terjadi?" mulut nya terus menggumamkan hal itu berkali-kali.

Beberapa jam sebelumnya....

"Halo." Gadis berambut pirang yang cantik tiba-tiba sudah ada di depannya.

"Kau!"

"Athanasia?!"

Dua orang itu terkejut bukan main begitu melihat Athanasia di depan mereka. Zenit merasa kaget dan iri. Iri karena Athanasia di depannya terlihat jauh lebih cantik darinya. Gaun berwarna hijau terang dengan beberapa pita kecil di bagian lengannya, sepatu tanpa hak yang terlihat mahal, juga wajah yang makin berisi dan berwarna.

Berbanding terbalik dengan dirinya.

'Kenapa aku saja yang menderita di sini?!' batin Zenit penuh amarah.

Carax yang melihat mangsanya ada di depan tidak menyianyiakan kesempatan. Baru saja ingin memegang tangan gadis itu, Athanasia sudah kabur duluan.

"Coba tangkap aku," ejek Athanasia sambil berlari menjauh.

Carax yang tidak mau kehilangan jejak langsung mengejar. "Jangan kabur!"

Kejar-kejaran itu dimulai. Carax yang berada di tubuh Rosalia cukup kesulitan untuk berlari karena menggunakan gaun. Matanya sempat melirik ke belakang, melihat ke arah Zenit yang berlari tapi tertinggal jauh. Napas gadis itu juga terengah-engah.

'Tidak berguna!' Carax membatin dengan kesal. Jika saja tubuh Zenit bagus, dia pasti sudah menggunakannya. Pengejaran itu berlangsung ke bagian hutan. Di antara pepohonan yang tinggi, Carax tidak menyerah untuk mengejarnya.

Berlarian diantara pepohonan yang memiliki akar mencuat itu susah. Karena salah satu akar yang mencuat, Athanasia tersandung dan tersungkur ke tanah.

Melihat itu, Carax langsung mengeluarkan sihirnya. Sebuah aura hitam yang langsung menghinggapi tubuh Athanasia. Mencengkram tubuh gadis itu dengan kuat.

"Ketangkap," ucap Carax dengan napas terputus-putus. Senyum lebar menghiasi wajah wanita berambut cokelat itu. "Ini bagus sekali. Orang yang kucari langsung datang ke depanku. Aku tidak perlu repot mencarimu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(WMMAP FANFIC) My Lovely Princess (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang