#47 - Cinta Segitiga

469 47 14
                                    

Ushiten Angst

-Selamat Membaca-

Aku suka padanya sudah sejak lama.

Tapi aku tahu cintaku tak akan pernah terbalas.

Seperti halnya kerikil ada tapi tak dianggap.

Malah ditendang dan dicampakkan.

Hiks, RIP kerikil.

Kerikil be like : gua aja teros

Padahal, hari ini aku ingin mengungkapkan segalanya padanya.

Tapi kulihat dia berdua denganya di kursi panjang itu, dengan pohon mangga yang menjadi saksi rasa sayangmu padanya bukan padaku.

Kusaksikan pemandangan menyakitkan itu.

Kau tega sekali, padaku Ushijima.

Kurang apalagi aku ngode sampe mau mati kalau pada akhirnya kamu sama semi?

.

.

.

"Ciee yang udah jadian!" Pekik Tendou saat menghampiri Semi yang bersandar pada bahu kekar Ushijima.

"Eh Tendou? Hehe iya nih. " Semi langsung menegakkan badannya ketika melihat Tendou mendekati mereka.

"Selamat ya Semi, Wakatoshi-kun~!" Ujar Tendou sambil menyalami mereka berdua.

Ia lalu pergi dari taman kodok dan berlari menerobos angin.

Hari sudah senja, tapi Tendou merasa ingin memutar waktu saat tadi siang Ushijima memberinya sebuah souvenir yang bilangnya buat kenang-kenangan kalo mereka pisah.

Rasanya tak ingin waktu berlalu.

Saat sampai di dalam semak-semak, Tendou duduk dibawah pohon beringin besar.

Ia tak menyangka dirinya akan menangis disana. Menumpahkan segala rasa sakit yang Ia pendam selama ini.

Tendou mengingat saat Ushijima menyelamatkan Semi ketika Ia tersandung kulit pisang akibat ulah Tendou, lalu saat Semi kecapekan abis latihan Ushijima memberikannya air isotonik sambil tersenyum, dan sebagainya.

Mana pernah Ushijima seperti itu pada Tendou, pernah sih tapi cuma secuil.

Udah dikasih harapan taunya ngilang, dasar tukang ghosting.

Tendou sedih, saat Ia menuju perjalanan barusan untuk kerumah Ushijima, orangnya malah berduaan sama Semi. Kan mau nembak gajadi.

Ugh

Tapi Tendou bisa apa? Bahkan Tendou berharap Ushijima dan Semi putus aja. Ngeliat mereka mesra gitu pasti mereka udah pacaran kan?

Pas lagi asik nangis, tiba-tiba ada suara Ushijima manggil-manggil dia.

"Oh disini rupanya." Tendou terlonjak kaget dan terkesiap saat melihat sosok Ushijima dihadapannya.

"W-wakatoshi-kun?"

Ushijima mengangguk, "ini. Tadi ketinggalan di bangku." Atensi Tendou beralih ke tangan Ushijima yang memegang souvenir yang pernah Ushijima berikan padanya.

"Oh. Makasih." Ujar Tendou.

Ushijima hanya mengangguk meng-iyakan.

"Tendou," Panggilnya.

Dengan segera Tendou mendongak, "maaf ya." Kata Ushijima tiba-tiba.

"Buat apa?" Tanya Tendou yang bingung.

"Aku belum bisa balas perasaan kamu." Ucapnya.

Hati Tendou langsung tercekat, serasa ada yang menggenggamnua dengan kuat sampai dia dapat merasakan sesak di dadanya.

Kit ati aku bang sapi.

"Oh.. Jadi kamu tau toh. Kirain kamu gatau, soalnya kamu kan gak peka." Tendou menunduk, tak tahu lagi harus merespon bagaimana.

Ushijima mengangguk, "iya, maaf tapi aku lebih suka semi."

Pengakuan itu membuat Tendou ingin menangis lagi.

Tendou memberanikan diri untuk mendongak, menatap pria berbadan besar itu. "Gapapa kok-

-semoga bahagia ya, sama semi." Ujar Tendou meski hatinya berkata lain.

Ushijima mengangguk lagi, "makasih. Aku pergi dulu ya semi udah nunggu."
Tendou mengangguk.

Saat pria besar dihadapannya sudah menghilang, Tendou langsung terisak, menangis tanpa suara.

"Makasih selalu ada." -Tendou

Fin.

.

.

.

Kesian Tendou;(

Haikyuu! Recehin AjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang