Kosong Dua Puluh

169 26 1
                                    

"Jadi, pulang hanya karena di suruh ibu? Bukan karena ingin sendiri??" Tanya Jongin pada Sehun yang sibuk menyusun baju-bajunya ke lemari.

Lebih tepatnya menyibukkan diri karena malu pada Jongin

"Masih bagus aku ingin pulang." Jawab Sehun ketus, tak ingin melihat Jongin.

Sejak di jemput empat jam yang lalu di rumah Kyung-soo, Sehun sama sekali tidak memperhatikan bagaimana berantakannya Jongin saat itu

Padahal Jongin sedang ada rapat, jadi harus buru-buru karena perintah Sehun yang minta di jemput.

"Yang penting sudah mau pulang ke rumah." Kata Jongin sekali lagi, beranjak bangun dari kasur

Dia lelah dan ingin mandi dulu, lalu makan dan sepertinya harus beristirahat sebentar. Kalau-kalau kantornya tidak menghubungi dia ingin tidur sampai malam

Dua hari lalu dia tidak tidur karena ocehan Kyung-soo masalah ngidam Sehun yang aneh-aneh. Sehingga memaksanya untuk segera mencari di mana letak makanan kesukaan istrinya itu.

"Mau ke mana?" Tanya Sehun melihat Jongin baru beberapa langkah ingin keluar dari kamarnya

Ya! Kamarnya, meski sudah pulang. Sehun ingin tidur di ruang tamu, masih belum mau satu kamar dengan Jongin. Padahal pria tampan itu adalah suaminya, apakah seorang Sehun tidak rindu??

Seperti Jongin yang selalu merindu dirinya yang jauh, bahkan saat inipun mereka masih di katakan jauh.

"Aku ingin mandi, dan tidak ingin mengganggu mu beres-beres." Jawab Jongin membuka dasinya dan menggulung sedikit lengan kemeja nya.

Ini siang hari, begitu panas dan menyebabkan gerah bagi Jongin. Jam pulangnya itu sore sehingga tidak bertemu terik matahari seperti saat ini

"Lalu setelah mandi ke mana?" Tanya Sehun lagi, melangkah maju mendekati Jongin yang bingung. Sehun juga bingung sebenarnya, kenapa dia malah bertanya hal yang di rasa tidak penting seperti ini. Karena sudah terlanjur bertanya mau tidak mau dia harus mendengarkan jawaban dari Jongin

"Sepertinya akan tidur, aku lelah. Kau juga harus istirahat." Kata Jongin tersenyum, tangan besarnya tidak lupa bertengger lembut di kepala sang tercinta memberikan usapan kasih sayang yang memang rutin ia lakukan untuk Sehun

Meski awalnya agak ragu, takut jika Sehun menolak seperti biasanya. Tapi kali ini pemuda pucat kesayangannya itu tidak menolak dan hanya mengangguk mengerti

Dengan meninggalkan Sehun, Jongin segera menuju kamarnya. Dia benar-benar lelah. Bukan hanya lelah fisik, batin dan fikirannya juga ikut lelah

Lelah dengan semua keadaan yang selalu menimpanya. Tentang rumah tangga bahkan pekerjaan seperti tidak pernah bersahabat dengan baik pada Jongin

Biasanya jika sudah begini, ia akan merajuk manja pada Sehun. Mengeluarkan semua unek-unek nya di kantor, menunjukkan emosinya ketika bekerja tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ia kerjakan

Tapi mau bagaimana lagi, ia tengah perang dingin dengan Sehun. Mengajak bercerita seperti ini bukanlah hal yang benar. Nanti Sehun malah tidak mau dengar

"Kenapa?" Jawab sosok di seberang sana dengan ketus

"Ibu sibuk tidak?" Tanya Jongin pelan, ternyata ia memutuskan untuk menghubungi ibunya saja. Memilih permaisuri utamanya untuk diajak berkeluh kesah

"Aku tidak punya uang, sudah habis ku belanjakan." Jawab nyonya Kim asal, padahal wanita paruh baya itu mengerti. Bukan itu tujuan putra menelepon, dia paham betul jika Jongin sudah bertanya seperti itu. Pastilah putra nya sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

My Best Love  (Kaihun)  BL -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang