Tinggalkan vote dan komentar pada part ini <3
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Orang yang baik banget di awal, biasanya paling busuk di akhir.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Setelah menghabiskan waktu lumayan lama bersama Wanda, kini Jion sudah pulang ke Mansion keluarganya.
Sekarang Jion sudah berada di kamarnya. Butuh ekstra kesabaran saat mendengar Bunda nya mengoceh, karena ia pulang terlambat. Di nasehati kalau habis pulang sekolah itu langsung pulang jangan mampir ke mana-mana. Bunda gatau aja, anakmu ini diculik! Diculik cewek cantik ehee.
Jion kini keluar dari kamar mandi, kan habis mandi dia! Bau asem. Saat ini Jion sudah wangi, bersih, dan juga tampan. Jion keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk putih yang dililit di pinggang, air dari rambutnya pun masih menetes membasahi pundak kemudian mengalir ke dadanya.
Tubuh shirtless nya terlihat begitu sexy nan menggoda iman. Mereka yang menghina Jion cupu, tidak tau saja bila tubuh Jion itu semenggiurkan ini. Dada yang bidang, otot perut membentuk kotak-kotak yang begitu kentara, dan punggung kokohnya. Uhh sentuhable sekali.
Cupu-cupu begitu Jion selalu rajin berolahraga, untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Tapi sayang, ia tidak pernah berfikiran untuk memanfaatkan tubuh menggoda nya itu. Padahal jika Jion merubah sedikit saja tampilannya, bahh!! Cewek mana yang ga jatuh ke pelukannya.
Jion berjalan mendekati cermin, ia baru sadar bekas gigitan Wanda membekas. Pikirannya yang masih polos itu pun langsung khawatir, apa gigitan ini sangat parah.
Jion mencoba menghapus tanda itu, tapi tak menghasilkan apa pun. Justru karena terlalu kencang digosok, malah semakin merah.
Ah iya! Mungkin jika ia bertanya pada Bundanya, pasti ada solusi! Pikir Jion yang terlampau polos.
15 menit kemudian, Jion sudah rapi dengan set baju tidurnya. Tak lama Bundanya mengetuk pintu, dan menyuruh Jion cepat turun untuk makan malam.
Sebelum Jion turun, ia membenarkan tatanan kacamata dan rambutnya. Setelah selesai ia turun ke lantai satu untuk makan malam bersama orangtuanya.
Bunda Jion yang sedang menyiap-nyiapkan makanan pun terhenti saat melihat Jion sudah turun. "Sini sayang, Bunda udah siapin banyak makanan kesukaan kamu. Makan yang banyak yaa!" ujar Bunda antusias, bahkan ia mendekati Jion dan merangkul pundak sang anak dengan sayang. Kemudian menuntun Jion untuk duduk di kursi yang bersebrangan dengannya.
"Ah iya Bun, terimakasih. Jion sayang Bunda!" balas Jion dengan senyum manisnya, Bunda yang tak tahan melihat begitu gemasnya sang anak langsung mencubit pelan pipi Jion.
"Ah anak Bunda! Lucu banget sii. Bunda juga sangat sangat sayang sama Jion" celoteh Bunda Jion sambil tersenyum gemas.
Ayah Jion yang melihat interaksi ibu dan anak itu merasa sedikit kesal tapi juga bahagia. Kesal karena istrinya lebih uwu dengan sang anak dibandingkan dia, dan senang karena keluarga kecilnya ini begitu hangat nan menyenangkan.
"Jadi kalian ga sayang Ayah? Ah udahlah Ayah ga selera makan." ucap Ayah Jion pura-pura ngambek.
"Jion sayang Ayah juga kok!" ucap Jion bersemangat dan di respon senyum tipis dari sang Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Boy Is Mine!
Teen FictionTentang perempuan cantik berjiwa psycopat yang bekerja sebagai pesuruh gelap, ditemani dengan dua sahabatnya. Kehidupannya yang tadinya datar saja, kini mulai sedikit berubah. Sebab, pertemuannya dengan laki-laki nerd secara tidak sengaja. Iya! Si n...